Mengenal Ileus Paralitik, Penyebab hingga Pengobatan

Mengenal Ileus Paralitik, Penyebab hingga Pengobatan

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Berbagai makanan yang Anda konsumsi sangat berpengaruh bagi kesehatan, terutama pada sistem pencernaan. Pasalnya, fungsi utama sistem pencernaan ialah sebagai pencerna nutrisi tubuh. Jika sistem pencernaan mengalami gangguan, nutrisi tidak dapat terserap dengan baik.

Salah satu masalah pada sistem pencernaan, yaitu ileus paralitik. Suatu kondisi saat aktivitas motorik usus terganggu dan gerakan alami usus untuk menggerakan makanan terhenti.

Saat makanan berhenti bergerak, itu bisa menumpuk ke suatu titik dan menghalangi usus, seperti menyumbat pipa. Jika terlalu banyak makanan atau bahan tersangkut di penyumbatan nantinya menyebabkan komplikasi serius bahkan mengancam jiwa.

Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa sembuh sendiri. Namun, tetap saja memerlukan perawatan dan tergantung pada situasinya. Jika berkepanjangan dan tidak diobati, akan mengakibatkan kematian dengan cara yang sama seperti pada obstruksi usus akut.

Baca Juga: Infeksi Usus: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Penyebab Ileus Paralitik

Ileus dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk setelah menjalani operasi perut dan memiliki penyakit atau kondisi saluran pencernaan. Tak hanya itu, ileus paralitik juga disebabkan oleh kerusakan saraf dan otot di usus yang mengganggu gerakan dan pencernaan.

Penyebab ileus paralitik termasuk adanya ketidakseimbangan elektrolit, gastroenteritis (radang atau infeksi lambung atau usus), radang usus buntu, pankreatitis (radang pankreas), komplikasi bedah, dan obstruksi arteri mesenterika, yang memasok darah ke perut.

Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti hidromorfon, oksikodon, opioid, dan antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline dan imipramine dapat pula menyebabkan ileus dengan memperlambat peristaltik sehingga terjadi kontraksi yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan.

Gejala Ileus Paralitik

Ileus dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut secara ekstrem. Sebagian besar, gejala ileus terjadi ketika bahan dan gas tidak dikeluarkan, terjadi penumpukan sehingga menyebabkan perut kembung dan distensi. Dari luar, perut akan terlihat penuh dan bengkak. Adapun gejala-gejala ileus meliputi:

  • Perut kenyang
  • Sakit perut/kram
  • Bau mulut
  • Sembelit
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kurangnya feses/gas
  • Mual
  • Muntah
  • Perut membengkak
  • Ketidakmampuan untuk mengeluarkan gas (kentut).

Apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, terutama setelah operasi, penting untuk segera ditangani oleh dokter.

Baca Juga: 7 Jenis Gangguan Sistem Pencernaan Paling Umum

Pengobatan Ileus Paralitik

Jika Anda memiliki keluhan serupa, lakukan perawatan medis di klinik atau rumah sakit terdekat. Guna meredakan distensi atau pembengkakan, disarankan untuk diinfus guna mendapatkan cairan nutrisi, penempatan selang melalui hidung atau perut, untuk meringankan gejala, mengonsumsi obat untuk meningkatkan peristaltik, dan rawat inap jika diperlukan agar bisa dipantau lebih lanjut oleh dokter.

Apabila cara tersebut masih belum membantu Anda pulih, bisa jadi ileus yang Anda idap sudah memasuki tingkat yang lebih tinggi. Berikut cara pengobatan ileus paralitik tergantung pada tingkatannya.

1. Obstruksi Sebagian

Kondisi penyakit, seperti divertikulitis akan membuat bagian usus tidak bergerak. Dalam hal ini, jika Anda dinyatakan stabil, dokter dapat merekomendasikan diet rendah serat.

Cara ini bisa membantu mengurangi tinja yang besar sehingga lebih mudah dikeluarkan. Namun, jika tidak berhasil, pembedahan dapat dilakukan guna memperbaiki bagian usus.

2. Obstruksi total

Ini adalah keadaan darurat medis. Misalnya, beberapa orang tidak dapat menangani operasi perut yang ekstensif, termasuk lansia yang menderita kanker usus besar.

Dokter mungkin menggunakan stent logam untuk membuat usus lebih terbuka. Operasi perut untuk menghilangkan sumbatan atau bagian usus yang rusak bisa dilakukan.

Pada dasarnya perawatan untuk ileus paralitik dimulai dengan mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya. Jika obat menjadi penyebabnya, dokter mungkin dapat meresepkan obat lain untuk merangsang motilitas (gerakan usus).

Pengobatan tanpa operasi dimungkinkan selama tahap awal ileus paralitik. Namun, pasien ileus butuh rawat inap untuk mendapatkan cairan (infus) sampai masalah teratasi.

Pada beberapa kasus, pasien ileus akan sembuh dalam 2 hingga 4 hari setelah operasi. Namun, beberapa pasien memerlukan pembedahan untuk koreksi jika kondisinya tidak membaik. Dokter mungkin harus mengangkat seluruh usus. Dalam hal ini, dokter akan membuat kantong khusus yang disebut ostomi agar tinja mengalir dari saluran pencernaan.

Supaya ileus paralitik tidak menyerang usus, penting bagi Anda untuk mengonsumsi makanan yang bernutrisi secara baik. Tak hanya itu, apabila sedang mengonsumsi obat-obatan, pastikan obat tersebut sesuai dengan resep yang dianjurkan oleh dokter. Terakhir, lakukan pemeriksaan secara rutin jika dirasa sering mengalami masalah pencernaan.

Baca Juga: Kenali Gejala Usus Buntu Sebelum Terlambat

Sumber

Verywellhealth. (2021). Ileus: Symptoms, Causes, and Treatment. www.verywellhealth.com

Healthline. (2019). What is an ileus?. www.healthline.com

Healthgrades. (2021). Paralytic ileus. www.healthgrades.com

National Center for Biotechnology Information. (2020). Perspective on paralytic ileus. ncbi.nlm.nih.gov