Anatomi, Penyakit dan Tips Menjaga Kesehatan Skrotum

Anatomi, Penyakit dan Tips Menjaga Kesehatan Skrotum

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 12 Februari 2023

 

Ada banyak organ dan komponen yang terdapat pada sistem reproduksi pria, dan skrotum adalah salah satunya.

Skrotum yang merupakan bagian dari organ reproduksi pria ini berbentuk menyerupai kantong kulit dan menggantung di bagian pangkal penis.

Skrotum berfungsi sebagai pembungkus testis atau buah zakar.

Baca Juga: Hati-hati, Berikut 7 Penyakit Kelamin yang Sering Menyerang Pria

Anatomi Skrotum 

Skrotum dibagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh garis yang berada di tengahnya (raphe perineum). Dua sisi skrotum memiliki anatomi yang mirip dan idealnya terdiri atas bagian-bagian berikut:

Di dalamnya juga terkandung tubulus dan sel yang menghasilkan sperma (spermatozoa).

  • Epididimis – Epididimis yang letaknya berada di atas setiap testis berfungsi menyimpan sperma sampai matang, biasanya sekitar 60-80 hari.

Tabung yang melingkar rapat ini juga menyerap cairan ekstra yang dikeluarkan oleh testis. Gunanya adalah membantu sperma bergerak melalui saluran reproduksi.

  • Tali sperma – Di dalam tali sperma (korda spermatika), terdapat saraf, pembuluh darah, kelenjar getah bening, dan tabung yang disebut vas deferens.

Vas deferens menyalurkan sperma dari epididimis ke saluran ejakulasi.

  • Otot kremaster – Fungsi otot kremaster adalah membantu menggerakkan testis ke arah luar dan menjauh dari tubuh untuk menjaga suhu ideal.

Hal ini membuat skrotum menggantung lebih rendah dalam kondisi hangat dan lebih dekat ke tubuh saat cuaca dingin.

Risiko Gangguan pada Skrotum

Sejumlah kondisi kesehatan dapat mengganggu skrotum dan struktur yang dilindunginya, misalnya seperti:

  • Selulitis Jenis infeksi kulit bakteri yang dapat terjadi di kulit skrotum, menyebabkan rasa sakit dan bengkak
  • Hidrokel Terjadi ketika cairan menumpuk di sekitar testis
  • Edema non-inflamasi – Mengacu pada kumpulan cairan di dalam skrotum. Jenis cairan ini bisa dialami oleh penderita gagal jantung atau gagal hati
  • Hematokel – Masalah yang mirip dengan hidrokel, bedanya cairan yang terbentuk di sekitar testis adalah darah. Ini biasanya terjadi setelah cedera atau operasi
  • Varikokel Kondisi membengkaknya pembuluh darah di skrotum. Umumnya kondisi ini tidak menimbulkan gejala dan tidak memerlukan pengobatan
  • Kriptorkismus – Terjadi saat salah satu atau kedua testis tidak turun ke dalam skrotum. Kondisi ini bisa sembuh tanpa pengobatan. Namun, jika tidak, operasi orkidopeksi mungkin diperlukan untuk memungkinkan testis turun. Testis yang tidak turun dapat mengganggu kesuburan
  • Penyakit menular seksual tertentu – Dapat merusak kulit skrotum atau struktur internalnya
  • Torsio testis – Salah satu dari beberapa kondisi darurat skrotum yang terjadi saat testis berputar di sekitar korda spermatika, menyebabkan hilangnya suplai darah
  • Kanker testis Kondisi ini juga dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada skrotum

Baca Juga: Tips Merawat Penis Agar Tetap Sehat dan Terhindar dari Penyakit

Gejala Umum Gangguan pada Skrotum

Segera temui dokter jika Anda mengalami salah satu gejala umum berikut di skrotum, testis, atau area genital Anda:

  • Nyeri ringan atau berat yang berlangsung lama
  • Nyeri di pangkal paha saat bergerak
  • Bengkak pada skrotum
  • Kemerahan, ruam, atau luka
  • Skrotum terasa berat
  • Skrotum terasa sakit tanpa sebab
  • Buang air kecil lebih sering dari biasanya
  • Darah dalam urine atau air mani
  • Cairan yang keluar dari penis
  • Sakit di perut bagian bawah
  • Sakit di punggung

Tips Menjaga Kesehatan Skrotum 

Untuk menjaga skrotum tetap sehat, berikut beberapa tips yang perlu Anda terapkan:

  • Lakukan pemeriksaan testis setiap bulan secara mandiri – Caranya, gulung setiap testis di dalam skrotum menggunakan jari. Lalu periksa benjolan dan area bengkak atau nyeri.
  • Mandi secara teratur – Mandi secara teratur dapat menjaga seluruh area genital tetap bersih. Kebiasaan ini juga mengurangi risiko infeksi kulit yang dapat menyebabkan komplikasi lain.
  • Jaga penis dan daerah skrotum tetap kering setelah mandi – Kelembapan di area skrotum dapat dengan cepat menjadi tempat berkembang biaknya jamur.
  • Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman – Hindari pakaian dalam dan celana ketat. Pakaian yang longgar dan nyaman memungkinkan skrotum menggantung secara alami di tubuh untuk menjaga suhu skrotum tetap rendah dan mencegah cedera.
  • Pakai pelindung saat berhubungan seks – Menggunakan kondom saat melakukan segala jenis aktivitas seksual yang melibatkan penis membantu mencegah infeksi menular seksual yang memengaruhi skrotum dan testis.
  • Hindari mencukur bulu kemaluan – Trimming lebih baik daripada mencukur karena lebih kecil kemungkinannya menyebabkan iritasi kulit, reaksi alergi, trauma, atau infeksi.

Baca Juga: Ketahui Tanda-tanda Varikokel pada Pria

Sumber

Healthline. (2018). Scrotum Overview. www.healthline.com

MedlinePlus. (2021). Scrotum. medlineplus.gov

Verywell Health. (2020). The Anatomy of the Scrotum. www.verywellhealth.com

Cleveland Clinic. (2020). Male Reproductive System. my.clevelandclinic.org