Air Ketuban Sedikit? Begini Cara Memperbanyak Cairan Ketuban

Air Ketuban Sedikit? Begini Cara Memperbanyak Cairan Ketuban

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 13 Juni 2023

 

Cairan ketuban terlalu sedikit atau yang dalam istilah medis disebut sebagai oligohidramnion cukup berisiko bagi janin. Oleh karenanya, Anda perlu mengetahui bagaimana cara memperbanyak cairan ketuban.

Ketika volume cairan ketuban dalam rahim Anda rendah dan tak mencukupi kebutuhan janin, hal ini bisa meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran mati pada bayi.

Tidak hanya itu, oligohidramnion juga bisa menyebabkan bayi Anda lahir dengan kelainan parah, seperti perkembangan paru-paru yang tidak optimal. Pasalnya, cairan ketuban memiliki peran yang sangat penting bagi tumbuh kembang janin di dalam kandungan Anda.

Baca Juga: Penyebab dan Bahaya Ketuban Pecah Dini Sebelum Masa Persalinan

Penyebab Cairan Ketuban Rendah

Rendahnya cairan ketuban bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti:

  • Air ketuban pecah
  • Terjadinya solusio plasenta, yaitu kondisi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebagian atau seluruhnya sebelum melahirkan
  • Kondisi kesehatan tertentu pada ibu hamil, seperti tekanan darah tinggi kronis
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE)
  • Kondisi kesehatan tertentu pada bayi, seperti pertumbuhan terbatas atau kelainan genetik.

Cara Memperbanyak Cairan Ketuban

Apabila Anda mengalami oligohidramnion pada usia kehamilan 36 hingga 37 minggu, perawatan teraman mungkin adalah melahirkan.

Namun, jika cairan ketuban Anda terlalu rendah saat hamil kurang dari 36 minggu, maka dokter mungkin akan mencari tahu penyebab sekaligus memantau perkembangan janin melalui USG.

Ada juga beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memperbanyak cairan ketuban. Apa saja? Berikut cara memperbanyak cairan ketuban.

1. Minum Lebih Banyak Cairan

Salah satu cara memperbanyak cairan ketuban yang bisa Anda coba yaitu dengan mengonsumsi lebih banyak cairan. Jadi, cobalah untuk minum lebih banyak air putih.

Air putih merupakan jenis cairan yang paling bagus dan aman untuk ibu hamil. Ketika tubuh Anda terhidrasi dengan baik, cairan ketuban di dalam rahim juga dapat menjadi lebih banyak sehingga mengoptimalkan proses tumbuh kembang janin.

Jika ingin tubuh tetap terhidrasi, Anda harus menghindari minum alkohol dan suplemen herbal yang berfungsi sebagai diuretik. Sebab, kedua minuman tersebut bisa menyebabkan Anda dehidrasi.

2. Amnioinfusi

Cara memperbanyak cairan ketuban berikutnya, yakni dengan amnioinfusi. Amnioinfusi merupakan perawatan yang dilakukan oleh dokter dengan cara menyemprotkan larutan air asin (saline) melalui serviks Anda ke dalam kantung ketuban.

Cara ini cukup efektif untuk meningkatkan cairan ketuban sementara waktu. Amnioinfusi juga bisa meningkatkan visibilitas bayi ketika USG atau sebelum melahirkan jika detak jantung bayi Anda tidak normal.

3. Amniosentesis

Amniosentesis juga dapat menjadi cara memperbanyak cairan ketuban untuk mengatasi oligohidramnion.

Metode amniosentesis dilakukan dengan cara memasukkan jarum tipis secara langsung ke dalam kantung ketuban melalui perut Anda.

Biasanya, prosedur ini dilakukan ketika ibu hamil memiliki cairan ketuban yang rendah sebelum atau selama persalinan.

Prosedur amniosentesis akan dilakukan oleh dokter sebelum proses melahirkan. Cara ini akan membantu bayi Anda mempertahankan mobilitas dan detak jantungnya selama persalinan, yang juga dapat membantu mengurangi peluang Anda untuk melahirkan secara sesar.

4. Infus Cairan

Dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk melakukan infus cairan sebagai cara lain untuk menambah volume air ketuban.

Infus cairan akan sangat membantu tubuh Anda untuk mendapatkan cairan yang cukup jika mengalami dehidrasi akibat mual dan muntah. Dengan infus cairan, volume cairan ketuban pun bisa meningkat dengan lebih cepat.

5. Mengatasi Penyebab yang Mendasarinya

Karena oligohidramnion bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk kondisi kesehatan ibu hamil itu sendiri, maka cara untuk mengatasinya bisa dengan mencari tahu dan mengobati penyebabnya.

Misalnya, ketika cairan ketuban yang terlalu rendah disebabkan oleh diabetes, maka Anda akan direkomendasikan untuk minum obat secara teratur, memantau kadar gula darah, atau lebih sering memeriksakan diri ke dokter.

Maka dari itu, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui masalah kesehatan yang ada dalam tubuh selama kehamilan karena bisa saja membahayakan kondisi janin.

6. Jalani Pola Hidup Sehat

Selain beberapa cara di atas, cara untuk memperbanyak cairan ketuban lainnya yang tak kalah penting dilakukan, yaitu dengan menjalani pola hidup sehat. Dengan cara menjaga pola makan, istirahat yang cukup, serta diimbangi olahraga teratur.

Jadi, pastikan Anda mengonsumsi makanan bergizi seimbang, banyak istirahat dan menghindari aktivitas berat, juga olahraga ringan yang aman untuk ibu hamil. Pola hidup sehat akan membantu Anda dalam mendapatkan kehamilan yang sehat pula.

Meski cairan ketuban yang rendah paling sering terjadi pada trimester akhir kehamilan, kondisi ini tetap dapat terjadi kapan saja selama masa kehamilan.

Ingatlah bahwa volume cairan ketuban yang rendah dapat membahayakan kesehatan janin sehingga harus segera ditangani oleh dokter. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda dan gejala penurunan air ketuban di dalam rahim Anda.

Beberapa tanda yang memerlukan perhatian medis segera termasuk penurunan aktivitas janin yang signifikan, cairan bocor dari vagina, dan detak jantung janin tiba-tiba turun.

Pastikan juga untuk selalu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter untuk memantau kondisi kandungan dan janin Anda.

Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Air Ketuban Pecah Menjelang Persalinan

Sumber

Healthline. (2019). How Can I Increase My Amniotic Fluid Levels?. www.healthline.com

Mayo Clinic. What are the treatment options for low amniotic fluid during pregnancy?. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2020). Tips on how to increase amniotic fluid. www.medicalnewstoday.com

What to Expect. (2022). Low Amniotic Fluid (Oligohydramnios) During Pregnancy. www.whattoexpect.com