Tanda Luka Bernanah yang Berbahaya dan Cara Menanganinya
Tanda Luka Bernanah yang Berbahaya dan Cara Menanganinya
Penulis: Dea | Editor: Handa
Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida
Terakhir ditinjau: 3 Desember 2022
Luka bernanah merupakan salah satu akibat yang ditimbulkan oleh infeksi luka. Nanah sendiri merupakan cairan kental yang mengandung jaringan mati, sel, dan bakteri. Berdasarkan lokasi dan jenis infeksinya, nanah memiliki warna yang bervariasi mulai dari putih, kuning, hijau, dan cokelat. Terkadang menimbulkan bau busuk, tetapi ada juga yang tidak berbau.
Munculnya nanah adalah sebagai indikasi bahwa tubuh Anda mulai melawan infeksi dengan mengirimkan sel yang melawan infeksi pada area luka. Nanah merupakan bagian dari abses, yaitu kumpulan nanah menyakitkan yang disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Streptococcus dan Staphylococcus aureus.
Terdapat dua jenis abses, yaitu abses kulit yang berkembang di bawah kulit, dan abses internal yang berkembang di dalam tubuh, seperti pada organ atau di antara ruang antar organ.
Siapa Saja yang Rentan Mengalami Luka Bernanah?
Kondisi apa pun yang berkaitan dengan penurunan kemampuan tubuh dalam menyembuhkan luka dapat membuat Anda berisiko mengalami infeksi luka, terutama bila Anda menjadi salah satu dari kelompok orang seperti berikut ini:
- Tidak menjaga kebersihan dengan baik, seperti tidak mencuci tangan sebelum menyentuh luka
- Lanjut usia berusia lebih dari 65 tahun
- Merokok
- Mengalami kelumpuhan
- Mengalami suhu tubuh rendah
- Mengalami diabetes
- Mengalami kelebihan berat badan
- Mengalami gangguan kesehatan yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti diabetes, HIV, atau kanker
- Mengonsumsi obat-obatan yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti steroid
- Melakukan radiasi atau kemoterapi
- Mengalami gizi buruk
- Mengalami luka akibat benda asing, seperti kaca atau logam
- Mengalami tekanan darah tinggi atau pembuluh darah tersumbat.
Baca Juga: Pahami Proses Penyembuhan Luka
Tanda-Tanda Luka Bernanah yang Berbahaya
Terdapat beberapa tanda-tanda berbahaya dari luka bernanah yang perlu Anda waspadai, yaitu:
- Benjolan di bawah kulit
- Timbul rasa menyakitkan
- Muncul nanah yang disertai dengan bau
- Membengkak
- Terlihat kemerahan pada kulit yang terasa hangat atau panas
- Pegal-pegal
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Menggigil
- Kesulitan bernapas.
Apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera berkonsultasi kepada dokter Anda. Dokter akan menyarankan pengobatan berdasarkan tingkat keparahan luka bernanah yang Anda alami.
Komplikasi Luka Bernanah
Infeksi luka adalah komplikasi utama yang terjadi saat Anda mengalami luka bernanah, dengan komplikasi terparah yang disebut dengan infeksi luka kronis. Luka kronis merupakan luka yang tidak sembuh dalam waktu 8 minggu dan sering kali menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan, bahkan juga bisa mempengaruhi mental Anda.
Komplikasi lain akibat luka bernanah, meliputi:
- Selulitis, yaitu infeksi bakteri yang menyerang beberapa lapisan kulit Anda
- Osteomielitis, yaitu infeksi bakteri yang menyerang tulang atau sumsum tulang Anda
- Tetanus, yaitu infeksi serius yang disebabkan oleh racun dari bakteri Clostridium tetani yang menyerang sistem saraf Anda
- Infeksi nekrotikan, yaitu infeksi yang dapat merusak kulit dan jaringan
- Sepsis, yaitu infeksi darah berbahaya yang disebabkan oleh bakteri.
Baca Juga: Berbagai Jenis Luka Bakar dan Cara Menanganinya
Cara Menangani Luka Bernanah
Perawatan kulit bernanah akan bergantung pada seberapa parah luka bernanah, lokasi, apakah ada area tubuh lain yang terpengaruh, kesehatan, dan berapa lama Anda mengalami luka tersebut.
Berikut ini adalah cara mengobati luka bernanah yang perlu Anda lakukan, yaitu:
1. Obat
Sebagian besar, luka bernanah dapat disembuhkan dengan obat antibiotik oral atau salep. Antibiotik berfungsi untuk mengobati infeksi dan mengurangi nyeri serta pembengkakan, dan mencegah semakin memburuknya kondisi luka.
Untuk area luka bernanah yang masih kecil, Anda bisa menggunakan salep antibiotik, seperti asam fusidat. Namun, bila area luka bernanah membesar dan memburuk, Anda harus mengonsumsi obat antibiotik oral.
2. Perawatan luka
Selain mengonsumsi obat-obatan, Anda juga harus memperhatikan perawatan luka agar penyembuhan luka bisa berlangsung dengan cepat. Beberapa hal yang perlu Anda lakukan, seperti:
- Membersihkan luka menggunakan sabun serta airsecara perlahan
- Menjaga luka agar tetap kering dengan menutup luka menggunakan plester atau perban
- Mengganti plester atau perban yang basah atau kotor.
3. Mengonsumsi Makanan Sehat
Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, roti gandum, dan jenis makanan sehat lainnya dapat mempercepat proses penyembuhan luka bernanah. Pasalnya, pada makanan sehat terkandung banyak nutrisi penting, seperti vitamin dan mineral yang membantu mempercepat penyembuhan luka.
4. Tidak Merokok
Bahan kimia dalam rokok, seperti nikotin dapat memperlambat penyembuhan luka bernanah. Oleh sebab itu, jika Anda seorang perokok, sebaiknya Anda berhenti merokok.
5. Terapi Oksigen Hiperbarik
Hyperbaric oxygen therapy atau terapi oksigen hiperbarik adalah jenis perawatan yang digunakan untuk mempercepat penyembuhan keracunan karbon monoksida, luka membandel, dan infeksi yang menyebabkan jaringan kekurangan oksigen. Metode pengobatan ini dilakukan dengan cara memberikan oksigen murni kepada pasien.
6. Operasi
Jika luka yang Anda alami tidak ada perubahan meskipun sudah diobati, dokter akan menyarankan operasi. Prosedur ini bertujuan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi atau mati.
Baca Juga: Ketahui Beragam Jenis Salep untuk Luka
Sumber Healthgrades. (2021). Pus. www.healthgrades.com
Healthline. (2018). Everything You Need to Know About Pus. www.healthline.com
Healthline. (2017). Purulent Drainage. www.healthline.com
Verywell Health. (2020). What Is Pus?. www.verywellhealth.com
Medical News Today. (2018). Purulent Drainage: Color, Types, and Treatment. www.medicalnewstoday.com
NHS. (2019). Abscess. www.nhs.uk
Patient. (2020). Infected Wounds. www.patient.info
Drugs. (2020). Wound Infection. www.drugs.com
Mayo Clinic. (2019). Tetanus. www.mayoclinic.org
Johns Hopkins Medicine. Hyperbaric Oxygen Therapy. www.hopkinsmedicine.org