Ketahui Warna Air Ketuban yang Normal

Ketahui Warna Air Ketuban yang Normal

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Air ketuban sangat penting fungsinya karena ikut melindungi bayi saat mereka berada di dalam rahim. Air ketuban sendiri merupakan suatu zat seperti air yang mengelilingi bayi yang belum lahir (janin) yang masih berada di dalam rahim.

Bayi akan mengalami pertumbuhan di dalam kantung ketuban yang berisi cairan ketuban selama fase kehamilan. Kantung ketuban mulai terbentuk sekitar usia kehamilan menginjak 12 hari. Ketika air ketuban pecah, maka hal ini merupakan tanda persalinan di mana kantung ketuban pecah yang membuat cairan ketuban menjadi bocor dari vagina. Cairan ketuban memiliki kandungan nutrisi, hormon, antibodi, dan cairan lainnya yang penting untuk membantu menjaga bayi tetap sehat dan terlindungi.

Baca Juga: Air Ketuban Sedikit? Begini Cara Memperbanyak Cairan Ketuban

Fungsi Air Ketuban

Cairan ketuban memiliki banyak fungsi penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Beberapa di antaranya yaitu:

  • Sebagai bantalan bayi dan membantu bayi bergerak.
  • Melindungi bayi dari infeksi.
  • Membantu perkembangan otot dan tulang bayi.
  • Mencegah tali pusar agar tidak tertekan.
  • Membantu sistem pencernaan dan pernapasan bayi berkembang.
  • Membantu mengatur suhu tubuh bayi.
  • Melindungi bayi dari gerakan ibu hamil, seperti ketika ibu terjatuh.

Cairan ketuban sangat diperlukan agar kehamilan tetap sehat dan membantu mempersiapkan bayi sebelum dilahirkan. Cairan ketuban bertindak sebagai bantalan untuk melindungi bayi dari gerakan yang memungkinkan bayi bergerak dengan bebas dan mengembangkan otot dan tulang mereka.

Selain itu air ketuban sangat penting untuk mencegah tali pusar bayi agar tidak tertekan, di mana tali pusar berfungsi untuk mengangkut oksigen dan nutrisi dari ibu ke bayi dan dapat terjepit jika tidak ada cairan ketuban.

Cairan ketuban mengandung antibodi yang dapat membantu memperkuat sistem kekebalan bayi yang belum lahir. Bayi juga berlatih bernapas dan menelan cairan ketuban untuk membantu mengembangkan paru-paru dan sistem pencernaannya.

Warna Air Ketuban yang Normal

Warna air ketuban yang dikatakan normal pada umumnya berwarna bening namun agak keruh. Selain itu, cairan ketuban juga tidak berwarna atau cenderung berwarna kuning.

Pada umumnya, air ketuban tidak memiliki bau atau aroma, tapi ada juga yang sedikit memiliki bau. Meskipun air ketuban dikeluarkan melalui vagina, air ketuban memiliki konsistensi seperti air sehingga encer dan tidak kental seperti kebanyakan cairan vagina.

Warna air ketuban yang normal yaitu bening tapi mungkin sedikit keruh. Akan tetapi, jika warna air ketuban justru terlalu keruh, hal tersebut dapat menjadi suatu pertanda adanya suatu masalah pada kehamilan.

Berikut beberapa hal yang menyebabkan air ketuban berwarna keruh.

  • Ibu hamil mengalami infeksi bakteri yang terjadi pada kantung dan air ketuban. Bakteri biasanya berasal dari vagina atau saluran kemih.
  • Air ketuban bercampur dengan kotoran janin yang berada di dalam rahim.
  • Bayi mengalami anemia hemolitik yang menyebabkan terdapatnya bilirubin secara berlebihan pada air ktuban.

Selain itu, warna air ketuban juga dapat digolongkan sebagai kondisi yang tidak normal, seperti berikut ini.

  • Air ketuban berwarna kuning jingga: hal ini disebabkan adanya ketidak cocokan antara darah ibu dan bayi.
  • Berwarna merah: hal ini dapat mengindikasikan adanya masalah terhadap plasenta.
  • Berwarna cokelat atau hijau: ini artinya bayi mengeluarkan mekonium (buang air besar pertama bayi) di dalam rahim. Hal ini dapat menyebabkan masalah jika bayi menghirup atau menelannya.

Jika air ketuban sudah keruh dan berwarna hijau tua, maka harus segera mendapatkan tindakan dokter. Jika mekonium terdapat di dalam air ketuban dalam waktu yang lama, hal ini akan membuat kuku dan kulit bayi menjadi berwarna kuning.

Selain itu, mekonium ini juga dapat menempel pada kantung udara sehingga membuat bayi kesulitan untuk menghirup oksigen. Jika dibiarkan, maka hal ini dapat menimbulkan infeksi seperti pneumonia. Kasus aspirasi mekonium yang sudah parah juga dapat menimbulkan kematian pada bayi.

Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Air Ketuban Pecah Menjelang Persalinan

Sumber

Babylist. (2022). Everything You Need to Know About Amniotic Fluid. babylist.com

Cleveland Clinic. (2022). Amniotic Fluid. clevelandclinic.org

March of Dimes. (2020). Amniotic Fluid. marchofimes.org

Verywell Family. (2021). What Is Amniotic Fluid?. Verywellfamily.com