Waspadai Gejala dan Penyebab Usus Buntu Pada Anak

Waspadai Gejala dan Penyebab Usus Buntu Pada Anak

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 3 Oktober 2022

 

Penyakit usus buntu adalah peradangan pada organ usus buntu yang terletak pada bagian perut kanan bawah. Peradangan terjadi ketika usus buntu tersumbat akibat oleh beberapa alasan, seperti penyumbatan karena tinja yang mengeras, infeksi, atau pembengkakan pada kelenjar getah bening yang terletak pada usus. Gejala awal yang biasanya terjadi adalah adanya rasa nyeri pada area perut sebelah kanan.

Pada anak-anak yang berusia 2 hingga 3 tahun, gejala pertama yang muncul adalah rasa nyeri yang dimulai pada bagian tengah perut sekitar pusar, lalu kemudian berpindah ke area kanan bawah perut. Pada kondisi tersebut, umumnya anak-anak akan mengalami mual atau muntah dan penurunan nafsu makan.

Penyebab Usus Buntu pada Anak

Penyumbatan pada lapisan usus buntu umumnya akibat infeksi dan peradangan. Tersumbatnya usus buntu akibat oleh bakteri yang tumbuh dan berkembang pesat. Hal ini dapat menyebabkan infeksi sehingga memicu peradangan, pembengkakan, dan berisi nanah (abses). Penyumbatan tersebut dapat mengakibatkan usus buntu membengkak dan dapat pecah.

Beberapa hal lain yang mungkin memicu peradangan adalah adanya lendir dan tinja yang mengeras, pembengkakan kelenjar getah bening pada usus, dan infeksi parasit pada usus. Selain itu, penyakit ini juga dapat disebabkan karena cedera pada area perut dan masalah medis lainnya, seperti tumor pada perut dan penyakit radang usus.

Baca Juga: Penyebab Usus Buntu dan Cara Mengobatinya

Gejala-gejala Usus Buntu

Pada anak-anak penderita usus buntu sering kali memiliki efek yang lebih serius, karena mereka tidak dapat menjelaskan tentang rasa sakit yang mereka rasakan. Seorang anak mungkin merasakan sakit saat bergerak, batuk, bersin, atau saat Anda memberikan sentuhan pada area perut.

Penyakit ini dapat menyebabkan demam ringan dari 37 hingga 38 °C. Selain itu, anak mungkin akan merasa mual dan muntah pada awal gejala, lalu berkembang timbul rasa nyeri pada perut dan diare. Namun, anak yang menderita usus buntu jarang memiliki gejala diare.

Usus buntu biasanya dimulai dengan rasa sakit pada sekitar pusar anak Anda. Berikut ini gejala yang mungkin muncul pada anak Anda, antara lain:

  • Peningkatan detak jantung
  • Sering buang air kecil dan nyeri saat buang air kecil
  • Demam
  • Kehilangan selera makan
  • Sakit perut, terutama pada perut kanan bawah
  • Perut kembung
  • Mual dan muntah
  • Gangguan pencernaan
  • Rewel dan kesakitan

Tes dan Diagnosa Usus Buntu pada Anak

Untuk mengetahui apakah seorang anak menderita radang usus buntu, dokter akan memeriksa area perut dengan memberikan tekanan untuk melihat jika ada tanda-tanda nyeri. Kemudian, dokter akan merekomendasikan tes diagnostik sebagai berikut, antara lain:

  • USG. Tes pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi dan gambar dari pembuluh darah, jaringan, dan organ. Gambar tersebut bisa dokter lihat pada layar komputer.
  • CT scan. Penggambaran medis menggunakan tomografi untuk menghasilkan gambar tiga dimensi. Prosedur ini menggunakan kombinasi sinar-X dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar tubuh. CT scan menunjukkan gambar dari setiap bagian tubuh, termasuk tulang, otot, lemak, dan organ.
  • Tes darah. Bertujuan untuk mengevaluasi peradangan dan infeksi, atau untuk mencari tahu apakah ada masalah dengan organ perut lainnya, seperti hati atau pankreas.
  • Urinalisis. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi infeksi kandung kemih atau ginjal yang mungkin memiliki gejala menyerupai gejala radang usus buntu.

Penanganan Usus Buntu pada Anak

Peradangan usus buntu seringkali memerlukan pembedahan darurat, sehingga Anda tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan mental anak. Memberikan pemahaman tentang kondisi yang terjadi tentunya sulit untuk menjelaskan kondisi tersebut kepada anak Anda.

Berikut adalah pendekatan yang mungkin dapat membantu Anda untuk memberikan penjelasan pada sang buah hati, antara lain:

  • Jelaskan kepada anak Anda bahwa sakit yang mereka rasakan bisa dokter sembuhkan. Tidak memberikan kata-kata yang dapat menyebabkan ketakutan pada anak Anda.
  • Jelaskan bahwa yang akan dilakukan oleh dokter (operasi bedah) dapat menyembuhkan sakit mereka. Berikan pengertian pada anak bahwa mereka akan tertidur dan tidak akan merasakan sakit selama prosedur.
  • Orang tua dapat memberikan pujian pada anak Anda bahwa mereka sangat berani dan hebat.
  • Memberikan reward dalam bentuk hadiah untuk membuat anak merasa senang, dengan harapan dapat mengurangi rasa khawatir dan takut.

Baca Juga: Kenali Gejala Usus Buntu Sebelum Terlambat

Sumber

Boston Children’s Hospital. Appendicitis. www.childrenshospital.org

Cleveland Clinic. (2016). Appendicitis in Children. my.clevelandclinic.org

Everyday Health. (2018). Appendicitis in Children: Signs, Symptoms, and More. www.everydayhealth.com

Healthline. (2017). How to Recognize and React to Signs of Appendicitis in Children. www.healthline.com

MSD Manuals. (2020). Appendicitis in Children. www.msdmanuals.com