Berbagai Masalah Rahim yang Perlu Anda Pahami

Berbagai Masalah Rahim yang Perlu Anda Pahami

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 13 Juni 2023

 

Ada berbagai masalah rahim yang mungkin terjadi pada wanita. Jika mengalami masalah rahim, Anda mungkin merasakan sakit atau ketidaknyamanan di area panggul dan perut bagian bawah hingga perut bagian tengah atau punggung bawah.

Masalah pada rahim dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur dan kesulitan hamil. Sebagian besar masalah rahim tidak berbahaya dan dapat diobati dengan pengobatan sederhana, namun beberapa masalah rahim lainnya bisa menjadi serius dan mengancam kesehatan sehingga penting untuk diperhatikan.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Infeksi Rahim dan Pengobatannya

Berbagai Masalah Rahim

Masalah rahim bisa berasal dari rahim itu sendiri atau faktor-faktor di luar rahim, seperti hormon.

Sebagian besar masalah rahim dapat diatasi dengan obat-obatan, namun ada juga yang memerlukan perawatan bedah yang melibatkan histerektomi, yaitu operasi pengangkatan rahim.

Beberapa masalah rahim di antaranya adalah:

1. Dismenore (Kram Menstruasi)

Dismenore atau kram menstruasi adalah nyeri berdenyut atau kram di perut bagian bawah yang dapat terjadi sebelum atau selama menstruasi.

Banyak wanita mengalami kram menstruasi sebelum dan selama periode menstruasi dan ini bukan tanda penyakit rahim atau kondisi medis lainnya.

Tingkat keparahan dismenore bagi setiap wanita mungkin berbeda. Ada yang hanya merasakan ketidaknyamanan ringan, sedangkan yang lainnya mungkin merasakan kondisi cukup parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kondisi ini biasanya diatasi dengan obat pereda nyeri atau terapi hormonal.

2. Prolaps Uteri (Turun Peranakan)

Prolaps uteri atau turun peranakan terjadi saat otot dan ligamen yang menahan rahim meregang, melemah, dan tidak lagi memberikan dukungan yang cukup untuk rahim.

Akibatnya, rahim turun di dekat kandung kemih hingga menonjol keluar vagina.

Jika mengalami kondisi ini, Anda mungkin akan merasakan hal-hal berikut ini:

  • Gejala umum berupa keinginan buang air kecil berlebihan atau kebocoran urin
  • Rasa sakit, terutama selama atau setelah hubungan seksual untuk kasus yang lebih serius atau parah

Kondisi ini dapat terjadi pada wanita dari segala usia, namun lebih rentan terjadi terhadap wanita pasca menopause yang pernah melahirkan normal.

Kebanyakan wanita mengalami prolaps uteri ringan hingga sedang seiring bertambahnya usia.

3. Menorrhagia 

Menorrhagia adalah istilah medis yang dipakai untuk menggambarkan perdarahan menstruasi atau jumlah darah berlebihan yang berkepanjangan saat menstruasi.

Anda mungkin mengalami kondisi ini jika menstruasi berlangsung dalam waktu lebih dari 7 hari.

Penyebab pasti menorrhagia tidak diketahui, namun umumnya dipengaruhi oleh:

  • Ketidakseimbangan hormon
  • Fibroid rahim
  • Polip
  • Pemakaian jenis alat kontrasepsi tertentu
  • Kanker
  • Kondisi lainnya

Jika menderita menorrhagia, Anda mungkin mengalami anemia defisiensi zat besi atau jumlah sel darah merah yang rendah. Jadi, Anda mungkin memerlukan pengobatan untuk mengontrol darah dan anemia.

4. Polip Rahim

Polip rahim adalah pertumbuhan kecil dan lunak yang terjadi di endometrium atau lapisan dalam rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan:

  • Perdarahan menstruasi yang berat
  • Perdarahan setelah hubungan seksual.

Polip rahim lebih mungkin terjadi pada wanita berusia antara 40 dan 50 tahun dibandingkan pada wanita lebih muda. Kondisi ini bisa terjadi setelah menopause dan jarang terjadi pada wanita di bawah 20 tahun.

Penyebab pasti terbentuknya polip tidak diketahui, namun perubahan kadar hormon mungkin menjadi salah satu faktornya. Estrogen yang berperan menebalkan endometrium setiap bulan juga dikaitkan dengan pertumbuhan polip rahim.

Baca Juga : Apakah USG Rahim bisa Dilakukan saat Menstruasi?

5. Penyakit Radang Panggul 

Penyakit radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi wanita yang terjadi saat bakteri atau organisme memasuki leher rahim dan menyebar ke atas.

Umumnya, kondisi ini terjadi saat bakteri menular seksual menyebar dari vagina ke rahim, saluran tuba, atau ovarium.

Jika menderita penyakit radang panggul, Anda mungkin akan merasakan gejala-gejala berikut ini:

  • Ketidaknyamanan
  • Keluarnya cairan dari vagina yang berbau busuk
  • Keinginan buang air kecil berlebihan
  • Nyeri saat buang air kecil

Namun, tanda dan gejala penyakit radang panggul bisa menjadi tidak kentara atau ringan dengan beberapa wanita mungkin tidak mengalami tanda atau gejala apa pun.

6. Hiperplasia Endometrium 

Hiperplasia endometrium adalah suatu kondisi sistem reproduksi wanita di mana lapisan rahim (endometrium) menjadi terlalu tebal karena memiliki terlalu banyak sel (hiperplasia) yang mengakibatkan perdarahan abnormal.

Masalah rahim yang jarang terjadi (memengaruhi sekitar 133 dari 100.000 wanita) ini bukan kanker, namun dalam beberapa kasus dapat meningkatkan risiko kanker endometrium, yakni sejenis kanker rahim.

Gejala dari kondisi ini termasuk:

  • Pendarahan vagina yang tidak normal
  • Keputihan

Wanita yang sudah menopause lebih mungkin mengalami hiperplasia endometrium. Kondisi ini jarang terjadi pada wanita berusia kurang dari 35 tahun.

7. Fibroid 

Fibroid adalah pertumbuhan abnormal yang berkembang di dinding rahim atau lapisan rahim.

Ukuran fibroid bervariasi, bisa sekecil biji atau kacang polong atau bahkan lebih besar dari jeruk dan menyebabkan sakit perut yang parah dan menstruasi yang berat. Gejalanya meliputi:

  • Nyeri atau tekanan panggul
  • Nyeri punggung
  • Nyeri saat berhubungan
  • Kesulitan hamil

Dalam beberapa kasus, fibroid mungkin tidak menimbulkan tanda atau gejala sama sekali. Kondisi yang terkadang disebut tumor ini bukan kanker.

Pertumbuhan fibroid biasanya jinak, tidak menyerang jaringan atau menyebar ke bagian tubuh lain seperti halnya kanker.

8. Kanker Rahim

Kanker dapat terjadi pada rahim yang dilapisi jaringan khusus yang disebut endometrium. Sebagian besar kanker rahim adalah kanker endometrium yang tumbuh di lapisan endometrium.

Gejala kanker rahim antara lain:

  • Pendarahan atau keputihan yang tidak normal
  • Kesulitan buang air kecil
  • Sakit panggul
  • Sakit saat berhubungan

Kanker yang membutuhkan perawatan jika telah menyebar ke luar rahim ini biasanya terjadi setelah menopause.

Baca Juga: 11 Cara Mencegah Kanker Rahim

Sumber

Cleveland Clinic. (2018). Uterine Polyps. my.clevelandclinic.org

Mayo Clinic. (2020). Uterine prolapse. www.mayoclinic.org

Mayo Clinic. (2020). Menstrual cramps. www.mayoclinic.org

Mayo Clinic. (2020). Pelvic inflammatory disease (PID). www.mayoclinic.org

Healthline. (2020). Fibroids. www.healthline.com

Verywell Health. (2021). Common Conditions That Can Affect the Uterus. www.verywellhealth.com

Web MD. (2021). Understanding Endometrial Cancer — the Basics. www.webmd.com