Obat dan Treatment pada Alergi Makanan

Obat dan Treatment pada Alergi Makanan

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 20 Juni 2023

 

Alergi makanan merupakan reaksi sistem kekebalan yang terjadi setelah seseorang mengonsumsi makanan tertentu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak jenis makanan.

Sebagian orang yang mengalami alergi makanan mungkin hanya mengalami gejala ringan, sedangkan sebagian lainnya juga dapat mengalami gejala yang parah atau bahkan reaksi yang mengancam jiwa, atau lebih terkenal sebagai anafilaksis.

Sekitar 6-8 persen anak-anak di bawah usia 3 tahun menderita alergi makanan dan sekitar 3 persen terjadi pada orang dewasa.

Baca Juga: Pahami Berbagai Macam Pengobatan Rhinitis Alergi

Gejala Alergi Makanan

Umumnya reaksi alergi akan berkembang dalam beberapa menit hingga dua jam setelah Anda mengonsumsi makanan pemicu alergi. Beberapa tanda dan gejala alergi makanan yang paling umum meliputi:

  • Kesemutan atau gatal di mulut
  • Gatal-gatal atau eksem
  • Pembengkakan pada bibir, wajah, lidah dan tenggorokan atau bagian tubuh lainnya
  • Mengi, hidung tersumbat atau kesulitan bernapas
  • Sakit perut, diare, mual atau muntah
  • Pusing, sakit kepala ringan atau pingsan

Obat dan Treatment pada Alergi Makanan

Jika Anda ingin meredakan gejala dan reaksi alergi makanan yang Anda derita, ada dua jenis obat utama yang bisa Anda konsumsi untuk mengatasinya, yaitu:

1. Antihistamin

Obat ini digunakan untuk mengobati reaksi alergi ringan hingga sedang.

Antihistamin bekerja dengan cara menghalangi efek histamin yang bertanggung jawab atas banyak gejala reaksi alergi.

Anda bisa mendapatkan obat ini di apotek tanpa resep sebagai persediaan atau sebagai pertolongan untuk keadaan darurat.

Sebelum Mengonsumsi Antihistamin

  • Jika Anda tidak ingin merasakan efek kantuk setelah mengonsumsi antihistamin, Anda bisa memilih jenis antihistamin yang non-drowsy atau jenis obat tanpa efek kantuk.
  • Perlu juga Anda ketahui bahwa beberapa jenis antihistamin tidak cocok untuk anak di bawah usia 2 tahun.
  • Apabila anak Anda yang masih berusia batita menderita alergi makanan, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter tentang jenis antihistamin apa yang  cocok untuknya.
  • Pastikan Anda tidak mengonsumsi alkohol setelah minum antihistamin karena dapat membuat Anda mengantuk.

2. Adrenalin

Jenis obat ini bekerja untuk mengobati reaksi alergi yang parah (anafilaksis) ini bekerja dengan cara mempersempit pembuluh darah untuk melawan efek tekanan darah rendah dan membuka saluran udara. Tindakan ini dapat membantu meringankan kesulitan bernapas yang dialami seseorang ketika mengalami alergi makanan.

Untuk keadaan darurat, Anda bisa menggunakan injeksi adrenalin otomatis (auto-injector of adrenaline). Jenis obat ini juga penting untuk Anda yang berisiko mengalami anafilaksis atau pernah mengalami episode anafilaksis sebelumnya.

Baca Juga : Berbagai Jenis dan Cara Mengatasi Alergi pada Kulit

Cara Menggunakan Injektor Otomatis

Orang dewasa mungkin sudah terlatih untuk menggunakan injektor otomatis dengan menyuntikkannya pada diri sendiri dalam kondisi darurat.

Sedangkan pada anak-anak, penggunaan injektor otomatis memerlukan bantuan para orang dewasa.

Untuk keadaan darurat di mana Anda perlu memberikan pertolongan untuk orang yang dicurigai mengalami anafilaksis, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Lepas lebih dulu tutup pengaman dari injektor
  • Tekan paha orang yang mengalami anafilaksis dengan kuat dan tahan pada sudut yang tepat
  • Jika suara  “klik” terdengar, itu artinya injektor otomatis telah aktif
  • Tunggu selama 10 detik sebelum menggunakan injektor yang telah aktif
  • Pastikan Anda sudah biasa memakai injektor dan mengetahui ujung yang benar untuk disuntik di paha
  • Suntikan dapat diberikan melalui pakaian, menyuntik jarum ke paha dan memberikan dosis adrenalin

Setelah memberikan suntikan, Anda perlu cek kondisi penderita. Jika orang tersebut tidak sadarkan diri, Anda bisa melakukan hal-hal berikut:

  • Periksa apakah saluran udaranya terbuka dan bersih, serta periksa pernapasannya
  • Tempatkanlah pada posisi pemulihan untuk memastikannya tidak tersedak jika muntah.
  • Jika pernapasan atau jantung orang tersebut berhenti, resusitasi kardiopulmonari (RJP) harus Anda lakukan

Tips Penggunaan Injektor Otomatis

Untuk menggunakan injektor otomatis, ada beberapa hal yang penting untuk Anda perhatikan, di antaranya:

  • Suhu ekstrem bisa membuat adrenalin kurang efektif. Injektor otomatis tidak boleh ditinggalkan di tempat-tempat seperti lemari es atau di dalam mobil yang bersuhu ekstrem.
  • Periksa tanggal kedaluwarsa secara teratur. Injektor yang Anda gunakan sebaiknya tidak kedaluwarsa karena injektor yang kedaluwarsa hanya akan menawarkan perlindungan terbatas.
  • Jika anak Anda memakai injektor otomatis, penggunaan dosis harus beralih ke dosis dewasa setelah ia mencapai berat 30 kilogram. Tergantung pada bentuk dan ukuran tubuh anak Anda, berat badan 30 kilogram bisa terjadi antara usia 5 dan 11 tahun.
  • Jangan tunda penyuntikan jika Anda merasa Anda atau anak Anda mungkin mengalami awal anafilaksis, meskipun gejala awalnya ringan. Lebih baik menggunakan adrenalin lebih awal daripada menunda pengobatan sampai Anda yakin anak Anda mengalami anafilaksis parah.

Bawalah injektor otomatis setiap saat atau ajari anak Anda untuk menggunakannya sendiri jika sudah cukup umur. Anda mungkin akan diberi dua injektor yang diresepkan, tanyakan kepada dokter untuk lebih jelasnya.

Catatan Penting

Informasi di atas hanyalah sebatas penjelasan singkat saja. Jika Anda membutuhkan penjelasan yang lebih aman dan lebih terpercaya, segera hubungi ahli medis terdekat.

Baca Juga: Antihistamin Alami Terbaik untuk Atasi Berbagai Masalah Alergi

Sumber

Cleveland Clinic. (2021). Food Allergies: Symptoms, Treatments. my.clevelandclinic.org

Mayo Clinic. (2019). Food allergy. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2020). Food allergies: What you need to know. www.medicalnewstoday.com

NHS. (2019). Treatment – Food allergy. www.nhs.uk