Gejala dan Penyebab Kondisi Keratosis Pilaris atau Kulit Ayam

Gejala dan Penyebab Kondisi Keratosis Pilaris atau Kulit Ayam

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 17 April 2023

 

Apakah Anda menemukan benjolan kecil berkelompok di permukaan kulit Anda? Umumnya bintik atau benjolan tersebut berukuran kecil, tak terasa sakit, dan tak jarang bermunculan di area rambut bertumbuh.

Bisa jadi, itu bukan jerawat melainkan keratosis pilaris. Keratosis pilaris atau lebih umum dijuluki dengan istilah kulit ayam adalah sebuah kondisi kulit yang tidak berbahaya.

Meski begitu, memiliki keratosis pilaris bisa merusak penampilan Anda, sebab kondisi ini memunculkan tekstur yang membuat membuat permukaan kulit terlihat kasar dan tidak sehat.

Baca Juga: Tips Mengatasi Keratosis Pilaris (Kulit Ayam) secara Alami

Gejala Keratosis Pilaris

Daripada disebut sebagai kondisi medis, keratosis pilaris lebih sering dikategorikan sebagai sebuah jenis kulit. Untuk lebih memahaminya, berikut adalah beberapa gejala yang bisa muncul saat Anda mengalami keratosis pilaris.

  • Ada di area kulit dimana rambut bisa tumbuh

Keratosis pilaris bisa muncul di mana saja, baik di wajah seperti jerawat, di lengan bagian atas, paha, hingga pantat Anda.

  • Berbentuk benjolan kecil menyerupai jerawat

Anda mungkin mengira bahwa kulit Anda berjerawat banyak, namun bisa jadi Anda memproduksi terlalu banyak keratin, sehingga muncul keratosis pilaris.

Warnanya pun bisa menipu Anda. Keratosis pilaris bisa muncul dalam warna merah, putih, bahkan mirip seperti warna kulit Anda, misalnya cokelat.

  • Terasa kasar dan kering

Tentu saja Anda akan merasakan kulit yang kering dan terasa kasar. Maka itu, keratosis pilaris seringkali disebut sebagai kulit ayam.

  • Dapat memberikan sensasi gatal

Mirip dengan eksem, keratosis pilaris terjadi pada usia di bawah 2 tahun juga, serta bisa menimbulkan rasa gatal-gatal.

Terkadang keratosis pilaris menimbulkan rasa gatal, namun bisa juga tidak. Maka tak heran jika kondisi ini sering disalah pahami dengan masalah kulit lainnya. Sebab, keratosis pilaris bisa juga terlihat seperti ruam.

  • Tidak terasa menyakitkan

Pada dermatitis atopik atau eksim, Anda bisa merasakan kulit kering, gatal, serta rasa nyeri jika ada benjolan yang pecah atau terbuka. Namun, pada keratosis pilaris Anda tidak akan merasakan sakit.

Cobalah menyentuh tonjolan-tonjolan di kulit Anda tersebut. JIka terasa menyakitkan, sudah dipastikan bahwa itu bukanlah keratosis pilaris.

  • Bisa membuat wajah memerah

Apabila terjadi di wajah, maka keratosis pilaris bisa membuat wajah Anda terlihat merah.

  • Jika dipencet atau digaruk, bisa mengubah warna kulit

Anda perlu berhati-hati pada area kulit Anda yang terdampak keratosis pilaris. Karena, jika Anda memencetnya atau menggaruknya terlalu kasar, maka area tersebut bisa berubah warna menjadi lebih gelap atau lebih terang (hiperpigmentasi). Akhirnya, warna kulit Anda menjadi tidak rata.

Penyebab Keratosis Pilaris

Tubuh memiliki jenis protein yang tersimpan dalam rambut dan kulit. Protein ini bernama keratin. Terkadang, keratin bisa menyatu dengan sel kulit mati lainnya, sehingga bisa menyumbat pori-pori Anda. Inilah yang menyebabkan terjadinya keratosis pilaris.

Belum diyakini apa yang menyebabkan penyumbatan keratin, namun penyumbatan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Genetik

Apabila salah satu di antara kakak, adik, ayah, atau ibu Anda memiliki keratosis pilaris, bisa jadi Anda juga memilikinya.

Keratosis pilaris sering ditemukan pada lebih dari satu anggota keluarga. Sehingga, bisa dikatakan bahwa kondisi terjadi secara turun-menurun.

  • Masalah kulit yang Anda alami

Ada hubungan antara keratosis pilaris dan masalah kulit yang mirip dengannya. Periksa kulit Anda kembali, sebab gejala yang diakibatkan dari keratosis pilaris bisa mirip dengan kondisi kulit lainnya, seperti eksim, infeksi jamur, atau psoriasis.

Apabila Anda tidak yakin apa makna benjolan di kulit Anda, maka Anda bisa mengunjungi dokter untuk memeriksanya. Pemeriksaan yang dilakukan cukup mudah, sehingga Anda tak perlu khawatir.

Meskipun bisa terjadi pada semua orang dan di usia berapa saja, keratosis pilaris berisiko pada beberapa kelompok orang seperti wanita maupun berusia muda. Selain itu, Anda juga bisa mengalaminya jika memiliki:

    • Kulit yang kering
    • Keluarga yang memiliki keratosis pilaris
    • Asma
    • Rinitis alergi
    • Dermatitis atopik atau eksim
    • Berat badan berlebih

Perawatan Keratosis Pilaris

Faktanya, keratosis pilaris bisa hilang sendiri seiring pertambahan usia Anda. Seringkali keratosis pilaris memudar pada usia 30 tahun.

Meski begitu, Anda tak perlu menunggu terlalu lama, karena ada beberapa langkah yang bisa Anda coba untuk memperindah kulit Anda, di antaranya:

  • Membersihkan kulit dengan lembut dan tidak menggosok dengan kasar bagian yang mengalami keratosis pilaris
  • Menggunakan pelembap kulit di waktu yang pas secara teratur
  • Memperbaiki kualitas udara di rumah Anda

Baca Juga: Cara Ampuh Atasi Bruntusan di Jidat

Sumber

Cleveland Clinic. (2018). Keratosis Pilaris: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment. my.clevelandclinic.org

FamilyDoctor.org. (2020). Keratosis Pilaris – Causes and Treatment | familydoctor.org. familydoctor.org

Healthline. (2020). Keratin Plugs: What They Are and How to Safely Remove Them. www.healthline.com

Skin Support. (2021). Keratosis pilaris | Skin Support. skinsupport.org.uk

Medical News Today. (2021). Eczema: Symptoms, treatment, causes, and types. www.medicalnewstoday.com