Perlukah Membedong Bayi? Ketahui Mitos dan Faktanya Berikut Ini

Perlukah Membedong Bayi? Ketahui Mitos dan Faktanya Berikut Ini

Penulis: Lady | Editor: Handa

Sebagai orang tua dari bayi yang baru lahir, ada sesuatu yang akan Anda pelajari yaitu cara membedong bayi Anda. Banyak orang yang percaya bahwa bayi yang baru lahir harus dibedong dengan rapat agar si bayi bahagia, rileks, dan nyaman. Namun, ada sebagian orang tua juga yang beranggapan bahwa membedong bayi dapat berbahaya jika dilakukan secara tidak benar.

Meskipun praktik membedong ini dapat membuat bayi yang baru lahir merasakan perasaan yang aman, tetapi penelitian menemukan bahwa membedong bayi dengan terlalu ketat dapat menghalangi fungsi paru-paru bayi dan membatasi gerakan dada. Berikut ini beberapa mitos dan fakta tentang membedong bayi yang perlu diketahui:

1. Mitos: Bedong dapat membantu meluruskan kaki bayi

Membedong adalah seni membungkus bayi dengan nyaman dalam selimut agar si kecil merasa hangat dan aman. Hal ini bisa mencegah bayi terganggu oleh refleks kagetnya sendiri.

Ini juga dapat membantu bayi agar tetap hangat selama beberapa hari pertama kehidupannya, bahkan membantu menenangkan bayi. Akan tetapi hal ini tidak ada hubungannya dengan menjaga kaki tetap lurus.

2. Mitos: Bedong membuat bayi tidak nyaman

Saat masih berada di dalam kandungan, bayi memiliki posisi meringkuk dan terbungkus lapisan yang membuatnya nyaman. Ketika sudah lahir, tentu saja bayi tidak lagi meringkuk. Namun, bedong bisa membuat si kecil lebih hangat dan nyaman seolah selalu dipeluk.

3. Mitos: Kain bedong dapat menyebabkan kepanasan yang berlebih

Kepanasan tidak hanya disebabkan oleh kain bedong yang digunakan, tetapi penyebab lainnya yaitu pakaian bayi yang berlebihan di balik bedong. Sebaiknya, gunakan bedong bayi dengan serat yang bagus sehingga dapat memastikan suhu tubuh bayi Anda yang stabil.

Selain itu, kurangi jumlah pakaian jika bayi Anda kepanasan. Tanda-tanda si kecil merasa kepanasan, meliputi berkeringat, rambut lembab, ruam panas, napas cepat, dan gelisah.

Baca Juga : Tips Agar Bayi yang Baru Lahir Tak Mudah Sakit

4. Mitos: Membedong bayi dengan ketat dapat mengganggu paru-paru dan berkontribusi pada risiko kematian

Penelitian tentang membedong bayi telah menunjukkan bahwa membedong yang rapat tidak menghambat penyerapan oksigen atau respirasi. Selain itu, tidak ada insiden kematian pada bayi akibat membedong yang terlalu ketat.

5. Mitos: Mengurangi risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)

Sudden Death Syndrome (SIDS) adalah kematian mendadak, tidak terduga, dan tidak dapat dijelaskan yang biasanya terjadi pada bayi di bawah usia 1 tahun. Biasanya, kematian mendadak pada bayi sering terjadi karena bayi tiba-tiba tidur tengkurap dan tidak bisa membalikkan tubuhnya sendiri.

Oleh sebab itu, bedong menjadi salah satu solusi, karena membuat si kecil tidur lebih anteng. Sehingga Anda tidak perlu khawatir jika si kecil membalik dan tengkurap.

6. Mitos: Bedong dapat membatasi pergerakan bayi dalam mengembangkan keterampilan motorik

Bayi yang baru lahir sampai berusia tiga bulan, belum cukup terkoordinasi untuk melatih keterampilan motorik atau kemampuan menenangkan dirinya. Bayi mungkin bisa memasukkan tangan ke dalam mulut, tetapi refleks mereka tetap akan menariknya keluar.

7. Mitos: Membedong dapat membuat si kecil ketergantungan

Tidak sama sekali. Pernahkah Anda melihat anak berusia dua tahun yang ingin dibedong? Bayi Anda tidak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang perlu dibedong agar rileks.

Pasalnya, anak-anak belajar untuk mengontrol otot dan otaknya, sehingga mereka menginginkan kebebasan untuk berlari, tidur, dan makan tanpa dibatasi. Untuk itu, pernyataan bedong membuat ketergantungan pada bayi tentu tidak benar.

Setelah mengetahui beberapa mitos dan fakta tentang membedong bayi di atas, Anda mungkin ingin tetap membedong si kecil agar merasa hangat dan nyaman. Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika membedong bayi.

Anda harus ingat bahwa tubuh bayi masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, sehingga hindari untuk menarik kaki si kecil kemudian mengikatnya. Hal ini justru dapat mengganggu tumbuh kembang bayi. Pasalnya, kaki bayi yang diikat terlalu kencang bisa menghambat perkembangan sendi kaki dan memungkinkan saraf-saraf di sekitar kaki mengalami masalah.

Baca Juga : Mengenali Penyebab Perut Kembung pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Sumber


Emma’s Diary. Swaddling Your Newborn Baby. www.emmasdiary.co.uk
Caring for Kids. Swaddling. www.caringforkids.cps.ca
Woombie. Baby Swaddling Myths and Truths. www.woombie.com
Charlotte Parents. Swaddling Babies Myths and Facts. www.charlotteparent.com
The Asian Age. Babycare: Myths and facts. www.asianage.com
Baptist Health South Florida. Myth vs. Fact: Should You Tightly Swaddle Your Newborn?. www.baptisthealth.net
Childhood. Important Facts About Baby Swaddling Every Parent Should Know. www.childhood.com