Kepala Bayi Peyang, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Kepala Bayi Peyang, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 26 Juni 2023

 

Banyak orang tua yang khawatir jika kepala bayi peyang. Peyang bukan hanya merasa bentuk kepala yang terlihat kurang bagus, tetapi juga takut jika hal itu berdampak pada kesehatan bayi.

Beberapa menggambarkan kepala peyang tampak, seperti jajar genjang bila diamati dari atas. Permukaan kepala juga jika diraba terasa datar. Secara medis, kepala peyang atau datar disebut sindrom plagiocephaly.

Baca Juga: Ketahui Pentingnya Mengukur Lingkar Kepala Bayi

Penyebab Kepala Peyang

Kepala peyang dalam istilah medis disebut plagiocephaly atau sindrom kepala datar, yaitu kondisi ketika bentuk kepala bayi tidak simetris. Kondisi ini bisa terjadi karena tengkorak bayi masih relatif lunak dan bisa berubah bentuk bila terjadi tekanan terus-menerus pada bagian kepala tertentu.

Terdapat beberapa kondisi umum yang dapat menyebabkan kepala bayi menjadi peyang. Adapun kondisi penyebab bayi mengalami plagiocephaly antara lain:

1. Tidur terlentang

Aktivitas utama bayi adalah tidur atau terlentang selama berjam-jam. Kepala bayi yang bertumpu dalam satu posisi terlalu lama, membuat kepalanya berisiko menjadi datar. Bukan hanya saat tidur di kasur, tetapi juga di gendongan, ayunan, atau kereta bayi.

Hal tersebut terjadi karena tulang kepala bayi pada satu bulan pertama kehidupan masih lembut. Otot leher pun lebih lunak khususnya saat lahir agar memungkinkannya bergerak keluar dari jalan lahir.

Bahkan bukan hanya bagian belakang bayi yang bisa peyang, tetapi juga bagian samping. Meski begitu, penting bagi bayi untuk tidur terlentang agar mengurangi risiko sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS).

2. Masalah di dalam rahim

Sindrom kepala datar bahkan bisa dimulai sebelum lahir (terutama pada janin kembar) jika ada tekanan pada tengkorak bayi dari panggul ibu atau kembarannya.

Faktanya, banyak bayi kembar lahir dengan kepala yang memiliki bentuk datar atau peyang. Selain tekanan di panggul, kekurangan cairan ketuban untuk melindungi mereka pun bisa menjadi alasan kepala bayi peyang.

3. Kelahiran prematur

Risiko kepala peyang lebih tinggi dialami oleh bayi lahir prematur. Hal tersebut terjadi lantaran tengkorak mereka lebih lembut daripada bayi cukup bulan.

Selain itu, bayi prematur juga cenderung menghabiskan waktu lebih banyak di tempat dengan permukaan sama karena kebutuhan medis, seperti menginap di unit perawatan intensif neonatal (NICU).

4. Kaku otot leher

Pada usia satu bulan pertama, bayi masih kesulitan untuk memutar kepala karena otot leher yang tegang. Kondisi ini disebut tortikolis atau kepala miring pada bayi. Karena kesulitan memutar leher, bayi cenderung menjaga posisi kepalanya tetap sama saat terbaring.

5. Forceps atau persalinan dengan vakum

Kelahiran dengan bantuan vakum akan memberi tekanan pada tengkorak dan tulang lunak bayi. Sehingga saat lahir, Si Kecil memiliki risiko lebih tinggi mengalami kepala peyang.

Baca Juga: Apakah Posisi Tidur Miring pada Bayi Aman?

Jenis Kepala Peyang

Kepala datar atau peyang termasuk hal yang umum terjadi. Ada 2 jenis kepala peyang yakni plagiocephaly posisional dan plagiocephaly bawaan.

Plagiocephaly posisional

Kepala peyang jenis ini disebut juga plagiocephaly deformasi yang merupakan sindrom kepala datar paling umum terjadi. Menurut American Academy of Family Physicians, plagiocephaly posisional memengaruhi hingga 50% bayi.

Plagiocephaly bawaan (congenital)

Istilah lainnya bernama craniosynostosis yaitu cacat lahir yang termasuk langka karena terjadi pada satu dari 2000-2500 kelahiran. Bayi yang lahir dengan kondisi ini lahir dengan tengkorak yang telah menutup sebelum waktunya. Kondisi ini membuat bentuk kepala terlihat tidak normal.

Gejala Kepala Peyang pada Bayi

Ada beberapa tanda atau gejala bayi peyang yang bisa Anda perhatikan, meliputi:

  • Kepala bayi terasa datar atau pipih pada bagian belakang atau samping. Jika Si Kecil memiliki rambut yang lebat, akan lebih mudah melihatnya saat rambut basah. Namun, Anda juga bisa meraba kepala bayi untuk memastikannya
  • Satu telinga atau satu sisi dahi bayi tampak sedikit terdorong ke depan
  • Tonjolan tulang di tengkorak
  • Bintik botak di satu area kepala
  • Kurangnya titik lunak atau ubun-ubun di kepala.

Apa Bahaya Kepala Bayi Peyang?

Pada sebagian besar kasus, kepala peyang tidak memengaruhi perkembangan atau pertumbuhan otak bayi. Sebagian besar kasus membaik seiring bertambahnya usia anak.

Pembedahan biasanya diperlukan pada bayi dengan plagiocephaly bawaan ketika jahitan di tengkorak telah menutup sebelum waktunya. Metode pembedahan bisa membantu meringankan tekanan di tengkorak dan memungkinkan otak untuk tumbuh secara normal.

Pembedahan juga dapat mengurangi risiko komplikasi, seperti:

  • Keterlambatan perkembangan
  • Kebutaan
  • Kejang
  • Masalah medis lainnya.

Mencegah Kepala Bayi Peyang

1. Lakukan tummy time

Salah satu pencegahan kepala bayi menjadi peyang adalah dengan melakukan tummy time. Mulailah dengan beberapa menit per sesi, dan beberapa sesi sehari.

Ketika bayi Anda mengembangkan lebih banyak kekuatan otot dan kontrol leher, Anda bisa meningkatkan durasi sesi. Tummy time sendiri bisa membantu bayi membangun kekuatan dan otot yang diperlukan untuk berguling, merangkak, duduk, dan berjalan.

2. Ubah posisi bayi

Sesering mungkin, ubahlah posisi bayi Anda dan jangan biarkan terlalu lama di satu tempat. Misalnya, pindahkan dari kasur ke ayunan, pangkuan, atau gendongan.

Menggendong bayi akan mengurangi tekanan pada kepala sekaligus dapat membuat otot leher bayi menguat.

3. Menggendong dengan posisi tegak

Bila Anda bisa, gendonglah bayi Anda dengan tegak alih-alih menempatkannya di tempat tidur bayi, kursi mobil, atau ayunan bayi.

4. Posisi menyusui

Mengubah posisi menyusui secara berkala juga mengurangi risiko bayi mengalami kepala peyang.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Saat Bayi Jatuh dari Tempat Tidur

Sumber

Healthline. (2018). Understanding Flat Head Syndrome (Plagiocephaly) in Babies. healthline.com 

Kids Health. (2019). Flat Head Syndrome (Positional Plagiocephaly). kidshealth.org

NHS. (2018). Plagiocephaly and Brachycephaly (Flat Head Syndrome). www.nhs.uk

Verywell Health. (2021). An Overview of Flat Health Syndrome. verywellhealth.com 

Verywell Family. (2019). Does Your Baby Have a Flat Head Syndrome? verywellfamily.com