Ketahui Beragam Jenis Salep untuk Luka

Ketahui Beragam Jenis Salep untuk Luka

Penulis: Faruq

Tahukah Anda, ada beberapa jenis salep dengan kandungan yang berbeda-beda untuk mengatasi tiap luka?

Salep biasa digunakan untuk penanganan awal luka. Selain untuk mencegah terjadinya infeksi, salep juga membantu mempercepat proses penyembuhan. Oleh karena itu, pemilihan salep yang tepat akan mempercepat waktu penyembuhan.

Ketika mengalami luka, Anda pasti akan mencoba berbagai cara untuk menghentikan pendarahan, kemudian membersihkan luka dengan alkohol atau cairan pembersih luka. Setelah itu mungkin Anda akan mengoleskan salep sebelum membungkus luka dengan kasa supaya tidak terjadi infeksi.

Jenis-jenis salep

Namun hal yang perlu Anda perhatikan, ada beberapa jenis salep untuk mengobati luka tertentu. Secara umum, salep terbagi atas dua jenis, yaitu antiseptik dan antibiotik. Berikut adalah beberapa salep berdasar kandungannya yang umum digunakan untuk penanganan awal luka.

1. Povidone-iodine

Salep betadine termasuk jenis antiseptik dan antimikroba. Kandungan tersebut berfungsi untuk menghambat perkembangan bakteri, sehingga menurunkan risiko infeksi pada luka.

Obat krim ini juga digunakan sebagai scrub tangan saat operasi serta untuk membasahi permukaan kulit dan mata sebelum operasi. Hal ini bertujuan untuk membantu mencegah terjadinya infeksi.

Anda dapat membeli salep ini di apotek tanpa resep dokter. Umumnya, povidone-iodine berguna untuk mengatasi berbagai luka ringan seperti tergores, tersayat, dan luka bakar, tetapi tidak untuk penggunaan jangka panjang.

2. Cadexomer-iodine

Jenis ini termasuk dalam zat antiseptik yang biasa dipakai untuk merawat luka ringan, luka basah, dan goresan. Cadexomer mempunyai kadar iodium lebih rendah (sebanyak 4%) dari povidone-iodine (sebanyak 10%).

Fungsi dan cara penggunaannya hampir sama dengan povidone-iodine, yaitu untuk menghambat perkembangan bakteri. Akan tetapi, povidone-iodine lebih efektif untuk menangani luka baru, sedangkan cadexomer iodine lebih efektif untuk perawatan luka lama yang sudah mulai mengering.

3. Bacitracin

Anda bisa menemui salep ini dengan mudah di apotek, termasuk dalam salep antibiotik. Bacitracin digunakan untuk menangani luka bakar ringan, luka sayat, dan luka lecet.

Keunggulannya, bacitracin bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri tertentu, sehingga tidak hanya menghambat tetapi juga menghentikan perkembangan bakteri. Namun, penggunaan dosis berlebih dapat menurunkan efektivitasnya.

Penggunaan bacitracin sebaiknya dilakukan sesuai dengan dosis atau saran dokter. Jika Anda menggunakan krim ini terlalu sering, dalam jangka waktu lama, atau dosis berlebihan dapat meningkatkan terjadinya risiko efek samping, seperti gatal-gatal.

4. Neosporin

Salep luka ini mempunyai tiga jenis kandungan antibiotik yaitu bacitracin, neomycin, dan polymyxin. Keunggulannya, jenis ini tidak hanya menghentikan bakteri namun juga membunuh bakteri pada luka.

Neosporin mempunyai cara pemakaian yang sama, serta lebih unggul daripada bacitracin. Keduanya adalah obat yang aman, namun menggunakan neosporin lebih berisiko memunculkan reaksi alergi karena terdapat kandungan neomycin.

5. Silver sulfadiazine

Umumnya, salep ini efektif untuk menangani luka bakar tingkat sedang dan berat (derajat 2 dan 3). Salep jenis ini termasuk dalam antibiotik dan berfungsi untuk menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi pada luka.

Selain berbentuk krim salep, silver sulfadiazine juga berbentuk pad sehingga penggunaannya lebih praktis.

Namun perlu Anda ketahui, Silver sulfadiazine dapat menimbulkan masalah serius pada bayi jika Anda menggunakannya selama kehamilan. Obat ini juga tidak boleh digunakan pada bayi prematur atau anak di bawah usia 2 bulan. Oleh karena itu, Anda hanya bisa mendapatkan obat ini dengan resep dokter saja.

Baca Juga : Ragam Salep Gatal Selangkangan Berdasar Penyebabnya

Salep memang cara termudah untuk penanganan awal saat terjadi luka serta efektif untuk menjaga luka dari kondisi kotor dan risiko terinfeksi.

Jika luka tidak kunjung membaik setelah Anda merawatnya dengan salep, apalagi sampai terjadi pembengkakan, nyeri atau gatal, sebaiknya Anda memeriksakannya ke dokter.

Cara menggunakan salep untuk pertolongan pertama

Salep hanya digunakan pada luka di permukaan kulit saja. Berikut adalah cara menerapkan salep pada luka untuk pertolongan pertama.

1. Bersihkan dan keringkan area luka dengan bersih, sehingga kandungan krim salep dapat terserap dengan optimal. Jangan lupa juga untuk membersihkan tangan supaya bakteri atau kotoran yang menempel di tangan tidak tercampur dengan krim nantinya.

2. Tuangkan krim pada ujung jari secukupnya (sesuai dosis), biasanya tidak lebih dari satu jari, kemudian oleskan pada luka. Jika area luka membutuhkan krim lebih dari 1 jari, biasakan untuk menggunakan jari yang berbeda. Hal ini untuk mencegah kemungkinan bakteri pada area satu berpindah ke area lain. Selain itu, jika memungkinkan sebaiknya menggunakan sarung tangan saat mengoleskan krim ke area luka.

3. Cuci tangan kembali setelah selesai mengoleskan krim pada luka dan hindari untuk menyentuh area vital seperti mata, bibir, dan hidung untuk sementara.

4. Ulangi pengobatan beberapa kali, umumnya 1-3 kali sehari.

Baca Juga : Isi yang Wajib Ada di Kotak P3K Rumah dan Mobil

Sumber

Cleveland Clinic. (2021).Povidone-iodine topical formulation. www.my.clevelandclinic.org

Healthline. (2019). Bacitracin vs. Neosporin: Which Is Better for Me? www.healthline.com

Medical News Today. (2020). Bacitracin vs. Neosporin: What’s the difference? www.medicalnewstoday.com

Medline Plus. (2020). Silver Sulfadiazine. www.medlineplus.gov

Michigan Medicine. (2014). Silver Sulfadiazine Topical. www.uofmhealth.org

Rx List. (2020). Cadexomer Iodine. www.rxlist.com

WebMD. (2021).Bacitracin Ointment. www.webmd.com

WebMD. (2021). First Aid Antibiotic Ointment. www.webmd.com