Penyebab Puting Lecet Saat Menyusui dan Cara Mengatasinya

Penyebab Puting Lecet Saat Menyusui dan Cara Mengatasinya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Bagi para ibu terutama yang baru pertama kali menyusui, mengalami ketidaknyamanan hingga lecet pada puting adalah hal yang lazim terjadi. Terlebih pada minggu-minggu pertama menyusui. Namun, rasa tak nyaman karena lecet ini umumnya akan menghilang dengan sendirinya.

Meski begitu, kondisi ini tidak selalu sama untuk setiap ibu yang menyusui. Kadang, lecet dan rasa tidak nyaman itu justru semakin parah dan Anda merasakan sakit bahkan ketika tidak sedang menyusui.

Lecet pada puting bisa disebabkan oleh berbagai hal mulai dari pelekatan yang salah sampai infeksi. Jika rasa sakit tidak hilang atau semakin parah, ada baiknya Anda menghubungi tenaga kesehatan terdekat.

Baca Juga: Belum Ingin Hamil Lagi? Ini Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui

Penyebab Puting Lecet

Dalam kebanyakan kasus, puting lecet disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti:

1. Penyesuaian

Di minggu-minggu pertama menyusui, nyeri puting adalah hal yang biasa terjadi. Ini karena Anda masih dalam tahap penyesuaian dengan proses menyusui. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan bayi semakin sering menyusu, rasa tak nyaman ini akan hilang.

2. Pelekatan yang Salah

Posisi pelekatan mulut bayi dengan puting saat menyusui harus dilakukan dengan benar. Posisi yang salah akan menyebabkan gesekan yang pada akhirnya membuat puting menjadi lecet.

3. Milk Blister

Milk blister atau lepuh susu adalah bintik putih yang terasa sakit di sekitar puting. Di dalam luka lepuh ini biasanya ada cairan yang berwarna putih kekuning-kuningan.

Kondisi ini disebabkan adanya kulit yang tumbuh di atas saluran susu. Akibatnya, ada cairan ASI yang menumpuk di sana dan memberikan tekanan yang menyakitkan pada puting.

4. Kulit Payudara yang Melepuh

Tidak seperti lepuh susu, kulit yang melepuh ini terjadi karena gesekan akibat perlekatan yang tidak sempurna. Selain karena proses direct breastfeeding (menyusui bayi langsung dari payudara), lepuh ini juga bisa muncul ketika pompa ASI bergesekan dengan kulit payudara.

5. Tongue-tie

Tongue-tie atau ankyloglossia adalah kelainan lidah pada bayi yang membuatnya tidak bisa melewati bibir bawahnya saat menangis. Ini bisa terjadi karena frenulum (ikat lidah) bayi terlalu pendek.

Frenulum yang pendek bisa menyebabkan pelekatan tidak sempurna dan pada akhirnya membuat puting menjadi lecet dan luka.

6. Bra yang Terlalu Ketat

Bra yang terlalu kencang bisa memberikan tekanan pada puting dan membuatnya iritasi. Oleh karena itu, penggunaan bra yang pas akan sangat membantu. Anda bisa mencoba untuk memakai bra yang dirancang khusus untuk ibu menyusui.

7. Mastitis

Mastitis adalah infeksi payudara yang terjadi ketika saluran susu tersumbat dan ASI tidak mau keluar. Susu akan menumpuk dan menyebabkan rasa sakit serta bengkak di bagian puting.

Gejala mastitis yang mungkin akan muncul adalah garis-garis merah pada payudara diikuti dengan gejala, seperti flu yakni demam dan nyeri tubuh, serta adanya benjolan keras di payudara.

8. Infeksi Jamur

Infeksi ini bisa menular dari mulut bayi ke puting Anda dan menyebabkan nyeri. Kalau Anda melihat ada bercak putih kekuningan di mulut bayi dan ada pecah-pecah di sudut mulutnya, ia mungkin mengalami infeksi jamur yang menyebabkan sariawan.

Gejala lain yang mungkin Anda rasakan adalah puting gatal atau terbakar, serta puting terlihat mengkilap atau bersisik tidak seperti biasanya.

Baca Juga: Mengenal Kandungan ASI Hindmilk dan Foremilk

Cara Mengatasi Puting Lecet

Langkah pertama yang harus Anda lakukan ketika mengalami puting lecet adalah dengan mencari penyebabnya. Jika ini disebabkan oleh pelekatan yang salah, temukan posisi terbaik agar mulut bayi bisa menempel sempurna ke payudara Anda.

Kalau penyebab pelekatan tidak sempurna karena kondisi lidah bayi yang mengalami tongue-tie, Anda mungkin perlu melakukan pemeriksaan ke dokter anak untuk memperoleh penanganan. Kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, tetapi kadang memerlukan prosedur tambahan yakni menggunting bagian frenulum dengan menggunakan gunting bedah.

Selain itu, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi dan mencegah puting lecet saat menyusui yakni:

  • Pastikan Anda menghentikan isapan dari mulut bayi sebelum melepaskannya dari payudara Anda
  • Untuk menghindari infeksi karena jamur, pastikan untuk mengeringkan puting setelah sesi menyusui. Kalau terjadi kebocoran, gunakan breast pads dan ganti secara berkala untuk menghindari tumbuhnya jamur di area puting
  • Gunakan krim untuk melembapkan area puting. Selain menjaga puting tetap kering dan bersih, memberikan pelembap khusus bisa menjaga puting tidak terlalu kering dan pecah-pecah saat menyusui. Pastikan produk krim yang Anda gunakan aman untuk bayi
  • Gunakan pompa ASI dengan ukuran yang sesuai. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, selain menyusui, penggunaan pompa ASI yang tidak cocok juga bisa menyebabkan puting menjadi lecet. Pastikan Anda menggunakan ukuran pompa ASI yang benar
  • Pakai kompres dingin untuk meredakan bengkak dan nyeri setelah menyusui. Selain pada payudara dan puting, kompres juga bagian bawah ketiak Anda.

Lecet dan nyeri saat menyusui sebaiknya tidak membuat Anda menghentikan aktivitas menyusui (kecuali dokter atau tenaga kesehatan yang meminta Anda melakukannya). Jika Anda mengalami sakit yang tak tertahankan dan semakin parah pada payudara, kunjungi pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Baca Juga: 5 Tahap Pertumbuhan Payudara pada Remaja Putri

Sumber

Healthline. (2018). 13 Ways to Manage Sore Nipples from Breastfeeding. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2020). Breastfeeding Tips: What New Moms Need to Know. www.mayoclinic.org

Pampers. (2019). Sore Nipples During Breastfeeding. www.pampers.com

Verywell Family. (2020). How to Prevent Sore Nipples for Breastfeeding Moms. www.verywellfamily.com