Fungsi Kelenjar Prostat dan Berbagai Masalah Kesehatannya

Fungsi Kelenjar Prostat dan Berbagai Masalah Kesehatannya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 23 Agustus 2023

 

Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih pada pria, dan mengelilingi bagian atas tabung yang mengalirkan urine dari kandung kemih (uretra). Fungsi utama prostat adalah menghasilkan cairan yang memberi nutrisi dan mengangkut sperma (seminal fluid atau air mani).

Kelenjar prostat biasanya berukuran, seperti kiwi kecil atau sebesar kacang kenari. Prostat yang normal memiliki berat antara 20 sampai 30 gram. Prostat yang membesar bisa memiliki berat sampai 100 gram.

Kelenjar prostat diklasifikasikan sebagai bagian dari sistem eksokrin. Sistem ini mengeluarkan cairan untuk fungsi eksternal tubuh. Prostat mengeluarkan zat, seperti susu, yang membentuk sekitar 20 sampai 30% sperma. Prostat juga memiliki otot yang akan membantu tubuh mengeluarkan air mani saat ejakulasi.

Baca Juga: Spermatogenesis, Proses Pembentukan Sel Sperma Di Dalam Testis

Fungsi Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat memiliki peran penting dalam kesuburan pria. Adapun fungsi kelenjar prostat adalah:

1. Membantu Mengeluarkan Air Mani dan Melindungi Sperma

Fungsi utama prostat adalah membantu memproduksi air mani. Prostat menyumbang 20-30% cairan ke total volume air mani. Sisanya berasal dari vesikula seminalis (50-65%) dan testis (5%).

Cairan dari kelenjar prostat ini mengandung komponen yang membuat air mani menjadi zat yang ideal untuk sel sperma hidup, termasuk enzim, seng, dan asam sitrat.

Salah satu enzim penting adalah antigen spesifik prostat (PSA), yang berfungsi membuat air mani lebih cair supaya sperma mudah bergerak secara efisien di dalam sel telur wanita.

2. Letak “G-spot” Pria

Kelenjar prostat juga dikenal sebagai “G-spot” pria, karena jika dirangsang saat berhubungan seks dapat menyebabkan orgasme yang intens bagi sebagian pria.

3. Menghasilkan Ereksi

Saraf dalam kelenjar prostat berperan dalam menghasilkan dan mempertahankan ereksi saat berhubungan seks. Hal ini karena saraf tersebut memicu darah ekstra ke penis untuk membantunya membengkak.

4. Mengontrol Aliran Urine

Ketika prostat berkontraksi selama ejakulasi, kelenjar ini akan menutup lubang antara kandung kemih dan uretra, serta mendorong air mani dengan cepat. Inilah sebabnya mengapa, tidak ada urine yang bercampur dengan sperma ketika seorang pria berejakulasi.

5. Metabolisme Hormon

Prostat membutuhkan androgen, yaitu hormon seks pria, seperti testosteron, agar berfungsi dengan benar.

Prostat mengandung enzim yang disebut 5-alpha reductase, yang mengubah testosteron menjadi bentuk biologis aktif yang disebut dihydrotestosterone (DHT).

Hormon ini penting untuk perkembangan dan fungsi prostat normal. Pada masa pubertas, hormon ini sangat penting untuk perkembangan seksual, termasuk perubahan fisik pria.

Baca Juga: Hati-hati, Berikut 7 Penyakit Kelamin yang Sering Menyerang Pria

Berbagai Masalah Kesehatan yang Mungkin Terjadi pada Kelenjar Prostat

Seperti halnya bagian tubuh yang lain, prostat juga bisa mengalami sejumlah masalah kesehatan. Saat memasuki usia 70 tahun, risiko ini meningkat menjadi 50% lebih tinggi.

Dalam tahap awal, penyakit prostat mungkin tidak menunjukkan gejala. Ada 3 masalah yang bisa menyerang prostat antara lain:

1. Prostatitis

Prostatitis atau inflamasi kelenjar prostat dapat terjadi pada pria di segala usia. Namun, lebih sering menyerang usia yang lebih muda yakni antara 30–50 tahun.

Terdapat 2 jenis prostatitis yang dikenal dalam dunia medis yakni:

  • Prostatitis karena bakteri. Kondisi ini bisa akut atau kronis
  • Prostatitis non-bakteri. Kondisi ini terjadi karena prostat yang meradang. Dikenal juga sebagai sindrom nyeri panggul kronis.

Dalam kebanyakan kasus, penyebab prostatitis tidak diketahui secara pasti. Prostatitis yang disebabkan oleh bakteri biasanya akan sembuh jika diatasi dengan menggunakan obat antibiotik yang bisa masuk ke prostat.

Sementara prostatitis non-bakteri merupakan kasus prostatitis yang paling umum dan sulit ditangani. Gejalanya bervariasi dan tidak ada tes tunggal yang bisa dokter lakukan untuk mendiagnosisnya.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan prostatitis non-bakteri, termasuk infeksi prostatitis bakteri yang pernah pasien alami sebelumnya, iritasi bahan kimia, masalah dengan saraf yang menghubungkan saluran kemih ke bagian bawah, pelecehan seksual, dan lain sebagainya.

2. Benign Prostatic Hyperplasia

BPH atau Benign Prostatic Hyperplasia (pembesaran prostat non-kanker) lebih sering terjadi seiring dengan bertambahnya usia seorang pria. Kondisi ini tidak mengancam jiwa, tetapi secara signifikan bisa memengaruhi kualitas hidup penderitanya.

Pembengkakan kelenjar prostat yang mengelilingi bagian atas uretra akan membuat uretra menyempit dan memberikan tekanan pada dasar kandung kemih. Kondisi ini bisa menyebabkan obstruksi (penyumbatan) pada aliran urine.

Penyumbatan mengakibatkan urine yang seharusnya keluar menjadi tertahan di dalam dan menyebabkan retensi urine. Kondisi ini sangat menyakitkan dan biasanya hilang sementara dengan memasukkan kateter untuk mengeluarkan urine.

Meski retensi urine yang kronis (berkelanjutan) jarang terjadi, kondisi ini bisa berbahaya dan bisa merusak fungsi ginjal.

3. Kanker Prostat

Kanker prostat umumnya terjadi pada pria yang berusia di atas 50 tahun. Penyebabnya belum diketahui, tetapi kanker prostat diduga berkaitan dengan usia lanjut dan riwayat kesehatan keluarga.

Pada tahap awal, sel kanker hanya terbatas menyerang kelenjar prostat saja. Jika jenis sel kankernya agresif, sel kanker bisa masuk ke sistem vaskular dan limfatik lebih cepat sehingga dapat menyerang ke bagian tubuh lain yang akan menjadi kanker sekunder.

Umumnya, kanker sekunder terjadi pada tulang, tetapi bisa juga menyerang organ tubuh lain.

Itulah beberapa hal penting yang harus Anda ketahui tentang kelenjar prostat dan berbagai masalah kesehatan yang bisa menyerang kelenjar prostat. Jika Anda mengalami keluhan seputar prostat, segera periksakan diri Anda untuk memperoleh penanganan terbaik.

Baca Juga: Ketahui Prosedur dan Tujuan Operasi Prostat

Sumber

Better Health Channel (2018). Prostate Disease. www.betterhealth.vic.gov

Mayo Clinic (2022). Prostate Gland. www.mayoclinic.org

Healthline (2018). Prostate. www.healthline.com

Webmd (2019). Types of Prostate Disease. www.webmd.com