Sering Dianggap Penting, Sebenarnya Apa Saja Manfaat Vaksin?

Sering Dianggap Penting, Sebenarnya Apa Saja Manfaat Vaksin?

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 4 Mei 2023

 

Vaksin merupakan jenis obat, bisa berupa suntikan, cairan, atau pil, yang digunakan untuk melatih sistem kekebalan tubuh agar mampu melawan penyakit yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Misalnya, vaksin COVID-19 yang dirancang untuk mencegah COVID-19 karena mencegah lebih baik dibanding mengobati penyakit setelah tertular.

Dalam proses pembuatannya, vaksin mengandung antigen atau bagian dari organisme (virus) tertentu yang dilemahkan atau tidak aktif yang berfungsi memicu respons imun di dalam tubuh. Organisme ini sangat aman sehingga tidak akan menyebabkan penyakit.

Baca Juga: Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi

Jenis-jenis Vaksin

Vaksin terdiri dari berbagai macam jenis, yakni:

  • Vaksin yang dilemahkan. Vaksin yang menggunakan bentuk kuman yang dilemahkan.
  • Vaksin yang tidak aktif. Vaksin yang menggunakan versi kuman yang dibunuh.
  • Vaksin subunit, rekombinan, polisakarida, dan terkonjugasi. Vaksin yang hanya menggunakan bagian tertentu dari kuman, seperti protein, gula, atau selubungnya.
  • Vaksin toksoid. Vaksin yang menggunakan toksin (produk berbahaya) yang dibuat oleh kuman vaksin.
  • Vaksin mRNA. Vaksin yang menggunakan messenger RNA untuk memberikan instruksi kepada sel tentang cara membuat protein (atau sepotong protein) dari kuman.
  • Vaksin vektor virus. Vaksin yang menggunakan materi genetik untuk memberikan instruksi sel agar membuat protein dari kuman. Vaksin ini juga mengandung virus tidak berbahaya lain yang membantu memasukkan materi genetik ke dalam sel.

Vaksin bekerja dengan berbagai cara, namun semuanya memicu respons imun.

Respons imun adalah cara tubuh mempertahankan diri terhadap zat yang dianggap asing atau berbahaya.

Zat tersebut termasuk kuman yang dapat menyebabkan penyakit.

Keamanan Vaksin

Vaksin sangat aman karena dibuat dari antigen tidak aktif atau yang dilemahkan sehingga tidak akan membuat penerima vaksin sakit.

Vaksin justru berguna mendorong sistem kekebalan tubuh untuk merespons dan melawan patogen berbahaya yang sebenarnya.

Berbagai sel penghasil antibodi yang telah dirangsang oleh vaksin (limfosit B) akan tetap peka dan siap melawan apabila ada patogen yang masuk ke tubuh.

Pada umumnya, vaksin diberikan melalui suntikan, sedangkan beberapa vaksin lainnya diberikan secara oral atau bahkan melalui hidung. Beberapa fakta keamanan vaksin adalah:

  • Pengujian secara menyeluruh dilakukan untuk semua vaksin guna memastikan vaksin tersebut tidak membahayakan.
  • Waktu yang dibutuhkan bagi sebuah vaksin untuk berhasil melewati uji coba dan tes agar mendapatkan persetujuan biasanya lama, bisa memakan waktu bertahun-tahun.
  • Kekhawatiran bahwa vaksin dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti autisme, tidak beralasan karena penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara vaksin dan autisme atau penyakit lainnya.
  • Tidak ada efek samping parah yang menyertai vaksinasi. Efek samping vaksinasi biasanya ringan dan hanya berlangsung satu atau dua hari.
  • Mendapatkan lebih dari satu vaksin sekaligus aman dan efektif dan tidak menyebabkan efek samping yang perlu dikhawatirkan.

Manfaat Vaksin

Di samping memicu respons sistem kekebalan terhadap penyakit, vaksin juga bermanfaat membentuk herd immunity (kekebalan kelompok).

Herd immunity merupakan perlindungan dari penyakit menular secara tidak langsung karena sebuah populasi sudah mempunyai kekebalan.

Patogen akan sulit beredar saat sebagian besar orang dalam suatu komunitas divaksinasi karena sebagian besar orang tersebut sudah kebal.

Dengan demikian, semakin rendah kemungkinan risiko terpapar patogen berbahaya bagi orang yang tidak dapat dilindungi oleh vaksin.

Herd immunity bukan hanya sangat penting bagi orang-orang yang tidak bisa menerima vaksin, namun juga orang-orang yang lebih rentan.

Beberapa kriteria orang yang tidak bisa menerima vaksin adalah:

  • Penderita kondisi kesehatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti kanker atau HIV.
  • Orang yang pernah mengalami reaksi alergi serius (anafilaksis) terhadap dosis vaksin sebelumnya.
  • Orang yang pernah mengalami reaksi alergi serius terhadap bahan-bahan dalam vaksin.

Faktor Penting Vaksin 

Vaksinasi adalah hal terpenting yang dapat dilakukan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari risiko kesehatan yang buruk.

Kemunculan vaksin untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti cacar, polio, dan tetanus.

Mengingat vaksinasi tidak hanya melindungi diri Anda sendiri, melainkan juga orang lain di sekitar Anda yang tidak dapat divaksinasi, pastikan Anda segera mendapatkan vaksinasi jika memungkinkan.

Ada banyak vaksin yang berhasil dikembangkan untuk sejumlah penyakit yang mengancam jiwa. Kini, vaksin COVID-19 juga diharapkan dapat segera membentuk herd immunity di seluruh dunia.

Efek samping vaksinasi 

Pada umumnya, efek samping vaksinasi ringan dan tidak berlangsung lama. Beberapa efek samping vaksin yang paling umum adalah:

  • Bekas suntikan yang terlihat merah, bengkak, dan terasa sedikit sakit selama 2 hingga 3 hari.
  • Merasa kurang sehat.
  • Mengalami demam tinggi selama 1 atau 2 hari.

Reaksi alergi 

Reaksi alergi akibat vaksinasi merupakan kasus yang jarang terjadi. Namun, jika dialami, reaksi alergi biasanya terjadi dalam waktu beberapa menit setelah vaksinasi.

Anda tidak perlu terlalu khawatir karena orang yang memberikan vaksinasi dilatih untuk mengatasi reaksi alergi dengan cepat dan memberikan pengobatan.

Dengan perawatan yang cepat, reaksi alergi dapat diatasi dan Anda akan pulih dengan baik.

Baca Juga: Ketahui Jenis Vaksin yang Dianjurkan Sebelum Menikah

Sumber

MedlinePlus. (2021). Vaccines. medlineplus.gov

World Health Organization. (2021). Vaccines and immunization: What is vaccination?. www.who.int

Vaccine Knowledge Project. (2019). What is a vaccine, and how do vaccines work?. vk.ovg.ox.ac.uk

Verywell Health. (2021). What Is the Difference Between Immunization and Vaccination?. www.verywellhealth.com