Pahami Proses Penyembuhan Luka

Pahami Proses Penyembuhan Luka

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 14 Agustus 2023

 

Kulit adalah organ terbesar di tubuh kita yang memiliki banyak peran. Salah satu peran utama dari kulit yaitu terlibat dalam proses penyembuhan luka. Saat kulit Anda mengalami luka, kulit dapat memulihkan luka dengan melalui beberapa tahapan proses penyembuhan.

Meskipun pada umumnya proses penyembuhan luka melibatkan tahapan yang sama, waktu kesembuhan luka bisa berbeda. Hal ini tergantung tingkat keparahan dari luka tersebut. Ada beberapa jenis luka yang mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh, bahkan hingga beberapa tahun. Pada umumnya, proses penyembuhan luka terbuka lebih lama daripada luka tertutup.

Luka juga dapat sembuh lebih cepat atau lebih baik jika Anda tetap menutupnya. Jadi, luka membutuhkan kelembapan untuk mempercepat kesembuhannya. Selain itu, dengan menutup luka menggunakan perban, hal tersebut juga membantu luka untuk tetap bersih.

Baca Juga: Cara Mengobati Luka Lecet dengan Tepat

Pahami Proses Penyembuhan Luka

1. Tahap Hemostasis atau Menghentikan Darah

Saat Anda mengalami luka atau goresan pada kulit, biasanya kulit akan mengeluarkan darah. Oleh karena itu, tubuh akan melakukan mekanisme penyembuhan luka dengan cara menghentikan pendarahan terlebih dahulu. Hal inilah yang disebut dengan hemostasis.

Hemostasis adalah proses penghentian perdarahan, dimana dibagi menjadi 2 tahap yaitu pertama hemostasis primer seperti vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah, agregasi trombosit atau penempelan trombosit diluka yang dibantu oleh von wildebrand factor. Kedua yaitu hemostasis sekunder (pembentukan clot) yang terbagi menjadi jalur ekstrinsik, intrinsik, dan bersama yang diperankan oleh beberapa faktor pembekuan darah dan ditutup oleh fibrin.

Pada tahapan ini, darah akan mulai menggumpal selama beberapa detik hingga menit usai Anda terluka. Hal ini adalah jenis pembekuan darah yang baik karena dapat membantu tubuh Anda agar tidak terlalu banyak kehilangan darah. Pembekuan darah ini juga akan membantu luka untuk menutup dan menyembuh luka yang selanjutnya akan membentuk keropeng.

2. Tahap Pembekuan

Fase pembekuan darah dan keropeng sebetulnya memiliki tiga langkah utama, seperti:

  • Penyempitan pembuluh darah yang terdapat di sekitar luka, untuk menghentikan pendarahan.
  • Trombosit berkumpul untuk menyumbat luka.
  • Terjadi pembekuan darah atau koagulasi yang dibantu oleh protein yang disebut dengan fibrin, yang akan membuat jaring untuk menahan sumbat trombosit di tempatnya. Hal ini akan menyebabkan timbulnya keropeng di atas luka Anda.
  • Proses peradangan, yang melibatkan tahapan pembersihan dan penyembuhan.

Setelah luka Anda tidak lagi mengeluarkan darah, maka tubuh Anda mulai dapat membersihkan dan menyembuhkannya.

Hal ini melibatkan proses seperti berikut ini. Pertama, pembuluh darah yang terdapat di sekitar luka akan membuka sedikit untuk memungkinkan lebih banyak darah yang mengalir ke daerah luka tersebut. Hal ini akan membuat area tersebut tampak meradang, yang ditandai dengan timbulnya kemerahan atau pembengkakan dan sensasi hangat pada daerah tersebut.

Setelah itu, darah segar yang mengalir ke area tersebut akan membawa lebih banyak oksigen dan nutrisi yang akan membantu proses penyembuhan luka. Kemudian sel darah putih yang disebut dengan makrofag akan hadir di area kulit yang terluka, untuk membersihkan luka dan mencegahnya terkena infeksi.

Makrofag akan mengirimkan pembawa pesan kimia yang disebut dengan faktor pertumbuhan yang akan membantu penyembuhan luka. Kemudian Anda akan melihat cairan bening di dalam atau di sekitar luka, di mana hal tersebut artinya sel darah putih sedang bekerja.

3. Tahap Pertumbuhan dan Proliferatif

Setelah terjadi penghentian perdarahan dan luka sudah tertutup, maka akan masuk ke tahap fibrinolitik atau pengelupasan sumbatan yang terbentuk tadi agar tidak menyumbat pembuluh darah dan masuk ke fase pembentukan jaringan baru atau kolagen.

Setelah luka Anda sudah dibersihkan dan lebih stabil, maka tubuh Anda akan mulai membangun kembali area yang terluka tersebut. Sel darah merah yang mengandung oksigen dalam jumlah yang banyak akan datang ke lokasi yang terluka untuk membuat jaringan baru.

Sinyal kimia di dalam tubuh akan memberitahu sel-sel yang berada di sekitar luka untuk membuat suatu jaringan elastis yang disebut dengan kolagen yang dapat membantu memperbaiki kulit dan jaringan luka. Pada tahapan ini, Anda mungkin akan melihat bekas luka berwarna merah segar. Namun, bekas luka ini perlahan akan memudar warnanya akan terlihat lebih rata dengan warna kulit di sekitarnya.

4. Tahap Pematangan

Jika luka pada kulit sudah benar-benar putih, maka kulit sebetulnya telah kuat sama seperti sebelum mengalami luka. Namun, penampilannya mungkin akan tampak berbeda dari kulit normal. Hal tersebut disebabkan karena kulit tersusun atas dua protein, yaitu elastin yang membuat kulit menjadi lentur, dan kolagen untuk memberi kekuatan pada kulit.

Bekas luka yang terbentuk terbuat dari kolagen, hal ini karena kulit masih belum dapat memproduksi elastin yang baru. Kulit baru yang terbentuk pada bekas luka ini terasa kuat, namun kurang lentur seperti kulit di sekitarnya.

Jika luka pada kulit tidak segera sembuh atau justru terinfeksi, tidak peduli seberapa kecil lukanya, maka sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Hal ini karena infeksi pada luka dapat menyebar jika tidak segera diobati. Selain itu, hal tersebut juga menimbulkan bahaya dan memicu timbulnya komplikasi kesehatan. Anda juga perlu memberi tahu dokter jika luka yang Anda miliki tidak segera sembuh atau penyembuhannya terasa lambat.

Baca Juga: Cara Cepat Menyembuhkan Luka di Lutut

Sumber

Betterhealth. Wounds – how to care for them. www.betterhealth.vic.gov.au

Healthline. (2019). What to Expect During the 4 Stages of Wound Healing. www.healthline.com

John Hopkins Medicine. How Wounds Heal. www.hopkinsmedicine.org

MedlinePlus. (2020). How wounds heal. medlineplus.gov

WebMD. (2021). How Does My Wound Heal, and How Do I Treat It?. www.webmd.com