Ketahui Penyebab Menorrhagia dan Cara Pengobatannya

Ketahui Penyebab Menorrhagia dan Cara Pengobatannya

Penulis: Ericha | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 24 November 2022

 

Menorrhagia adalah istilah medis untuk perdarahan menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari. Ini adalah salah satu keluhan ginekologi yang paling umum, sekitar 1 dari setiap 20 perempuan mengalami menorrhagia.

Apa itu menorrhagia?

Menorrhagia adalah menstruasi berat yang berulang setiap bulan. Artinya Anda harus mengganti tampon atau pembalut setelah kurang dari 2 jam. Selain itu, Anda memungkinkan untuk mengeluarkan gumpalan berukuran seperempat atau bahkan lebih besar.

Berikut adalah perbandingan kehilangan darah antara periode normal dan berat, yaitu:

  • Periode normal adalah kehilangan darah antara 30 dan 40 ml (6-8 sendok teh) per bulan. Perdarahan bisa berlangsung 8 hari, tapi rata-rata perdarahan selama 5 hari.
  • Periode yang berat akan kehilangan darah sebanyak 80 ml atau lebih. Ini sekitar setengah cangkir teh atau lebih.

Penyakit ini dapat menyebabkan anemia jika tidak segera ditangani. Selain itu, perdarahan hebat dapat mempengaruhi tidur, menyebabkan sakit perut bagian bawah, dan mengganggu aktivitas yang lain.

Jika Anda mengalami kelemahan dan gangguan pada aktivitas sehari-hari akibat perdarahan hebat, sebaiknya periksakan ke dokter ginekologi untuk mengetahui tindakan lebih lanjut.

Baca Juga: 5 Gangguan Menstruasi yang Perlu Anda Ketahui

Penyebab

Penyakit ini bisa terjadi ketika siklus menstruasi tidak menghasilkan sel telur, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Penyebab lainnya untuk penyakit ini, meliputi:

  • Gangguan hormonal. Terjadi perubahan fluktuasi normal estrogen dan progesteron, endometrium, atau lapisan dalam rahim yang menumpuk terlalu banyak. Kemudian, secara keseluruhan menjadi perdarahan menstruasi.
  • Fibroid uterus. Merupakan tumor jinak atau non kanker.
  • Polip rahim. Pertumbuhan non-kanker pada uterus yang menghasilkan kadar hormon lebih tinggi.
  • Disfungsi ovarium. Kondisi ketika ovarium tidak melepaskan sel telur, tidak ada progesteron yang diproduksi, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
  • Adenomiosis. Kelenjar dari endometrium tertanam pada otot rahim.
  • Penyakit radang panggul (PID). Merupakan infeksi organ reproduksi yang bisa menyebabkan komplikasi parah.
  • Non-hormonal Intrauterine Device (IUD). Jenis alat kontrasepsi yang bisa menyebabkan perdarahan hebat dari biasanya.
  • Gangguan perdarahan yang diturunkan, seperti gangguan fungsi trombosit.
  • Kanker, kanker rahim, ovarium, dan serviks mempengaruhi sistem reproduksi.
  • Pengobatan. Obat antiinflamasi dan antikoagulan dapat menyebabkan perdarahan hebat.

Kondisi kesehatan lain yang bisa memicu menorrhagia termasuk gangguan tiroid, endometriosis, penyakit hati, dan ginjal.

Baca Juga: Penyebab Menstruasi 2 Kali Dalam Sebulan dan Cara Mengatasinya

Gejala

Tanda-tanda Anda mengalami menorrhagia, antara lain:

  • Sering mengganti pembalut beberapa jam berturut-turut.
  • Periode menstruasi lebih dari 7 hari dan masih deras.
  • Terdapat gumpalan darah berukuran seperempat atau lebih besar.
  • Harus mengganti pembalut pada tengah malam.
  • Nyeri perut bagian bawah dan panggul yang konstan.
  • Gejala anemia, seperti kelelahan dan sesak napas.

Jika perdarahan mengganggu kegiatan sehari-hari, menguras energi, emosi, mencari pertolongan ke dokter sedini mungkin adalah hal yang tepat.

Pengobatan

Perawatan untuk penyakit ini tergantung pada seberapa serius perdarahan, penyebab perdarahan, kesehatan, usia, dan riwayat kesehatan Anda. Selain itu, keputusan Anda untuk hamil atau tidak akan mempengaruhi perawatan apa yang Anda pilih. Bahkan, jika Anda tidak menderita anemia, Anda bisa memilih untuk tidak menjalani pengobatan.

Perawatan umum untuk penyakit ini, meliputi:

  • Suplemen zat besi untuk menambahkan lebih banyak zat besi ke dalam darah Anda.
  • Ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit dan jumlah perdarahan.
  • Kontrasepsi untuk membuat menstruasi lebih teratur dan mengurangi perdarahan (pil KB dan cincin vagina).
  • Terapi hormon untuk mengurangi perdarahan.
  • Semprotan hidung desmopressin untuk menghentikan gangguan perdarahan tertentu.
  • Histerektomi, pengangkatan rahim dan Anda akan berhenti menstruasi.
  • Histeroskopi operatif, untuk mengangkat fibroid dan polip serta mengangkat lapisan rahim.
  • Ablasi (reseksi endometrium), untuk mengangkat sebagian atau seluruh lapisan rahim.
  • Dilatasi dan kuret, guna mengurangi perdarahan dengan menghilangkan lapisan atas dinding rahim.

Mengenakan celana atau rok gelap bisa membantu jika Anda khawatir akan darah yang tembus pada pakaian berwarna terang. Menorrhagia tidak dapat dicegah, periksakan kondisi tersebut ke dokter untuk mendapatkan perawatan dan mencegah masalah kesehatan lainnya pada masa mendatang.

Baca Juga: Ketahui Ciri-Ciri Menstruasi Tidak Normal

Sumber

Centers for Disease Control and Prevention. (2017). Bleeding Disorders in Women. www.cdc.gov

Cleveland Clinic. (2018). Menorrhagia: Symptoms, Causes, Treatments. www.my.clevelandclinic.com

Medical News Today. (2017). Menorrhagia (heavy menstrual bleeding): Causes and treatments. www.medicalnewstoday.com

Patient. (2020). Menorrhagia. www.patient.info