Jenis dan Pengobatan Hernia Inguinalis pada Bayi

Jenis dan Pengobatan Hernia Inguinalis pada Bayi

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 23 Mei 2023

 

Hernia merupakan kondisi penonjolan organ karena organ dalam tubuh menekan dan keluar lewat jaringan sekitarnya yang lemah.

Salah satu jenis hernia yang paling sering terjadi adalah hernia inguinal, yakni penonjolan organ (bisa usus atau jaringan lain dalam perut) ke area selangkangan.

Baca Juga: Kenali 4 Jenis Hernia pada Wanita

Hernia Inguinalis pada Bayi

Tonjolan pada area selangkangan akibat kondisi yang lebih dikenal dengan istilah turun berok ini bisa hilang timbul maupun menetap.

Namun, kemunculan benjolan sering kali muncul atau dapat dipengaruhi jika sedang membungkuk, batuk, mengejan, hingga mengangkat beban berat. Dengan kata lain, hernia dapat masuk kembali atau hilang saat berbaring.

Pada bayi, hernia inguinalis dapat berkembang dalam beberapa bulan pertama setelah bayi lahir.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang hernia inguinalis pada bayi, mari simak artikel berikut ini.

Jenis Hernia Inguinalis

Hernia inguinalis terdiri dari dua jenis, yaitu:

  • Hernia Inguinalis Tidak Langsung

Hernia inguinalis tidak langsung adalah jenis hernia inguinalis yang paling umum terjadi pada anak-anak dan muncul saat lahir.

Selama perkembangan janin, semua bayi memiliki saluran (disebut saluran inguinalis) yang mengalir dari perut ke alat kelamin.

Pada anak laki-laki, saluran ini memungkinkan testis (yang berkembang di perut) untuk melakukan perjalanan ke skrotum.

Baik pada anak laki-laki maupun perempuan, saluran tersebut seharusnya menutup sebelum lahir.

Hernia inguinalis tidak langsung terjadi saat kanalis inguinalis gagal menutup sepenuhnya selama perkembangan janin, sehingga meninggalkan lubang yang memungkinkan isi perut menonjol.

  • Hernia Inguinalis Langsung

Hernia inguinalis langsung sangat jarang terjadi pada anak-anak.

Penyebabnya adalah kelemahan pada dinding perut yang memungkinkan usus menonjol keluar.

Penyebab Hernia Inguinalis pada Bayi

Bayi dapat mengalami hernia inguinalis dalam beberapa bulan pertama setelah lahir akibat adanya kelemahan pada otot perut.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi laki-laki daripada bayi perempuan dan lebih tinggi risikonya terjadi pada bayi yang lahir prematur.

Misalnya, sekitar sepertiga bayi laki-laki yang lahir pada usia kehamilan kurang dari 33 minggu akan mengalami hernia inguinalis.

Saat bayi laki-laki tumbuh selama kehamilan, testis berkembang di perut, kemudian bergerak turun ke skrotum melalui kanal inguinalis.

Kanalis inguinalis menutup tidak lama setelah bayi lahir sehingga menghentikan testis dari bergerak kembali ke perut.

Jika area ini tidak sepenuhnya menutup, sebagian usus bisa bergerak ke kanal melalui area dinding perut bagian bawah yang melemah sehingga menyebabkan hernia.

Dalam beberapa kasus, bagian usus yang mendorong hernia bisa tersangkut dan tidak lagi dapat direduksi (tidak dapat didorong kembali ke perut).

Saat ini terjadi, bagian usus tersebut mungkin tidak mendapatkan cukup darah.

Kondisi ini tentunya mengkhawatirkan karena suplai darah yang baik diperlukan agar usus tetap sehat dan bekerja dengan cara yang benar.

Anak perempuan tidak memiliki testis, namun memiliki saluran inguinal sehingga juga berkemungkinan mengalami hernia di selangkangan.

Faktor Risiko Hernia Inguinalis pada Bayi

Terdapat beberapa faktor risiko bagi bayi untuk terkena hernia inguinalis.

Hernia lebih sering terjadi pada bayi yang lahir lebih awal dan pada anak-anak yang memiliki kondisi berikut ini:

  • Orang tua atau saudara kandung yang saat bayi juga menderita hernia
  • Fibrosis kistik
  • Displasia perkembangan panggul
  • Testis tidak turun
  • Masalah dengan uretra

Gejala Hernia Inguinalis pada Bayi

Hernia inguinalis terlihat seperti pembengkakan di selangkangan atau skrotum.

Anda mungkin dapat melihat pembengkakan dengan lebih mudah saat bayi menangis dan mungkin menjadi lebih kecil atau hilang saat bayi rileks.

Biasanya, menekan tonjolan ini saat bayi tenang dan berbaring akan membuatnya mengecil atau kembali ke perut.

Jika hernia tidak dapat didorong kembali ke perut, lengkung usus mungkin tersangkut di bagian otot perut yang melemah. Jika itu terjadi, bayi mungkin akan mengalami beberapa gejala seperti:

  • Perut yang penuh dan bulat
  • Muntah
  • Sakit atau rewel
  • Kemerahan atau warna yang tidak normal
  • Demam

Berbagai gejala di atas mungkin terlihat seperti masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, pastikan anak Anda menemui dokter untuk diagnosis.

Hernia inguinalis pada bayi didiagnosis dengan cara pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa apakah hernia dapat didorong kembali ke perut (direduksi).

Pengobatan Hernia Inguinalis pada Bayi

Pengobatan hernia inguinalis pada bayi akan tergantung pada gejala, usia, kesehatan umumnya, dan seberapa parah kondisinya.

Operasi umumnya perlu dilakukan untuk mengatasi hernia inguinalis.

Operasi sebaiknya segera dilakukan setelah hernia ditemukan karena usus bisa tersangkut di kanalis inguinalis.

Jika ini terjadi, suplai darah ke usus bisa terputus yang membuat usus menjadi rusak. Operasi dilakukan sebelum kerusakan ini terjadi.

Selama operasi hernia, bayi akan diberikan obat untuk membuatnya tertidur (anestesi).

Dokter bedah akan membuat sayatan kecil di area hernia dan menempatkan loop agar usus kembali ke daerah perut, serta menjahit otot untuk memperkuat area di mana otot-otot diperbaiki.

Baca Juga: Cara Mengobati Hernia Tanpa Operasi

Sumber

Cleveland Clinic. (2018). Inguinal Hernia. my.clevelandclinic.org

Children’s Hospital of Philadelphia. Inguinal Hernia. www.chop.edu

Healthy Children. (2019). Inguinal Hernia in Infants & Children. www.healthychildren.org

Mayo Clinic. (2021). Inguinal hernia. www.mayoclinic.org