Bagaimana Cacar Air Menular?

Bagaimana Cacar Air Menular?

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 15 Juni 2023

 

Cacar air merupakan penyakit yang bisa sangat mudah menular ke orang sekitar Anda. Cacar air bisa muncul akibat infeksi virus varicella-zoster, yang selain itu bisa juga menyebabkan penyakit cacar ular.

Baca Juga: Cacar Air Pada Anak, Bagaimana Penanganan yang Tepat?

Gejala Cacar Air

Berikut adalah beberapa gejala yang muncul saat Anda terkena cacar air:

  1. Bintik-bintik merah
  2. Demam
  3. Sakit kepala
  4. Nafsu makan menurun
  5. Merasa tidak enak badan atau lemas

Pada anak yang sehat, gejala cacar air bisa muncul secara ringan, namun gatal akibat cacar air bisa menyerang seluruh tubuh Anda. Terlebih lagi, lesi cacar air bisa terbentuk di bagian tubuh tertentu, seperti:

  1. Tenggorokan
  2. Mata
  3. Selaput lendir uretra
  4. Vagina
  5. Anus

Karena penularannya begitu tinggi, orang yang sedang terinfeksi cacar air perlu menghentikan aktivitas kesehariannya, seperti bersekolah atau bekerja.

Anda juga perlu menghindari orang-orang sekitar, khususnya mereka yang belum pernah terinfeksi atau bahkan belum mendapatkan vaksinasi.

Lantas, bagaimana proses penularan virus varicella-zoster pada penyakit cacar air? Simak uraiannya di bawah ini.

1. Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi bisa menular

Cacar air adalah salah satu penyakit yang bisa menular lewat percikan dari saluran pernapasan Anda (droplet).

Selain itu, virus cacar air juga bisa menular lewat pakaian atau sprei yang terkena cairan dari cacar air.

2. Menyerang orang yang belum pernah terkena cacar air atau divaksin

Anda bisa melindungi diri dari virus ini dengan mendapatkan vaksinasi. Sebab, cacar air bisa menyerang orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. Misalnya orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air, atau orang yang belum pernah terinfeksi cacar air sebelumnya.

Baca Juga : Pahami Lebih Jauh Mengenai Infeksi Virus Cacar Monyet

3. Sebelum ruam muncul, penularan sangat tinggi

Cacar air bisa mengakibatkan ruam atau gatal-gatal, serta bintik berwarna merah di sekujur tubuh.

Tingkat penularan cacar air sangat tinggi pada 2 hari sebelum bintik tersebut muncul. Penularan ini akan berhenti di saat bintik-bintik menjadi mengeras, dan biasanya terjadi pada hari ke-5 setelah bintik pertama kali muncul.

4. Setelah terinfeksi, gejala akan muncul setelah 1-3 minggu

Jika Anda terpapar virus penyebab cacar air, maka gejala-gejalanya akan muncul 10-21 hari setelahnya. Namun, gejalanya tak akan bertahan lama, yakni kira-kira hanya 5-10 hari.

Selain itu, Anda juga akan merasakan 3 fase cacar air, yaitu:

  • Fase pertama, yaitu munculnya bintik-bintik merah atau merah muda yang bisa pecah selama beberapa hari
  • Fase kedua, fase ini terjadi ketika muncul bintik-bintik yang berisi cairan dalam sehari, lalu pecah dan bocor
  • Fase ketiga, terjadi saat bintik-bintik menjadi koreng, artinya Anda sudah akan sembuh dalam beberapa hari

5. Virus bisa bertahan bertahun-tahun

Virus varicella-zoster tak hanya bisa menyebabkan cacar air, namun juga penyakit herpes zoster atau yang sering disebut cacar ular dan cacar api.

Walaupun kondisi ini tak membahayakan, namun gejalanya bisa sangat menyakitkan.

Hal ini bisa terjadi jika virus masuk ke dalam jaringan tubuh setelah Anda sembuh dari cacar air. Lalu, virus tersebut bisa aktif kembali dan mengakibatkan cacar ular. Penyebabnya tak pasti, namun beberapa orang yang terkena penyakit ini memiliki kekebalan tubuh yang lemah.

Jika Anda terkena cacar ular, maka Anda bisa menularkan virus tersebut kepada orang lain yang belum mendapat vaksinasi atau cacar air. Infeksi yang Anda tularkan bukanlah cacar ular, melainkan cacar air.

6. Hanya terjadi sekali seumur hidup

Anda tak perlu khawatir, karena cacar air biasanya hanya bisa menginfeksi seseorang 1 kali saja. Karena itu, terkena cacar air bisa membuat Anda kebal dari penyakit tersebut untuk seumur hidup. Memang cacar air mungkin saja muncul lagi, namun kasus tersebut sangat jarang terjadi.

Selain hanya terjadi 1 kali seumur hidup, cacar air juga jarang terjadi pada ibu hamil, dan komplikasi yang ditimbulkan juga rendah. Meski demikian, bukan berarti ibu hamil boleh berada di dekat orang yang terinfeksi virus ini.

Ibu hamil yang mengalami cacar air bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan yang rendah, bahkan kelainan pada tubuhnya. Bayi yang dilahirkan juga berisiko mengalami infeksi yang parah.

Pencegahan Cacar Air

Untuk mencegah terjadinya cacar air, Anda perlu mendapatkan vaksinasi cacar air.

Meski vaksin tak sepenuhnya melindungi Anda, Anda mungkin hanya akan merasakan gejala yang tak begitu parah saat terkena cacar air.

Adapun Anda bisa mendapatkan vaksin cacar air dengan mudah di klinik kesehatan atau rumah sakit terdekat.

Baca Juga: Cacar Air saat Dewasa

Sumber

CDC. (2021). Chickenpox (Varicella) Transmission. www.cdc.gov

NHS. (2020). Chickenpox. www.nhs.uk

Mayo Clinic. (2021). Chickenpox – Symptoms and causes. www.mayoclinic.org

Mayo Clinic. (2021). Shingles – Symptoms and causes. www.mayoclinic.org