6 Ciri-Ciri Air Ketuban Pecah Menjelang Persalinan

6 Ciri-Ciri Air Ketuban Pecah Menjelang Persalinan

Penulis: Devita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 16 Januari 2023

 

Air ketuban adalah cairan yang melindungi bayi dalam Rahim. Cairan ini memiliki berbagai fungsi untuk mendukung perkembangan janin seperti memungkinkan pertumbuhan tulang, mengembangkan paru-paru, dan mencegah tekanan tali pusar. Selain itu, air ketuban juga menjaga keseimbangan suhu bayi di dalam kandungan serta melindungi bayi dari cedera, pukulan, dan gerakan tiba-tiba.

Wanita hamil mungkin mengalami kelebihan ketuban (polihidramnion) akibat diabetes gestasional dan kekurangan air ketuban (oligohidramnion). Oligohidramnion terjadi pada masa persalinan ketika ketuban sudah hampir habis karena rembes namun bayi belum kunjung lahir, kondisi ini bila dibiarkan akan membahayakan bayi.

Beberapa wanita hamil mungkin akan tetap menjalankan aktivitas saat ketuban sudah pecah, hal tersebut tidak boleh sebab Anda sudah harus fokus pada persalinan. Ketuban yang merembes dan dibiarkan  dapat membahayakan janin. Namun, Anda mungkin tidak menyadari kalau air ketuban pecah karena tanda-tandanya mirip keluarnya cairan lain dari vagina.

Baca Juga: 7 Tanda Kontraksi Asli Menjelang Melahirkan

Ciri-ciri Air Ketuban Pecah

Berikut adalah ciri-ciri air ketuban pecah yang mungkin Anda alami:

1. Celana Terasa Basah

Menjelang proses persalinan Anda akan merasakan organ vagina dan celana yang selalu basah. Kondisi ini akibat oleh air ketuban terus menerus mengalir. Usahakan untuk tidak panik dan segera ke dokter atau bidan Anda untuk melakukan persalinan.

2. Ketuban Pecah dalam Bentuk Semburan atau Tetesan

Intensitas air ketuban yang pecah bisa berupa semburan atau menetes secara perlahan. Hal tersebut tergantung apakah robekan kantung ketubannya besar atau kecil. Jika sisi kantung ketuban yang pecah tepat pada bagian bawah kepala bayi, Anda akan merasakan semburan ketuban yang kuat. Namun jika di sisi lain, biasanya ketuban akan merembes secara perlahan dalam bentuk tetesan. Untuk menghindari pakaian Anda basah saat perjalanan ke dokter, sebaiknya Anda menggunakan pembalut atau duduk beralaskan handuk bersih.

3. Air Ketuban Jernih dan Tidak Berbau

Umumnya air ketuban warnanya bening dan jernih seperti air, namun ada juga yang berwarna merah muda karena terkontaminasi darah. Air ketuban biasanya tidak memiliki bau khusus namun terkadang baunya seperti air mani atau klorin.

4. Tidak Menimbulkan Rasa Sakit

Apakah Anda membayangkan rasa sakit saat air ketuban pecah? Sebaiknya bayangan tersebut dihilangkan sebab saat air ketuban pecah Anda hanya merasakan suatu tekanan pada rahim tanpa rasa sakit. Beberapa wanita hamil mengaku mendengar suara letupan seperti gelembung yang meletus saat air ketubannya pecah. Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit, namun, setelah air ketuban pecah Anda akan mengalami peningkatan kontraksi.

5. Terasa Seperti Mengompol

Saat ketuban pecah Anda akan merasakan sensasi hangat seperti mengompol pada celana yang tidak kunjung selesai. Namun, Anda bisa membedakan antara air ketuban dan urin karena air ketuban berwarna bening sedangkan urin berwarna kuning dan baunya seperti amonia (bahan kimia yang berbau tajam). Anda bisa mengetes apakah air yang keluar dari rahim Anda ketuban atau bukan dengan cara duduk selama beberapa menit kemudian berdiri. Jika air terus mengalir, tandanya ketuban Anda sudah pecah.

6. Tidak Lengket

Cairan ketuban berbeda dengan keputihan sebab tidak lengket, sedangkan keputihan lengket, kental, dan warnanya putih susu. Air ketuban akan keluar secara terus menerus sampai habis menjelang masa persalinan, namun keputihan biasanya keluar perlahan-lahan dengan durasi yang cukup lama.

Baca Juga: Memahami Prosedur Induksi Persalinan

Hal yang Harus Dilakukan

Jika Anda mengalami air ketuban pecah menjelang masa persalinan atau sebelum masa persalinan, segera hubungi dokter supaya mempersiapkan proses melahirkan. Segera ke dokter jika Anda mengalami hal berikut:

  • Air ketuban pecah terlalu dini sebelum 37 minggu, tandanya Anda harus mengambil langkah untuk menunda persalinan atau melakukan persalinan dalam kondisi bayi prematur. Dokter akan memeriksa apakah Anda dan bayi sudah siap melakukan persalinan atau belum.
  • Air ketuban tidak normal seperti berbau busuk, berwarna hijau kecoklatan, dan mengandung darah. Hal tersebut menandakan janin dalam kondisi berbahaya.
  • Anda tidak mengalami kontraksi setelah 24 jam ketuban pecah. Proses persalinan harus segera dilaksanakan sebab jika tidak, bayi akan mengalami infeksi dan keracunan di dalam rahim. Sebelumnya dokter akan memberikan antibiotik untuk mencegah kondisi berbahaya lainnya.

Baca Juga: Tips Melahirkan Normal dengan Lancar dan Cepat

Sumber

Happiest Baby. It’s On! What to Expect When Your Water Breaks. www.happiestbaby.com

Healthline (2020). How Long After Your Water Breaks Do You Have to Deliver?. www.healthline.com

Medical News Today (2020). Signs and causes of leaking amniotic fluid. www.medicalnewstoday.com

MedlinePlus. Amniotic Fluids. www.medlineplus.gov

Parents (2020). 5 Signs Your Water is Breaking in the Third Trimester. www.parents.com