Polio Sangat Mudah Menular, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Polio Sangat Mudah Menular, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Penulis: Lely | Editor: Handa

Sampai saat ini belum ada obat untuk polio. Pencegahan yang sangat efektif dilakukan adalah dengan imunisasi yang diberikan secara bertahap sejak seseorang masih bayi. Hal ini agar Anda terlindungi dari virus polio seumur hidup. Vaksinasi sangat penting untuk mencegah penyebaran virus polio karena sifatnya yang sangat menular.

Jika anggota keluarga atau Anda terinfeksi virus tersebut, tindakan yang dapat Anda lakukan adalah melakukan pemeriksaan. Dokter Anda akan memberikan obat-obatan untuk pereda nyeri dan demam karena beberapa gejala terlihat, seperti flu ringan. Perawatan polio difokuskan untuk membatasi dan mengurangi gejalanya.

Diagnosis Polio

Diagnosis yang dapat dilakukan untuk pengobatan polio adalah melakukan pemeriksaan fisik secara  rutin serta meninjau riwayat kesehatan pasien. Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap refleks otot yang terganggu, seperti kemampuan mengangkat lengan atau kaki, kekakuan pada otot leher dan punggung.

Dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa tes lainnya untuk mendiagnosis polio, seperti:

  • Tes Darah. Untuk mendeteksi antibodi virus polio, dokter akan mengambil sampel darah dari penderita polio.
  • Analisis Cairan Serebrospinal. Pada tes ini, dokter akan memasukkan jarum panjang tipis ke dalam tulang belakang Anda dan mengambil sampel cairan bening di sumsum tulang belakang. Pemeriksaan cairan serebrospinal ini membantu menentukan jumlah nilai sel darah putih, kadar gula, dan kadar bahan kimia lain dalam sampel.
  • Throat Wash Testing. Pemeriksaan swab tenggorokan dilakukan untuk pengambilan sampel terhadap penderita polio. Tes ini untuk melihat adanya virus polio.
  • Sampel Tinja. Sampel tinja juga dikumpulkan dan diperiksa untuk mengetahui ada tidaknya virus polio dalam tubuh Anda

Baca Juga : Pentingnya Vaksin Imunisasi bagi Anak

Penanganan Polio

Sampai saat ini, belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan polio. Sehingga, jika seseorang mengidap penyakit polio, dokter akan merawat dan memberi terapi suportif. Selain itu, penderita polio juga perlu diisolasi. Beberapa terapi suportif ini dapat berupa:

  • Tirah baring
  • Obat-obatan penghilang rasa sakit dan demam
  • Obat antispasmodik sebagai relaksan untuk mengendurkan otot-otot Anda
  • Antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kemih
  • Ventilator untuk membantu pernapasan
  • Terapi fisik untuk membantu peregangan untuk pemulihan pada otot
  • Kompres atau handuk hangat untuk meredakan nyeri otot dan kejang
  • Rehabilitasi paru untuk meningkatkan daya tahan paru

Pencegahan Polio

Pada tahun 1979, virus polio berhasil diberantas di benua Amerika Serikat berkat penggunaan vaksin yang efektif. Namun, polio masih menjadi masalah kesehatan di beberapa bagian dunia.

Vaksin polio melindungi anak-anak sebagai pertahanan bagi tubuh mereka untuk melawan virus polio. Ada dua jenis vaksin yang dapat diberikan untuk mencegah polio, yaitu:

1. Vaksin virus polio tetes atau oral (OPV)

Vaksin ini masih digunakan di sebagian besar dunia karena mudah digunakan dan rendah biaya. Vaksin OPV dapat melemahkan virus polio dan meningkatkan kekebalan tubuh.

2. Vaksin virus polio injeksi atau suntik (IPV)

Vaksin ini diberikan sebagai suntikan di kaki atau lengan, tergantung pada usia penderita. IPV diberikan secara bertahap ketika imunisasi pertama Anda saat berusia 2 bulan kemudian 4 bulan, 6 bulan, hingga 18 bulan. Setelah itu, pemberian vaksin akan dilanjutkan saat usia 4 hingga 6 tahun.

Dalam beberapa kasus, terkadang vaksinasi IPV ini dapat menyebabkan reaksi alergi ringan atau parah, seperti:

  • Sulit bernafas atau sesak
  • Demam tinggi
  • Pusing
  • Gatal-gatal
  • Muncul ruam pada kulit
  • Pembengkakan pada wajah dan tenggorokan
  • Detak jantung menjadi cepat

Mengingat polio sangat berbahaya dan cepat menular, sebaiknya Anda tidak mengabaikan vaksinasi pada bayi Anda. Hal ini sebagai upaya pencegahan agar anak Anda terhindar dari virus polio. Selain itu, hal yang tak kalah penting diterapkan yaitu dengan selalu menjaga kebersihan, baik diri dan lingkungan Anda.

Baca Juga : 6 Jenis Imunisasi Wajib bagi Bayi

Sumber

World Health Organization. Poliomyelitis (polio). www.who.int
Mayo Clinic. 2020. Polio. www.mayoclinic.org
Healthline. 2018. Polio. www.healthline.com
Center of Disease Control and Prevention. 2019. What is Polio?. www.cdc.gov
Med Life. 2020. Poliomyelitis: Polio Causes, Symptoms, Treatment, And Prevention. www.medlife.com
Medical News Today. 2017. Everything you need to know about polio. www.medicalnewstoday.com
Cleveland Clinic. 2014. Polio. my.clevelandclinic.org