Erythromycin: Fungsi, Cara Pemakaian, dan Efek Sampingnya

Erythromycin: Fungsi, Cara Pemakaian, dan Efek Sampingnya

Penulis: Ericha | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 7 November 2022

 

Erythromycin adalah jenis antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri. Erythromycin atau antibiotik makrolida berkerja memperlambat pertumbuhan dan membunuh bakteri tertentu dengan mengurangi produksi protein penting yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan hidup.

Perlu Anda ketahui bahwa obat ini tidak bekerja untuk mengobati infeksi virus seperti flu biasa, pilek, atau batuk. Mengonsumsi antibiotik saat Anda tidak memerlukannya akan meningkatkan risiko terkena infeksi pada kemudian hari, hal tersebut dapat membuat tubuh Anda kebal dengan antibiotik.

Baca Juga: Fungsi dan Fakta Antibiotik yang Perlu Diketahui

Fungsi Erythromycin

Erythromycin berguna untuk mengobati infeksi saluran pernapasan, bronkitis, pneumonia, penyakit Legionnaires (sejenis infeksi paru-paru), pertusis (batuk rejan atau parah), dan difteri (infeksi pada tenggorokan).

Obat ini juga berfungsi untuk pengobatan infeksi stafilokokus pada kulit sebagai alternatif untuk pengobatan sifilis, gonore, dan klamidia. Erythromycin juga umum digunakan pada pasien yang alergi terhadap penisilin untuk pencegahan demam rematik berulang serta infeksi katup jantung (endokarditis) pada pasien dengan kelainan katup jantung sebelum menjalankan perawatan gigi.

Cara Pemakaian Erythromycin

Obat ini tersedia sebagai beberapa bentuk, seperti:

  • Tablet: 250, 333, 400, dan 500 mg.
  • Suspensi: 200 dan 400 mg/sendok teh.
  • Injeksi: 500 mg dan 1 g.

Biasanya diminum sebelum atau sesudah makan setiap 6 jam (empat kali sehari), setiap 8 jam (tiga kali sehari), dan 12 jam (dua kali sehari).

Konsumsi sesuai resep dan tanyakan kepada dokter bagian mana yang belum Anda ketahui. Pengobatan harus sesuai yang sudah dokter atau aporteker arahkan supaya hasilnya lebih maksimal. Minum obat ini melalui mulut dan telan obat secara utuh, jangan mengunyah atau menghancurkannya karena memiliki rasa pahit jika dilumatkan.

Dosis dan lama pengobatan biasanya berdasarkan kondisi medis Anda serta respon terhadap pengobatan. Pada anak-anak, dosis umumnya berdasarkan usia dan berat badan. Untuk efek yang lebih baik, konsumsi antibiotik ini pada waktu yang sama tiap harinya. Hal itu bisa membantu Anda mengingat dan menghitung waktunya secara tepat.

Jika Anda mengonsumsi obat ini untuk mencegah infeksi bakteri, teruskan minum obat ini hingga jumlah yang dokter tentukan habis. Menghentikan pengobatan sebelum waktu yang seharusnya dapat menyebabkan infeksi kembali. Konsultasikan ke dokter jika kondisi kesehatan Anda berubah semakin memburuk.

Baca Juga: Mengenal Resistensi Antibiotik dan Pencegahannya

Peringatan Pemakaian

Sebelum menggunakan obat ini, beritahu dokter dan apoteker jika Anda memiliki alergi terhadapnya, termasuk antibiotik makrolida lainnya seperti azithromycin dan clarithromycin. Obat ini mungkin mengandung bahan tidak aktif yang dapat menyebabkan reaksi alergi dan masalah lain. Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat kesehatan seperti penyakit ginjal, penyakit hati, dan penyakit otot tertentu (miastenia gravis).

Erythromycin mungkin menyebabkan kondisi yang mempengaruhi irama jantung (perpanjangan interval QT). Tak perlu khawatir, perpanjangan interval QT masih jarang menyebabkan detak jantung serius yang memerlukan perhatian medis segera.

Efek Samping Erythromycin

Anda bisa segera mendapatkan bantuan medis jika terjadi tanda-tanda reaksi alergi seperti gatal-gatal, sulit bernapas, bengkak pada wajah atau tenggorokan. Lalu, reaksi kulit yang parah seperti demam, sakit tenggorokan, ruam kulit yang mengelupas, dan mata terbakar.

Segera dapatkan bantuan medis jika terjadi efek samping erythromycin, sebagai berikut:

  • Sakit perut yang parah, diare berair, dan berdarah.
  • Sakit kepala bersamaan dengan nyeri dada, pingsan, dan detak jantung berdebar cepat.
  • Kejang.
  • Masalah pendengaran.
  • Pankreatitis, sakit pada perut bagian atas menyebar ke punggung, mual, dan muntah.
  • Tes fungsi hati yang abnormal.

Penggunaan erythromycin dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan sariawan dan infeksi jamur baru. Periksakan ke dokter jika Anda melihat bercak putih pada mulut dan gejala baru lainnya.

Baca Juga: Jenis Antibiotik Thiamphenicol, Fungsi, dan Efek Sampingnya

Sumber

Drugs. (2021). Erythromycin Uses, Dosage, & Side Effects. www.drugs.com

MedicineNet. Erythromycin. wwwmedicinet.com

MedlinePlus. (2019). Erythromycin: MedlinePlus Drug Information. www.medlineplus.gov

WebMD. Erythromycin Oral: Uses, Side Effects, Interactions. www.webmd.com