Pahami Lebih Jauh Mengenai Infeksi Virus Cacar Monyet

Pahami Lebih Jauh Mengenai Infeksi Virus Cacar Monyet

Penulis: Faruq

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 14 September 2022

 

Cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus cacar pada monyet. Penyakit ini termasuk dalam virus zoonosis atau penyakit yang berpindah dari hewan ke manusia.

Penyakit ini awalnya terjadi di kawasan Afrika bagian tengah dan selatan yang disebabkan oleh virus dari hewan. Selain primata, beberapa hewan juga berpotensi terkena penyakit ini yaitu tikus, tupai, dan kelinci, sehingga bisa membuat penyebarannya lebih luas.

Cacar monyet mempunyai gejala sakit ringan dan akan menghilang tanpa perawatan. Akan tetapi, beberapa orang memperlihatkan gejala serius sehingga membutuhkan perhatian medis.

Penyebab

Sesuai namanya, cacar monyet disebabkan oleh virus cacar monyet itu sendiri. Virus ini bagian dari kelompok orthopoxvirus.

Selain cacar monyet, kelompok virus ini juga bisa menginfeksi manusia seperti variola (cacar), vaccinia (virus yang dikembangkan sebagai penawar cacar monyet), dan virus cacar sapi.

Meskipun penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya, penyakit ini membutuhkan waktu selama 2-4 minggu. Kasus parah umumnya terjadi pada anak-anak, tetapi tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada orang dewasa berusia 40-46 tahun

Gejala dan Tanda

Infeksi cacar monyet dapat terjadi dalam dua periode.

1. Periode invasi

Umumnya, berlangsung pada 5 hari pertama dengan memunculkan ruam disertai beberapa gejala lain, diantaranya

  • Temperatur tinggi
  • Sakit kepala yang hebat
  • Nyeri otot
  • Sakit dan nyeri punggung
  • Kelelahan
  • Demam
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

2. Erupsi kulit

Biasanya terjadi setelah demam. Ruam akan berubah menjadi benjolan berisi cairan kemudian menjadi bintik-bintik cacar. Setelah itu, cacar akan berubah bentuk menjadi keropeng dan akan rontok bersama kulit.

Ruam akan muncul di bagian muka terlebih dahulu sebelum menyebar ke bagian tubuh lain. Sehingga, penyebaran cacar didahului penyebaran pada wajah terlebih dahulu.

Baca Juga : Cacar Air saat Dewasa

Penularan

Cacar monyet awalnya terjadi pada binatang, kemudian menular ke manusia dan dapat menular ke sesama manusia.

1. Penularan dari hewan ke manusia

Penyebarannya dapat terjadi dari infeksi bekas serangan binatang atau kontak langsung dengan orang. Virus akan masuk ke tubuh melalui kulit yang pecah, saluran pernapasan, atau selaput lendir. Selain itu, benda-benda yang terkontaminasi juga bisa menjadi media penularan virus.

2. Penularan antar manusia

Virus ini juga bisa menyebar ke orang lain. Meskipun penyebarannya tidak mudah, penyakit ini sangat memungkinkan menular dengan beberapa cara:

  • Bersentuhan dengan benda yang digunakan penderita, seperti selimut, baju, atau handuk.
  • Menyentuh bercak atau koreng cacar.
  • Menyebar melalui droplet, lewat batuk atau bersin pasien.

Vaksinasi

Hingga saat ini, tidak ada perawatan spesifik untuk mengatasi cacar monyet. Akan tetapi, percobaan vaksin vaccinia untuk mengatasi cacar monyet memperlihatkan hasil efektif untuk mencegahnya.

Para ilmuwan hingga saat ini masih mengembangkan vaksin vaccinia. Pada tahun 2019, vaksin vaccinia baru sudah ditemukan, tapi vaksin ini tidak diproduksi secara umum dan hanya didistribusikan di wilayah tertentu, khususnya Afrika.

Mencegah Penularan

Cara yang efektif guna mencegah penyebaran virus yaitu memberikan edukasi tentang faktor risiko dan cara memberi pertolongan yang benar. Hal ini sangat penting untuk mencegah penularan berlanjut.

Keberadaan vaksin vaccinia juga masih memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Kebijakan penggunaan vaksin ini juga masih terbatas pada laboran atau tenaga medis yang mempunyai risiko lebih tinggi.

Beberapa cara ini dapat dilakukan untuk mencegah infeksi.

  • Hindari kontak dengan binatang yang terkontaminasi, termasuk binatang yang sakit atau bangkai binatang yang berada di lokasi wabah cacar monyet.
  • Hindari kontak dengan peralatan binatang yang sakit.
  • Mengisolasi pasien karena berpotensi menjadi infeksi yang berisiko.
  • Membersihkan tangan dengan sabun atau hand sanitizer yang berbasis alkohol setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
  • Gunakan alat pelindung diri (APD) ketika merawat pasien.

Meskipun jarang ditemukan, cacar monyet mempunyai tingkat kesembuhan yang tinggi. Akan tetapi, penyakit ini dapat menimbulkan beberapa komplikasi dan berakibat fatal. Beberapa komplikasi yang terjadi yaitu:

Perawatan dan Pengobatan

Hingga saat ini para ilmuwan belum menemukan vaksin yang tepat untuk mengatasi cacar monyet. Jika Anda menemukan orang dengan penyakit ini, sebaiknya segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.

Di beberapa negara, para dokter menggunakan vaksin yang sama untuk mengatasi cacar air. Namun, analisa medis akan lebih tepat untuk menyembuhkan penyakit.

Baca Juga : Mencegah Munculnya Luka Bekas Cacar Air

Sumber


Centers for Disease Control and Prevention. 2015. Monkeypox. www.cdc.gov
Medicine Net. 2018. Monkeypox. www.medicinenet.com
NHS. 2018. Monkeypox. www.nhs.uk
World Health Organization. 2019. Monkeypox. www.who.int