Penyebab Janin Lebih Sedikit Bergerak pada Kehamilan 39 Minggu

Penyebab Janin Lebih Sedikit Bergerak pada Kehamilan 39 Minggu

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 17 Februari 2023

 

Minggu ke-39 kehamilan bisa menjadi momen krusial, sebab sebentar lagi Anda sudah bisa bertemu dengan buah hati yang telah menghuni rahim Anda selama 9 bulan terakhir.

Di minggu ini Anda mungkin akan merasakan gerakan janin yang lebih sedikit. Mengapa demikian?

Baca Juga: Berbagai Hal yang Perlu Dipahami pada Kehamilan 20 Minggu

Kapan Janin Mulai Bergerak?

Umumnya, Anda bisa merasakan janin mulai bergerak pada trimester kedua kehamilan, tepatnya di antara minggu ke-16 hingga 22.

Setiap wanita bisa merasakannya lebih cepat atau lebih lambat dari kurun waktu tersebut, sehingga Anda tak perlu cemas.

Pada bulan keenam kehamilan, Anda bisa merasakan gerakan yang lebih sering dan memiliki pola. Meskipun begitu, gerakan janin di trimester ini belum seintens pada trimester ketiga.

Perubahan Gerakan pada Trimester Ketiga

Memasuki bulan ketujuh atau tepatnya di awal trimester ketiga, gerakan janin menjadi lebih kuat dan intens.

Hal ini disebabkan karena janin sudah bertumbuh lebih besar, sehingga ia bisa menendang atau memukul lebih kencang dari dalam perut.

Namun seiring pertambahan ukuran tubuhnya, rahim Anda juga akan semakin sempit dan membuatnya kesulitan untuk banyak bergerak.

Penyebab Berkurangnya Gerakan Janin

Berikut adalah berbagai alasan mengapa janin mengalami perlambatan di minggu ke-39, mulai dari penyebab yang wajar terjadi hingga penyebab lainnya yang perlu diwaspadai.

  • Berkurangnya ruang gerak

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, janin akan bertumbuh lebih besar dan memiliki kekuatan lebih besar di dalam rahim Anda. Tak heran Anda pun bisa merasakan sensasi tendangan yang lebih kuat.

Semakin lama, maka ukuran tubuh janin akan memakan ruang di dalam rahim. Pada minggu ke-39, panjang badan janin berada di kisaran 50,5 cm, dengan berat badan yang bisa mencapai 3,4 gram.

  • Janin sedang tertidur

Sama halnya ketika bayi baru dilahirkan, kegiatan tidurnya di dalam kandungan pun relatif lama. Karena Si Kecil sedang tertidur, maka tak heran jika gerakannya pun menjadi lebih sedikit.

Janin umumnya terlelap ketika Anda sedang banyak bergerak, misalnya pada siang hari. Ketika Anda sedang aktif bergerak, janin akan merasa seakan sedang ditimang-timang, sehingga membuatnya mengantuk, lalu tertidur.

Apabila Anda ingin memastikan apakah frekuensi gerakannya benar-benar berkurang, Anda bisa menghitung tendangannya pada malam hari, yakni waktu yang umum ketika janin sedang aktif-aktifnya.

  • Kepala janin sudah berada di panggul

Selama masih banyak ruang untuk janin bergerak, maka kepala janin juga bisa berpindah-pindah posisi, mulai dari di atas hingga ke bawah.

Kemudian di minggu ke-32 sampai 36 kehamilan, kepala janin sudah mulai menetap di posisi terakhirnya, yaitu menghadap ke jalur persalinan.

Tepatnya, posisi kepala janin akan berada di panggul Anda. Apabila sudah kepalanya sudah berada di bawah, maka gerakannya pun juga lebih sedikit.

  • Cairan ketuban terlalu sedikit atau terlalu banyak

Berkurangnya gerakan janin bisa pula disebabkan rendahnya cairan ketuban (oligohydramnios) atau terlalu banyak cairan ketuban (hydramnios).

Meskipun jarang terjadi, kedua kondisi ini cukup serius sehingga butuh pengawasan dokter.

  • Gangguan pada janin

Kadar oksigen janin dapat terganggu menjelang persalinan sampai waktu persalinan tiba, sehingga Anda mungkin perlu segera melahirkan dengan metode C-section atau operasi caesar untuk melahirkan bayi Anda.

  • Stillbirth

Stillbirth adalah kondisi saat janin mati di dalam kandungan. Hal ini bisa menjadi alasan lain mengapa janin mengalami penurunan gerakan pada minggu ke-39.

Beberapa faktor yang menyebabkannya seperti komplikasi atau masalah pada tali pusar.

Cara Mengetahui Gerakan Janin

Tidak semua hal serius berkontribusi pada perlambatan gerakan janin. Namun untuk memastikan apakah janin berkembang dengan baik, Anda dapat menghitung jumlah gerakannya secara berkala.

Gerakan janin tidak hanya terdiri dari tendangan, namun bisa juga ketika ia memukul, menggeliat, atau memutar.

Hitunglah berapa kali ia bergerak dalam satu jam. Apabila janin tidak bergerak mencapai 10 kali dalam kurun satu jam, Anda bisa bergerak atau mengubah posisi, kemudian ulangi hitungan selama satu jam setelahnya.

Jika sudah mencapai 10 hitungan dalam rentang jam kedua, maka Anda bisa berhenti.

Secara konsisten lakukanlah perhitungan ini setiap hari di waktu yang sama. Apabila gerakannya menurun, Anda bisa mendeteksinya dan mengabari dokter Anda.

Baca Juga: Seputar USG 3 Dimensi untuk Pemeriksaan Kehamilan

Sumber

Healthline. (2020). When to Worry About Fetal Movement: Decreases and Increases. www.healthline.com

What to Expect. (2021). Decreased Fetal Movement: When to Worry, Call the Doctor. www.whattoexpect.com

Very Well Family. (2021). 39 Weeks Pregnant: Baby Development, Symptoms, and More. www.verywellfamily.com

Healthline. (2018). Stillbirth: Causes, Risk Factors, Signs, and Recovery. www.healthline.com