Ketahui Fungsi Vaksin HPV dan Kapan Melakukannya

Ketahui Fungsi Vaksin HPV dan Kapan Melakukannya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 27 Maret 2023

 

Sebagian besar penyakit kanker serviks dikaitkan dengan human papillomavirus (HPV), yang merupakan infeksi menular seksual (IMS). Imunisasi luas terkait vaksin HPV dapat mengurangi dampak kanker serviks dan kanker lain, yang disebabkan oleh human papilloma virus di seluruh dunia.

Berbagai jenis HPV dapat menyebar melalui kontak seksual dan berhubungan dengan sebagian besar kasus kanker serviks. Vaksin HPV dapat mencegah sebagian kasus kanker serviks, jika vaksin ini diberikan pada anak perempuan sebelum atau sesudah terpapar oleh virus.

Baca Juga: Memahami Informasi Penting Seputar Vaksin HPV

Manfaat Vaksin HPV

Food and Drug Administration (FDA) AS menyetujui tiga vaksin sebagai proteksi terhadap HPV. Vaksin tersebut adalah Gardasil, Gardasil 9, dan Cervarix, yang masing-masing melibatkan serangkaian dua atau tiga kali suntikan selama enam bulan, tergantung pada usia Anda.

Sejak 2016, satu-satunya vaksin yang digunakan di AS adalah jenis Gardasil 9. Untuk mendapatkan manfaat penuh dari vaksin, penting untuk menerima semua suntikan. Masing-masing vaksin ini melindungi Anda terhadap HPV tipe 16 dan 18. Kedua jenis ini dianggap sebagai infeksi berisiko tinggi karena dapat menyebabkan kanker serviks, vulva, atau dubur.

Vaksin gardasil juga dapat melindungi Anda dari galur HPV 6 dan 11, yang diketahui menyebabkan kutil kelamin. Secara keseluruhan kelebihan utama dari vaksin HPV dapat melindungi dari kanker dan kutil kelamin.

Siapa dan Kapan Anda Harus Mendapatkan Vaksin HPV

Vaksinasi HPV direkomendasikan pada usia 11 sampai 12 tahun. Vaksin HPV dapat diberikan mulai pada usia 9 tahun. Semua pra remaja pada usia tersebut membutuhkan vaksinasi HPV, sehingga para remaja-remaja ini dapat terlindungi dari infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker di kemudian hari.

Remaja dan dewasa muda hingga usia 26 tahun yang belum mendapatkan atau tidak menyelesaikan rangkaian vaksinasi HPV, juga memerlukan HPV. CDC merekomendasikan bahwa anak berusia 11 hingga 12 tahun, setidaknya harus menerima dua doksin vaksin HPV dengan jarak 6 hingga 12 bulan.

Anak-anak berusia 9 hingga 14 tahun yang telah menerima dua dosis vaksin HPV dengan jarak kurang dari 5 bulan akan membutuhkan dosis ketiga. Tiga dosis juga direkomendasikan untuk Anda yang berusia 9 hingga 26 tahun yang memiliki sistem kekebalan yang lemah. Namun, vaksinasi tidak dianjurkan untuk semua orang yang berusia lebih dari 26 tahun.

Beberapa dari Anda yang berusia 27 hingga 25 tahun yang belum divaksinasi dapat memutuskan untuk mendapatkan vaksin HPV, setelah membicarakan hal tersebut dengan dokter Anda tentang risiko infeksi HPV baru dan kemungkinan manfaat vaksinasi ini bagi Anda.

Vaksinasi HPV pada rentang usia ini cenderung memberikan manfaat yang lebih kecil, karena lebih banyak dari Anda dalam rentang usia tersebut telah terpapar oleh HPV.

Efek Samping dari Vaksin HPV

Kebanyakan dari Anda menerima vaksin HPV tanpa efek samping yang serius. Efek samping ringan hingga sedang dapat dikatakan umum terjadi, meskipun jarang. Tanda efek samping ringan hingga sedang dapat meliputi:

  • Rasa sakit atau bengkak di area bekas suntikan.
  • Demam ringan.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Nyeri otot.
  • Nyeri sendi.
  • Pingsan.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Nyeri di perut.
  • Diare.

Jika Anda mendapatkan vaksin HPV dan memiliki salah satu dari efek samping tersebut atau gejala yang tidak biasa lainnya, atau jika gejalanya terus menerus, maka Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter.

Beberapa dari Anda mungkin khawatir bahwa vaksinasi HPV mungkin memiliki efek samping yang serius atau berdampak jangka panjang, seperti berpengaruh pada kesuburan.

Beberapa penelitian besar yang diterbitkan pada tahun 2013, tentang HPV menunjukkan bahwa vaksin ini dikatakan aman seperti vaksinasi lainnya. Penelitian ini juga mendukung bahwa Anda yang menerima vaksin HPV tidak berisiko lebih tinggi atau kejadian negatif apapun jika dibandingkan dengan menerima vaksin lain.

Vaksin HPV juga tidak mempengaruhi kesuburan dan dapat meningkatkan kesuburan pada beberapa wanita yang pernah terpapar IMS. Salah satu kelemahan lain dari vaksin HPV adalah mempunyai keterbatasan, seperti:

  • Vaksinasi HPV tidak mencegah semua kanker yang terkait HPV, hanya beberapa. Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk tetap melakukan tes pap smear rutin untuk memeriksa jika ada tanda-tanda kanker serviks.
  • Vaksinasi HPV juga tidak dapat melindungi Anda terhadap infeksi menular seksual (IMS) lainnya atau mengobati penyakit atau infeksi terkait HPV yang ada. Anda masih perlu menggunakan kondom atau metode kontrasepsi lainnya saat berhubungan seks untuk membantu mencegah tertular atau menularkan IMS.

Baca Juga: Tips Mencegah dan Menangani Infeksi HPV

Sumber

NHS. (2019). HPV vaccine side effects. www.nhs.uk

Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Who Should Get HPV Vaccine?. www.cdc.gov

Healthline. (2019). What Are the Pros and Cons of the HPV Vaccine?. www.healthline.com

WebMD. (2020). HPV Vaccines. www.webmd.com