Mencermati Penyebab Batuk Pada Bayi

Mencermati Penyebab Batuk Pada Bayi

Penulis: Opie | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 30 Mei 2020

 

Akan sangat menyedihkan dan merepotkan ketika bayi atau balita Anda batuk.  Entah itu hanya batuk dengan rasa gatal di tenggorokan si kecil, atau batuk serak yang mengerikan di malam hari. Seperti orang dewasa, batuk pada bayi adalah cara tubuh bereaksi terhadap iritasi di saluran pernapasan.

Sebenarnya, batuk merupakan respon normal tubuh terhadap sesuatu yang tidak diinginkan di saluran pernapasan, seperti lendir (dahak) atau benda asing lainnya. Selain itu, batuk juga menjadi respon penting yang membantu menghilangkan iritasi dari tenggorokan sehingga anak Anda dapat bernapas dengan mudah. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah hal-hal yang menyebabkan batuk pada bayi.

1. Batuk Pilek dan Flu

Pada umumnya, batuk pilek dan flu dapat menjadi penyebab batuk pada bayi Anda. Dilansir dari Nurofen for Children, biasanya bayi mengalami pilek delapan kali atau lebih dalam setahun. Sebagian besar batuk pilek berlangsung antara 5 hingga 7 hari.

Karena batuk pilek dan flu disebabkan oleh virus, maka tidak ada penyembuhan yang benar-benar cepat untuk menanganinya. Bahkan antibiotik sekalipun tidak selalu efektif, karena jenis obat ini hanya membunuh bakteri. Sementara itu, vaksinasi musiman untuk mencegah flu hanya dapat diberikan kepada bayi berusia di atas enam bulan.

2. Alergi

Alergi adalah penyebab lain dari batuk yang terjadi pada bayi. Dilansir dari Babycenter, gejala alergi meliputi hidung tersumbat atau pilek, dan batuk. Hal ini karena lendir mengalir ke tenggorokan. Banyak hal yang dapat membuat si kecil alergi.

Misalnya faktor lingkungan, bahkan jika Anda memiliki binatang peliharaan, bulu binatang mungkin menjadi salah satu penyebab alergi. Selain itu, serbuk sari dari pohon dan bunga juga bisa menjadi penyebab alergi pada bayi Anda.

Untuk itu, cobalah bersihkan rumah Anda dengan baik untuk memastikan bahwa udara dan area tempat bayi Anda bersih. Selain itu, pastikan bahwa bayi Anda tidak terpapar debu, asap, atau polusi.

3. Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada bronkus (saluran pernapasan) yakni saluran udara berukuran besar dan sedang di paru-paru. Seperti flu, bronkitis disebabkan oleh infeksi virus sehingga tidak dapat diobati dengan antibiotik.

Dilansir dari Parents, virus penyebab bronkitis menyebar dari orang ke orang melalui bersin dan batuk serta kontak langsung dengan penderita bronkitis lainnya. Paparan asap rokok pada buah hati Anda juga dapat meningkatkan risiko infeksi dan penyakit bronkitis.

Sebagian besar kasus bronkitis dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu tujuh hingga sepuluh hari. Namun, tidak ada salahnya jika Anda konsultasi dengan dokter anak Anda untuk penanganan lebih lanjut.

Baca Juga :  Apakah Bronkitis Menular? Ketahui Penyebab dan Gejalanya

4. Croup

Jika bayi Anda mengalami batuk dengan suara yang menggonggong, maka kemungkinan bayi Anda sedang mengalami batuk croup. Croup adalah infeksi yang terjadi pada trakea atau batang tenggorokan. Batuk croup biasanya disebabkan oleh virus yang membuat tenggorokan terasa lebih sesak.

Anda akan kerepotan karena croup seringkali bertambah buruk saat malam hari. Oleh sebab itu, konsultasikan kesehatan buah hati Anda pada dokter, terutama jika bayi Anda berusia di bawah enam bulan. Hal ini karena beberapa anak dengan croup mengalami kesulitan bernapas.

Selain itu, sebaiknya Anda juga memperhatikan gejala-gejala seperti mengeluarkan suara mendengkur saat bernapas, dan bernapas dengan terengah-engah.

5. Batuk Rejan

Batuk rejan disebut pertusis yaitu infeksi bakteri yang sangat menular. Gejala batuk rejan meliputi batuk hebat yang menyebabkan nyeri dada, muntah, atau kelelahan.

Antibiotik efektif dalam mengobati batuk rejan dan biasanya membutuhkan waktu pemulihan 2-3 minggu. Selain itu, ada serangkaian vaksinasi untuk batuk rejan yang dokter anak dapat mulai memberikan setelah bayi Anda berusia dua bulan.

6. Refluks

Refluks pada bayi menjadi penyebab batuk pada bayi Anda. Hal ini karena kandungan asam lambung naik melalui tenggorokan dan memicu refleks batuk alami.

Batuk adalah salah satu gejala utama refluks pada bayi dan anak kecil. Oleh sebab itu, jika Anda mencurigai refluks terjadi pada bayi Anda, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

7. Asma

Asma adalah kondisi kronis yang disebabkan oleh peradangan di saluran udara paru-paru (bronkus). Menurut data dari CDC, 4,7 persen anak di bawah usia lima tahun menderita asma. Asma menyebabkan batuk hebat dalam jangka pendek.

Batuk tersebut dapat disebabkan oleh debu, serbuk sari, bulu binatang, asap, atau polusi. Asma sendiri sering memburuk di malam hari. Maka jika bayi Anda cenderung tenang di siang hari dan mulai batuk-batuk di malam hari, Anda perlu curiga apakah bayi Anda menderita asma.

Dilansir dari Parents, bahwa asma tidak umum terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun, kecuali jika bayi menderita eksim dan memiliki riwayat keluarga. Sampai ada diagnosis asma yang absolut dari dokter, saluran udara bayi yang menyebabkan mengi disebut sebagai Penyakit Saluran Udara Reaktif.

Kondisi di atas adalah hal-hal yang perlu Anda waspadai saat si kecil mengalami batuk. Walaupun batuk adalah gejala yang umum terjadi pada bayi, tetapi ada baiknya jika selalu mengantisipasi dengan memeriksakan bayi Anda ke dokter anak. Hal ini agar bayi Anda mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga : 6 Jenis Imunisasi Wajib bagi Bayi

Sumber
Baby Center. 2019. Eight reasons babies cough and what to do about it. www.babycenter.ca
Mustela USA. 2017. How To Diagnose And Care For Your Baby’s Cough. www.mustelausa.com 
Nurofen for Children. 2018. Understanding coughs in babies and children. www.nurofenforchildren.co.uk  
Parents.How to Decode Your Baby’s Cough.www.parents.com
Parents. Bronchiolitis Symptoms and Treatment. www.parents.com