Refleks Bayi Kagetan, Sampai Umur Berapa Ini Akan Terjadi?

Refleks Bayi Kagetan, Sampai Umur Berapa Ini Akan Terjadi?

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 9 Mei 2023

 

Bayi yang baru lahir memiliki cara untuk merespons hal di sekitarnya. Cara-cara tersebut adalah refleks dengan bentuk yang beragam, salah satunya adalah refleks kaget atau terkejut.

Refleks kaget atau dalam istilah medis disebut refleks moro, merupakan respons normal bayi. Bayi dengan refleksnya akan mengangkat tangan serta kakinya sebentar, yang terkadang disertai dengan tangisan. Respons lainnya adalah dengan mendekap seluruh anggota tubuhnya.

Baca Juga: Jangan Khawatir Saat Bayi Cegukan, Ketahui Cara Mengatasinya

Pemicu Refleks Kaget Bayi

Berikut adalah beberapa hal yang dapat memicu refleks kaget pada bayi:

  • Suara berisik yang muncul tiba-tiba
  • Perubahan cahaya dari gelap ke terang
  • Gerakan tiba-tiba seperti saat sedang menyusui
  • Perubahan ketinggian, seperti perpindahan dari gendongan orang tua ke ranjang bayi

Bayi yang Tak Menunjukkan Refleks Kaget

Meskipun normal, refleks moro atau refleks kaget adalah hal yang penting untuk Anda perhatikan.

Apabila bayi tidak kaget ketika mendapatkan stimulus di atas, maka ada kemungkinan bahwa bayi Anda mengalami hal-hal berikut:

  • Jika bayi tidak mengangkat kedua tangan atau kakinya, maka bayi bisa jadi mengalami kerusakan pada otak atau sumsum tulang belakang.
  • Jika bayi tidak mengangkat salah satu tangan atau kaki, bisa jadi bayi mengalami patah tulang atau cedera lain di bagian sarafnya.

Sebaliknya, bayi yang memiliki refleks kuat tidak perlu dikhawatirkan. Walaupun begitu, refleks kaget yang bertahan lebih dari 6 bulan juga tidak baik.

Hal tersebut bisa menjadi pertanda bahwa bayi mengalami keterlambatan perkembangan pada kemampuan motoriknya atau kelumpuhan pada otak.

Tips Menjaga agar Bayi Tidak Kaget

Meskipun refleks kaget adalah hal yang penting pada perkembangan bayi, jika terjadi terus-menerus maka kualitas tidur bayi bisa terganggu, terutama ketika gerak tubuhnya sendiri sudah mulai membuatnya kaget.

Ada beberapa cara agar bayi bisa tidur dengan tenang, seperti:

Beberapa bayi lebih sensitif, sehingga saat tidur ia bisa kaget akibat gerakan tubuhnya sendiri. Oleh karena itu, Anda bisa mencoba untuk membatasi pergerakannya dengan membedong bayi menggunakan kain. Dengan cara ini, tangan dan kakinya bisa aman saat tidur.

Namun, Anda perlu berhati-hati saat membedong bayi Anda karena jika salah langkah, maka ini bisa membuat tubuhnya overheat atau terlalu panas.

Selain itu, Anda juga perlu meletakkanya secara terlentang ketika dibedong untuk mengurangi risiko kematian mendadak pada bayi (SIDS).

Berikut adalah cara membedong bayi yang benar:

    • Lebarkan kain di atas kasur atau tempat yang datar dan lipat salah satu sudut ke bawah.
    • Baringkan bayi di atas kain dengan menghadap ke atas, kepala bayi ada di atas sudut yang terlipat.
    • Luruskan tangan kirinya, lalu bungkus sudut kiri kain di atas tubuh bayi Anda. Selipkan di antara lengan kanan dan sisi kanan tubuhnya.
    • Selipkan lengan kanannya ke bagian bawah, dan lipat sudut kanan kain di atas tubuhnya dan di bawah sisi kiri si bayi.
    • Putar bagian bawah kain secara longgar, lalu sisipkan di bawah salah satu sisi bayi Anda.
    • Pastikan ia bisa bergerak dan bernapas dengan benar.
  • Peluk bayi Anda dengan erat ketika ingin menurunkan ke kasur

Perubahan ketinggian dari atas ke bawah bisa membuatnya menangis atau merasakan refleks moro.

Cobalah untuk meletakkan bayi perlahan, caranya dengan memeluk erat bayi hingga sampai ke kasurnya.

Jangan langsung meletakkan bayi tanpa mendekapnya terlebih dahulu.

  • Letakkan bayi perlahan secara horizontal

Hal yang mirip-mirip juga bisa terjadi jika Anda meletakkan bayi dari kepalanya terlebih dahulu.

Anda bisa mencoba untuk menurunkan bayi ke tempat tidurnya secara horizontal, agar ia tidak merasa kaget.

  • Kurangi penyebab gangguan tidurnya

Suara yang berisik dan cahaya yang terang adalah dua di antara banyak hal yang bisa membuatnya kaget saat tidur. Anda bisa membatasi hal tersebut supaya tidur bayi bisa lebih nyenyak di malam hari.

Selain itu, Anda juga bisa menghindari banyak bergerak saat sedang menyusuinya.

Biasanya bayi akan tertidur beberapa waktu saat sedang minum susu, dan bisa dengan mudah terganggu jika merasakan gerakan.

Pemeriksaan Refleks Bayi

Setiap beberapa waktu sekali, Anda perlu mengunjungi dokter anak untuk melihat perkembangan bayi Anda.

Refleks adalah salah satu pemeriksaan yang penting dilakukan untuk melihat perkembangan sistem saraf dan otak bayi Anda.

Dokter akan melakukan tes dengan meletakkan bayi di atas permukaan yang lembut atau dalam dekapannya, lalu dokter akan mengangkat kepalanya sedikit untuk memeriksa repons bayi.

Jika perkembangannya normal, maka bayi bisa merentangkan tangannya dan mengembalikannya ke posisi semula.

Baca Juga: Mencermati Penyebab Batuk Pada Bayi

Sumber

Medicine Net. (2021). How Do I Get Rid of My Baby’s Moro Reflex?. www.medicinenet.com

Medline Plus. (2019). Moro reflex: MedlinePlus Medical Encyclopedia. medlineplus.gov

Healthline. (2018). Startle Reflex in Babies: How Long Does It Last?. www.healthline.com

Grow by Web MD. (2021). What You Should Know About the Moro Reflex. www.webmd.com

HealthyChildren.org. (2020). Swaddling: Is it Safe? – HealthyChildren.org. www.healthychildren.org