Kenali Gejala Umum dan Penyebab Klamidia

Kenali Gejala Umum dan Penyebab Klamidia

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 26 November 2022

 

Klamidia merupakan jenis penyakit menular seksual yang paling umum dan disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini umum menyerang pria dan wanita, tetapi kasus lebih banyak ditemukan pada wanita, terutama yang berusia 15 hingga 24 tahun.

Klamidia banyak ditemukan pada remaja yang aktif secara seksual karena berbagai alasan, seperti alasan perilaku, biologis, dan budaya.

Sekitar 90 persen wanita dan 70 persen pria yang mengalami IMS tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, Anda juga bisa baru mengalami gejala dalam waktu 5 hingga 10 hari setelah Anda terinfeksi.

Klamidia menyerang alat kelamin (penis atau vagina), leher rahim, anus, uretra, tenggorokan atau mata.

Baca Juga: Penyebab Penyakit Sifilis dan Cara Penyembuhannya

Gejala Klamidia

Hal yang perlu Anda waspadai dari klamidia adalah penyakit ini sering tidak memperlihatkan gejala apa pun.

Menurut penelitian yang dikutip dari CDC, hanya terdapat 10% pria, dan 5 hingga 30% wanita yang menunjukkan gejala. Pemeriksaan rutin sangat diperlukan untuk memastikan Anda terhindar dari penyakit ini.

Gejala Umum Klamidia

Gejala klamidia umumnya muncul sekitar tiga minggu setelah seseorang terpapar.

Pada sebagian kasus, infeksi bisa terjadi dalam jangka panjang, yaitu selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum benar-benar terdeteksi. Pada periode tersebut memungkinkan pasangan Anda juga ikut terinfeksi.

1. Keluarnya Cairan dari Alat Kelamin

Gejala klamidia yang paling umum muncul pada wanita adalah keluarnya cairan, yang disebut dengan keputihan. Cairan tersebut umumnya berwarna kekuningan, tetapi konsistensi dan warnanya bisa bervariasi.

Pria juga bisa mengeluarkan cairan dari penis yang bening dan tipis, tetapi bisa juga kental dan berlendir.

2. Rasa Sakit saat Buang Air Kecil

Rasa nyeri saat buang air kecil juga sering dialami oleh pria dan wanita yang mengalami klamidia. Kondisi tersebut disebut dengan disuria atau mungkin Anda lebih mengenalnya dengan sebutan anyang-anyangan.

Rasa sakit pada disuria dideskripsikan sebagai sensasi terbakar, atau terdesak yang dipenuhi dengan tekanan sebelum Anda buang air kecil.

3. Nyeri, Bengkak, atau Gatal pada Penis atau Vulva

Sering kali wanita penderita klamidia mengalami kemerahan, nyeri tekan, bengkak, atau gatal di sekitar vulva atau vagina. Sedangkan pria mengalaminya di area sekitar pembukaan penis.

4. Merasakan Nyeri saat Berhubungan Seksual

Wanita yang mengalami klamidia juga umumnya akan merasakan sakit ketika sedang berhubungan seksual. Mungkin setelah melakukan hubungan seksual wanita tersebut akan mengalami pendarahan vagina.

Pria yang mengalami klamidia juga bisa merasakan nyeri saat berhubungan seks, tepatnya saat ejakulasi.

5. Nyeri Perut dan Panggul

Nyeri di perut, panggul, dan punggung bisa terjadi karena penyakit radang panggul. Penyakit radang panggul terjadi ketika infeksi merembet ke tuba falopi. Penyakit ini umum menyerang wanita. Seorang wanita yang mengalaminya harus segera mendapatkan penanganan dari tim medis.

6. Timbul Rasa Nyeri dan Keluarnya Cairan atau Pendarahan pada Rektal

Infeksi pada rektum akibat klamidia karena transmisi virus selama kegiatan seks anal dapat menimbulkan rasa nyeri, gatal dan pendarahan.

Gejala Klamidia yang Jarang Terjadi

Terdapat beberapa gejala klamidia yang jarang terjadi, seperti:

  • Sakit Tenggorokan

Beberapa pasien klamidia juga bisa mengalami sakit tenggorokan. Pemicunya adalah kegiatan seksual yang dilakukan secara oral.

Sakit tenggorokan tersebut dapat menyebabkan munculnya nanah pada amandel dan nyeri ketika Anda makan dan menelan.

  • Perihepatitis

Perihepatitis merupakan kondisi meradangnya salah satu bagian hati yang bernama kapsul pelapis. Kondisi tersebut juga dikenal sebagai sindrom Fitz-Hugh-Curtis yang memicu nyeri di perut bagian kanan atas.

  • Kebutaan

Organisasi kesehatan dunia atau WHO memperkirakan terdapat sekitar 15 persen kejadian kebutaan secara global akibat infeksi klamidia.

Baca Juga: Begini Cara Pakai Kondom Wanita yang Benar

Penyebab Klamidia

Klamidia disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Chlamydia trachomatis. Bakteri jenis ini mirip dengan virus, karena bergantung pada inangnya (manusia) untuk bertahan hidup.

Pada dasarnya, klamidia memperlakukan bagian dalam sel manusia bagaikan toko grosir besar. Klamidia membutuhkan ATP, yaitu semacam molekul energi, nutrisi, dan berbagai kebutuhan lainnya yang tidak dapat dibuat sendiri oleh bakteri dari orang yang telah terpapar.

Penularan klamidia terjadi akibat hubungan seksual secara oral, anal, atau tanpa kondom. Seseorang yang mengalaminya kemungkinan tidak menyadari telah menularkan penyakit ini ke pasangannya, karena penyakit ini jarang menunjukkan gejala apa pun.

Penularan klamidia tidak mungkin melalui beberapa cara, seperti:

  • Menggunakan kolam renang
  • Berbagi sauna
  • Memegang permukaan yang telah dipegang oleh penderita klamidia
  • Batuk atau bersin
  • Berdiri di dekat orang yang terpapar klamidia.

Faktor Risiko Klamidia

Terdapat beberapa gaya hidup dan penyakit yang dapat meningkatkan risiko mengalami klamidia, yaitu:

  • Seks tanpa kondom
  • Melakukan seks oral
  • Berhubungan seks lebih dari satu orang
  • Pasangan Anda mengalami PMS (penyakit menular seksual)
  • Positif HIV
  • Mengalami jenis penyakit menular seksual lainnya.

Baca Juga: Ketahui Komplikasi, Pengobatan, dan Pencegahan Klamidia

 

Sumber

Active Beat. (2020). Common Symptoms of Chlamydia. www.activebeat.com

Centers for Disease, Prevention, and Control. (2020). Pelvic Inflammatory Disease (PID) – CDC Fact Sheet. www.cdc.gov

Centers For Disease, Prevention, and Control. (2021). Chlamydia – CDC Fact Sheet (Detailed). www.cdc.gov

Healthline. (2020). Everything You Need to Know About Chlamydia Infection. www.healthline.com

Medical News Today. (2020). Everything You Need to Know About Chlamydia. www.medicalnewstoday.com

Verywell Health. (2019). Symptoms of Chlamydia. www.verywellhealth.com

Verywell Health. (2019). Causes and Risk Factors of Chlamydia. www.verywellhealth.com