Diet dengan Puasa Nabi Daud? Efektifkah?

Diet dengan Puasa Nabi Daud? Efektifkah?

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 16 Agustus 2023

 

Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan, mungkin pernah mendengar cara diet dengan puasa Nabi Daud. Namun, apakah diet dengan puasa Nabi Daud ini merupakan metode yang efektif?

Sebelum mencoba program diet yang satu ini, tentu saja sudah sepatutnya bagi Anda untuk memahami bagaimana cara kerja puasa Nabi Daud agar bisa mendapatkan tubuh ideal.

Diet Puasa Nabi Daud

Bagi Anda yang belum tahu, puasa Nabi Daud dalam agama Islam disebut juga sebagai ADF (Alternate Day Fasting). Ini termasuk bagian dari diet puasa (intermittent fasting).

Selama menjalani diet puasa Nabi Daud, Anda perlu berpuasa setiap dua hari sekali tetapi diperbolehkan makan apa pun yang Anda inginkan pada hari-hari non-puasa.

Melakukan cara diet ini dipercaya efektif untuk mencapai berat badan yang diinginkan dan tidak terlalu sulit dilakukan.

Apakah Diet dengan Puasa Nabi Daud Efektif Menurunkan Berat Badan?

Menurut Madiha Saeed, M.D., seorang dokter keluarga integratif dan penulis The Holistic Rx yang dikutip dari laman Mind Body Green, diet dengan puasa Nabi Daud bisa menjadi cara yang efektif untuk mencapai penurunan berat badan.

Bahkan, penelitian telah menemukan bahwa diet ADF ini dapat membantu Anda menurunkan berat badan antara 4,5 hingga 6 kilogram dalam kurun waktu tiga bulan jika Anda melakukannya dengan konsisten.

Sebuah laporan pada tahun 2023 mencatat bahwa selain menurunkan berat badan, ADF juga bisa menjadi cara efektif untuk menurunkan 11 indeks massa tubuh (IMT/BMI), massa lemak, lingkar pinggang (WC), dan rasio pinggang-pinggul (WHR).

Namun, penurunan berat badan tetap bergantung pada berbagai faktor. Jadi, pastikan Anda tetap berolahraga selama program diet untuk mempertahankan massa otot sekaligus menghilangkan lemak.

Meski di hari non-puasa tak ada pantangan makanan apapun, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi kalori secara berlebihan agar tujuan diet bisa tercapai dengan optimal.

Baca Juga : Berat Badan Naik saat Puasa? Inilah 5 Penyebabnya!

Manfaat Diet Puasa Nabi Daud untuk Kesehatan

Tak hanya menurunkan berat badan, diet ADF juga dapat memberikan manfaat kesehatan secara keseluruhan bagi tubuh Anda, di antaranya sebagai berikut.

1. Menjaga Kesehatan Kardiometabolik

Annual review of nutrition menemukan bahwa sebagian besar bentuk puasa intermiten, termasuk puasa ADF, puasa 5:2, dan makan dengan batasan waktu tertentu dapat membantu meningkatkan kesehatan kardiometabolik.

Dengan mengurangi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), kadar kolesterol, kadar trigliserida, dan tekanan darah pun menjadi lebih baik.

Peningkatan kesehatan kardiometabolik ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, serangan jantung, hingga stroke.

2. Mendukung Perbaikan Sel dalam Tubuh

Diet puasa diyakini memiliki efek positif pada autophagy, proses di mana sel-sel tubuh membersihkan komponen yang rusak atau tidak diperlukan tubuh.

Fungsi ini berkontribusi pada pencegahan penyakit, kondisi kesehatan kronis, dan penyakit lainnya. Autophagy juga terkait dengan proses penuaan.

3. Mengurangi Peradangan

Peradangan adalah pertahanan alami tubuh Anda terhadap cedera atau penyakit. Namun, peradangan bisa berbahaya jika berlangsung terlalu lama.

Peradangan kronis memiliki efek sebaliknya pada sistem tubuh, dan meningkatkan risiko Anda terkena penyakit kronis.

Namun dengan menjalani diet puasa, Anda dapat membantu tubuh dalam melawan peradangan penyebab penyakit tertentu.

Sebab, puasa dapat memengaruhi aktivitas gen dan protein yang terlibat dalam proses inflamasi sehingga membantu tubuh untuk mengurangi reaksi peradangan yang berlebihan.

4. Membersihkan Tubuh dari Racun

Diet ADF dapat memberikan waktu istirahat bagi sistem pencernaan dan memberi kesempatan bagi organ-organ tubuh untuk membersihkan zat-zat berbahaya atau sisa metabolisme.

Penurunan berat badan melalui diet puasa juga dapat membantu mengurangi akumulasi zat berbahaya yang terkait dengan jaringan lemak.

5. Menjaga Keseimbangan Hormon

Diet dengan puasa dapat membantu mengatur kadar gula darah dan sensitivitas insulin. Ini penting dalam menjaga keseimbangan hormon insulin, yang berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak.

Selain itu, melakukan diet dengan puasa dapat merangsang pelepasan hormon pertumbuhan, yang dapat membantu dalam regenerasi sel, pemulihan, dan pertumbuhan jaringan.

Baca Juga : Berbagai Manfaat Puasa bagi Kesehatan Berdasarkan Bukti Ilmiah

Namun perlu Anda pahami, diet puasa yang tidak tepat atau berlebihan juga dapat memengaruhi kadar hormon kortisol yang berperan dalam merespons stres pada tubuh.

Jadi, tetaplah berhati-hati dalam memilih metode penurunan berat badan. Bila perlu, cobalah berkonsultasi dengan ahli gizi profesional untuk membantu Anda mendapatkan tubuh yang lebih ideal.

Baca Juga : Menurunkan Berat Badan saat Puasa

“Sumber”