Suka Makanan Pedas? Ketahui Baik dan Buruknya secara Medis
Suka Makanan Pedas? Ketahui Baik dan Buruknya secara Medis
Penulis: Emy | Editor: Atsa
Bagi pecinta pedas, makanan akan terasa kurang nikmat tanpa campuran sambal sebagai pelengkap. Bukan hanya membuat makanan jadi semakin sedap dan mempercantik warna makanan agar menggairahkan, studi juga menunjukan jika makanan pedas memberikan beberapa manfaat kesehatan.
Namun, takaran rasa pedas dan kemampuan perut Anda terhadap rasa pedas juga perlu untuk diperhatikan. Jika tidak kuat, beberapa masalah pencernaan juga bisa terjadi.
Berikut beberapa manfaat dari makanan pedas dan efek samping yang bisa terjadi jika dikonsumsi terlalu banyak.
1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Cabai mengandung berbagai vitamin dan mineral, terutama tinggi akan vitamin C yang bagus untuk kekebalan tubuh. Selain itu, cabai juga memiliki sifat anti mikroba yang baik untuk mencegah berbagai penularan virus-virus ringan seperti batuk dan flu. Bahkan bagi orang yang sedang mengalami flu atau hidung tersumbat, makanan pedas akan membantu meringankan gejala pilek dan mempercepat pemulihan.
2. Menyehatkan Jantung
Pedasnya cabai juga membantu pembakaran lemak dalam tubuh yang pada gilirannya juga membantu menjaga jantung yang sehat. Cabai juga membantu mengontrol tekanan darah dan menurunkan kolesterol jahat. Berbagai penelitian juga menunjukan bahwa orang yang suka mengonsumsi pedas dengan berat badan yang tidak berlebih lebih rendah risiko terkena masalah kardiovaskular dan stroke.
3. Menurunkan Inflamasi
Hidangan pedas juga bisa membantu menurunkan atau melawan inflamasi ringan di saluran cerna yang berhubungan dengan obesitas.
4. Meningkatkan Bakteri Baik Usus
Pencernaan memiliki triliunan jenis bakteri dan mikroba. Menjaga kadar bakteri baik yang seimbang dalam pencernaan sangat penting untuk menjaga kerja saluran pencernaan yang baik dan tubuh yang sehat secara keseluruhan.
Mengonsumsi sayuran yang kaya serat bersamaan dengan cabai sangat bagus untuk mendukung menjaga kesehatan saluran cerna. Kombinasikan keduanya dalam hidangan harian keluarga, namun sesuaikan kadar kepedasannya agar aman dikonsumsi semua anggota keluarga.
5. Efek Samping yang Bisa Terjadi
Meski umumnya makanan pedas tidak menyebabkan maag, namun bagi sebagian orang dengan masalah saluran cerna bisa mengalami maag, GERD, atau gangguan pencernaan.
Satu studi secara khusus menyoroti bahwa konsumsi makanan pedas yang sering dapat memicu gejala gastrointestinal bagian atas pada beberapa orang dengan dispepsia (gangguan pencernaan). Bagi penderita sindrom iritasi usus (IBS), makanan pedas juga bisa memicu gejala. Studi lain menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan pedas lebih dari atau sama dengan 10 kali per minggu memiliki kemungkinan 92 persen lebih tinggi untuk mengalami IBS dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah mengonsumsi makanan pedas.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Pedas?
Sumber Cleveland Clinic. (2021). Is Spicy Food Good for You. www.clevelandclinic.com HealthLine. (2020). Some Like It Hot: 5 Reasons Spicy Food Is Good for You. www.healthline.com