Ketahui Ciri-ciri Kondiloma Akuminata pada Kelamin dan Penyebabnya

Ketahui Ciri-ciri Kondiloma Akuminata pada Kelamin dan Penyebabnya

Penulis: Fajar | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 2 Desember 2022

 

Kondiloma Akuminata atau yang sering dikenal dengan kutil kelamin adalah penyakit yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).

HPV menyebar melalui kontak kulit ke kulit selama aktivitas seksual. Kebanyakan orang yang terinfeksi HPV tidak akan memiliki gejala dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Untuk orang yang memiliki kutil kelamin, ada banyak pilihan pengobatan, yang semuanya dimaksudkan untuk menghilangkan kutil yang terlihat. Tidak ada obat untuk kutil kelamin.

Gardasil adalah vaksin yang melindungi terhadap 4 jenis HPV yang menyebabkan 70 persen kanker serviks dan 90 persen kutil kelamin. Di AS, gardasil disetujui untuk anak perempuan dan anak laki-laki usia 9–26 tahun. Pada tahun 2011, Health Canada menyetujui vaksin untuk wanita hingga usia 45 tahun.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh tentang Kutil Kelamin

Penyebab Kondiloma Akuminata

Kutil kelamin merupakan penyakit menular seksual yang paling umum dan terjadi pada jutaan orang di seluruh dunia. Diperkirakan 75-80% pria dan wanita yang aktif secara seksual akan terinfeksi HPV di beberapa titik dalam hidup mereka.

Sekitar 15 persen dari populasi Amerika Serikat terinfeksi HPV. Infeksi HPV terjadi pada orang-orang dari segala usia dan kedua jenis kelamin.

Risiko Anda tertular virus lebih tinggi jika Anda memiliki banyak pasangan seksual dan jika Anda pertama kali melakukan hubungan seksual di usia muda. Lebih dari 50 persen anak perempuan akan terkena HPV dalam waktu 2 tahun setelah aktif secara seksual.

HPV menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit dan tidak memerlukan hubungan seksual yang sebenarnya untuk ditularkan dari satu orang ke orang lain. Seseorang dapat terinfeksi tanpa tanda-tanda infeksi yang terlihat, oleh sebab itu mereka dapat menularkan infeksi tanpa menyadarinya.

Kondom dapat mengurangi risiko penyebaran virus, tetapi tidak sepenuhnya mencegah penularan.

Gejala

Pada wanita, adanya kutil kelamin yang tumbuh pada vulva, dinding vagina, area antara alat kelamin luar dan anus, saluran anus, dan leher rahim. Sedangkan pada pria, dapat muncul pada ujung atau batang penis, skrotum, atau anus.

Kutil kelamin juga dapat berkembang pada mulut atau tenggorokan seseorang yang telah melakukan kontak seksual oral dengan orang yang terinfeksi.

Tanda dan gejala kutil kelamin antara lain:

  • Pembengkakan kecil, berupa daging berwarna coklat, atau merah muda pada area genital Anda.
  • Bentuk seperti kembang kol yang akibat oleh beberapa kutil yang berdekatan.
  • Gatal atau ketidaknyamanan pada area genital Anda.
  • Pendarahan saat berhubungan seksual.
  • Kutil kelamin bisa sangat kecil dan datar sehingga tidak terlihat. Namun, kutil kelamin jarang berkembang biak menjadi kelompok besar, pada seseorang dengan sistem kekebalan yang baik.

Komplikasi

1. Kanker

Kanker serviks telah dikaitkan erat dengan infeksi HPV genital. Beberapa jenis HPV juga dikaitkan dengan kanker vulva, anus, penis, dan mulut dan tenggorokan.

Infeksi HPV tidak selalu menyebabkan kanker, tetapi penting bagi wanita untuk melakukan pap smear secara teratur, terutama mereka yang telah terinfeksi dengan jenis HPV yang berisiko lebih tinggi

2. Masalah kehamilan

Walau jarang terjadi selama kehamilan, namun kutil bisa membesar, sehingga sulit buang air kecil. Kutil pada dinding vagina dapat menghambat peregangan jaringan vagina saat melahirkan. Kutil besar pada vulva atau vagina bisa berdarah saat diregangkan saat melahirkan.

Sangat jarang, bayi yang lahir dari ibu dengan kutil kelamin mengembangkan kutil pada tenggorokan. Bayi mungkin perlu dioperasi untuk menjaga jalan napas agar tidak tersumbat.

Pencegahan Kondiloma Akuminata

Membatasi jumlah pasangan seksual Anda dan divaksinasi akan membantu mencegah Anda terkena kondiloma akuminata atau kutil kelamin. Menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks adalah ide yang bagus, tetapi tidak serta merta melindungi Anda dari kutil kelamin.

Vaksinasi

Tiga vaksin HPV telah disetujui oleh Food and Drug Administration. Yang terbaru, Gardasil 9 disetujui untuk digunakan pada pria dan wanita usia 9 hingga 45 tahun untuk melindungi dari kanker serviks dan kutil kelamin.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan vaksinasi HPV rutin untuk anak perempuan dan laki-laki berusia 11 dan 12 tahun, meskipun dapat diberikan sejak usia 9 tahun.

Sangat ideal bagi anak perempuan dan laki-laki untuk menerima vaksin sebelum mereka melakukan kontak seksual. Efek samping dari vaksin biasanya ringan dan umumnya akan muncul rasa sakit pada area suntikan, sakit kepala, demam ringan, atau gejala seperti flu.

CDC sekarang merekomendasikan bahwa semua anak berusia 11 dan 12 tahun menerima dua dosis vaksin HPV setidaknya enam bulan terpisah, bukan jadwal tiga dosis yang direkomendasikan sebelumnya.

Remaja yang lebih muda usia 9 dan 10 dan remaja usia 13 dan 14 juga dapat menerima vaksinasi pada jadwal dua dosis yang diperbarui. Penelitian telah menunjukkan bahwa jadwal dua dosis efektif untuk anak di bawah 15 tahun.

Remaja dan dewasa muda yang memulai rangkaian vaksin kemudian, pada usia 15 hingga 26 tahun, harus terus menerima tiga dosis vaksin.

CDC sekarang merekomendasikan vaksinasi HPV untuk semua orang hingga usia 26 tahun yang tidak divaksinasi secara memadai.

Baca Juga: Penyakit Kelamin Pada Wanita dan Gejalanya

Sumber

Healthline. (2020). Genital Warts. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2019). Genital warts. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2020). What to know about genital warts. www.medicalnewstoday.com

Skin Sight. Genital Wart. www.skinsight.com