Ketahui Gangguan Henoch-Schonlein Purpura, Gejala dan Pengobatannya

Ketahui Gangguan Henoch-Schonlein Purpura, Gejala dan Pengobatannya

Penulis: Devita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 18 Desember 2022

 

Mungkin Anda merasa asing dengan nama Henoch-Schonlein Purpura (HSP). HSP adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pembuluh darah kecil hingga mengeluarkan darah. Penyakit ini diberi nama oleh 2 dokter dari Jerman pada tahun 1800-an yaitu Schonlein dan Eduard Henoch saat menemukan pasien mereka dalam kondisi ini.

Tanda paling umum yang bisa diketahui dari penyakit ini adalah munculnya ruam berwarna merah dan ungu yang menonjol pada area bokong dan kaki bagian bawah. HSP paling sering terjadi pada anak laki-laki berusia di bawah 11 tahun. Sebenarnya Anda tidak perlu khawatir karena Henoch-Schonlein Purpura bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Seperti apa gejala, penyebab dan pengobatan HSP? Baca penjelasan berikut ini untuk mengetahui jawabannya.

Baca Juga: Memahami Prosedur dan Pemeriksaan Tes Laju Endap Darah (ESR)

Penyebab Henoch-Schonlein Purpura

Penyakit Henoch-Schonlein Purpura disebabkan karena sistem kekebalan tubuh terlalu aktif akibatnya terjadi peradangan pada pembuluh darah kecil. Peradangan tersebut memicu bocornya darah ke area kulit sehingga menjadi ruam. Dalam kasus normal, sistem kekebalan tubuh akan membentuk protein antibodi yang akan menyerang benda asing, kuman, virus, atau bakteri yang menginfeksi tubuh. Namun dalam kasus HSP, antibodi yang bernama Imunoglobulin A (IgA) akan mengendap pada pembuluh darah sehingga menyebabkan peradangan. Selain memicu kebocoran darah pada area kulit, HSP juga dapat menyebabkan darah bocor pada perut dan ginjal.

Orang yang mengalami HSP umumnya akan merasakan pilek atau gangguan pernapasan lainnya, seminggu sebelum muncul ruam pada kulit. Gangguan pernapasan tersebut dapat memicu pembuluh darah untuk memproduksi antibodi secara berlebihan. Perlu Anda ketahui gangguan HSP bukanlah suatu kondisi yang menular. Kondisi lain yang bisa memicu HSP yaitu:

  • Reaksi alergi ekstrim terhadap makanan atau kondisi lingkungan misalnya terlalu panas, terlalu dingin, atau berdebu.
  • Faktor genetika atau keturunan, meskipun faktor ini jarang terjadi, namun Anda mesti waspada jika memiliki keluarga yang mengidap HSP.
  • Penyebab lain misalnya efek samping obat, infeksi virus, gigitan serangga, atau trauma bisa memicu HSP.

Gejala Henoch-Schonlein Purpura

Gejala utama HSP yaitu munculnya ruam berwarna merah keunguan pada area tubuh terutama bokong dan kaki bagian bawah. Biasanya ruam tersebut akan terasa sakit saat ditekan. Berikut ini akan dijelaskan gejala Henoch-Schonlein Purpura secara rinci:

  • Munculnya bintik ruam seperti memar berwarna merah-ungu yang jika ditekan terasa sakit. Ruam tersebut dapat ditemukan pada area kaki, bokong, wajah, dada, lengan, bahkan seluruh badan. Ruam dapat terjadi selama 2 minggu.
  • Rasa pegal, nyeri, dan bengkak pada persendian terutama di bagian pergelangan kaki dan lutut.
  • Gangguan pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, perut terasa sakit, dan terdapat darah pada feses atau kotoran Anda.
  • Munculnya gejala kerusakan ginjal seperti adanya darah dalam urin.
  • Pembengkakan testis.
  • Sakit kepala akibat HSP mempengaruhi sistem saraf pusat. Hal ini juga bisa mempengaruhi kemampuan otak dalam mencerna dan menafsirkan informasi.
  • Kejang, namun kondisi ini jarang terjadi.

Diagnosa

Untuk mendiagnosa apakah Anda benar-benar mengalami HSP, dokter akan melakukan serangkaian tes sebagai berikut:

  • Tes darah. Untuk mengetahui jumlah sel darah putih dan darah merah, pemicu peradangan dan mendeteksi kerusakan pada ginjal.
  • Tes urin. Untuk mendeteksi apakah ada darah atau protein dalam urin Anda atau tidak. Jika terdapat darah dan protein dalam urin, berarti Anda mengalami kerusakan ginjal.
  • Biopsi. Prosedur memotong bagian kulit Anda yang mengalami ruam dan mengeceknya di laboratorium. Tujuan tes ini untuk mencari antibodi IgA pada yang mengendap pada pembuluh darah. Selain itu, biopsi berguna untuk mengetes kerusakan ginjal.
  • USG. Ultrasonografi yang bertujuan melihat organ perut dan ginjal Anda.
  • CT-scan. Untuk mengetahui penyebab nyeri perut.

Perawatan

Tidak ada obat khusus untuk membantu penyembuhan HSP sebab kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika Anda mengalami sakit pada perut, sendi, atau pembengkakan pada area tubuh lain, Anda bisa mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). NSAID berperan mengurangi pembengkakan pada tubuh.

Untuk mengatasi efek HSP pada ginjal, Anda mungkin akan diresepkan oleh dokter obat imunosupresif. Jika Anda mengalami kondisi gawat misalnya perdarahan pada saluran pencernaan, sakit perut hebat, atau tanda kerusakan ginjal, Anda harus melakukan rawat inap supaya dokter bisa memantau lebih lanjut kondisi fisik Anda.

Jika Anda mengalami HSP karena alergi, ada baiknya untuk menghindari makanan, obat, atau kondisi pemicu alergi tersebut. Anda juga bisa melakukan pengobatan dengan memberikan paracetamol untuk anak.

Cara Mencegah

Satu-satunya cara mencegah HSP dengan menghindari penyebab peradangan pada tubuh. Anda harus meminimalisir terpapar virus dan mengurangi konsumsi obat tertentu jika diperlukan untuk mencegah respon imun yang abnormal.

Baca Juga: 8 Cara Membersihkan Plak pada Pembuluh Darah

Sumber

Healthline (2018). Henoch-Schonlein Purpura. www.healthline.com

Mayo Clinic. Henoch-Schonlein Purpura. www.mayoclinic.com

Medical News Today (2017). Henoch-Schönlein purpura: What you need to know. www.medicalnewstoday.com

Medicinet. Henoch-Schonlein Purpura (HSP) or Anaphylactoid Purpura. www.medicinet.com

NHS. Henoch-Schonlein Purpura. www.nhs.uk

WebMD (2020). Henoch-Schonlein Purpura. www.webmd.com