Tak Hanya Bipolar, Ini Macam-macam Depresi yang Wajib Dipahami

Tak Hanya Bipolar, Ini Macam-macam Depresi yang Wajib Dipahami

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 28 April 2023

 

Sebuah hal normal jika seseorang merasa sedih, tetapi pada orang yang depresi, kesedihan hebat akan berlangsung lebih dari dua minggu dan memengaruhi kehidupannya.

Depresi merupakan gangguan klinis yang memengaruhi suasana hati dan kemampuan Anda untuk berfungsi dalam hidup sehari-hari.

Kondisi ini membuat seseorang merasa terus-menerus sedih, cemas, atau putus asa. Depresi dapat menyebabkan seseorang kesulitan dalam berpikir, mengingat, makan, tidur, dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Macam-Macam Depresi yang Wajib Anda Pahami

Catatan Penting

Ketika Anda mengalami depresi, Anda mungkin kehilangan minat pada hal-hal yang selama ini Anda sukai. Perlu diingat bahwa ketika seseorang mengalami depresi, mereka mungkin tidak mengalami semua gejala yang ada.

Selain itu, Anda pun dapat mengalami salah satu atau beberapa gejala tanpa mengalami depresi.

Karenanya, perlu penegakan diagnosis dari ahli dan tidak mendiagnosis dan melabel diri sendiri.

Penyebab Depresi

Apa saja hal yang menyebabkan depresi? Berikut hal-hal yang berkontribusi menyebabkan kondisi tersebut:

  • Gangguan kimiawi di otak, termasuk ketidakstabilan hormon
  • Genetika, Anda yang memiliki keluarga dekat yang mengalami depresi, memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami kondisi yang sama.
  • Peristiwa hidup, seperti kematian, stres, kegagalan, dsb.
  • Kondisi medis, rasa sakit yang berlebihan dan berkepanjangan.
  • Obat-obatan, narkoba dan alkohol dapat memicu hingga memperberat kondisi.
  • Kepribadian, bagaimana seseorang menghadapi kehidupan, mengatasi masalah, dan memandang hidup.

Jenis Depresi 

Meskipun secara umum depresi adalah gangguan mood yang memengaruhi hidup, terdapat beberapa jenis depresi berdasarkan gejala atau sebabnya. Berikut jenis-jenis depresi yang paling umum dialami:

1. Gangguan Depresi Mayor (Major Depressive Disorder/MDD)

Gangguan depresi mayor biasa disebut dengan depresi klinis.

MDD memiliki beberapa gejala utama yang dialami lebih dari dua minggu.

Berikut beberapa gejala gangguan depresi mayor:

  • Perasaan sedih, suram, dan tertekan
  • Kurang minat pada aktivitas yang biasa disukai
  • Perubahan berat badan, gangguan makan dan kebiasaan tidur
  • Merasa kelelahan meski tidak beraktivitas berat
  • Perasaan tidak berharga dan kecemasan
  • Keinginan untuk menyakiti atau mengakhiri hidup

Depresi klinis tidak selalu terjadi karena lingkungan. Anda yang memiliki keluarga yang penuh kasih sayang, pekerjaan impian, atau sangat agamis pun dapat mengalami depresi.

Gejala ini dapat berlangsung berminggu-minggu, bulanan, hingga tahunan.

2. Gangguan depresi persisten (Persistent Depressive Disorder/PDD)

Kerap disebut distimia, gangguan depresi persisten adalah depresi yang telah dialami seseorang lebih dari 2 tahun. Berikut gejala-gejala distimia:

  • Kesedihan dan rasa putus asa
  • Merasa tidak mampu, tidak berdaya, tidak berharga
  • Kurang berminat dengan kehidupan
  • Perubahan napsu makan, pola tidur, mudah kelelahan
  • Sulit fokus, mengingat, dan berkonsentrasi
  • Kesulitan berfungsi di sekolah/kantor
  • Ketidakmampuan merasa gembira, bahkan dalam situasi bahagia
  • Menarik diri

Kesedihan dan gangguan yang dialami mereka yang mengalami distimia mungkin tidak sebesar depresi klinis.

Namun, merasakan kesedihan yang berlarut selama bertahun-tahun tentunya tidak menyenangkan dan mengganggu kehidupan.

3. Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental dengan ciri perubahan mood atau suasana hati yang ekstrem. Gangguan ini memiliki ciri khas adanya dua episode, yaitu mania atau mood yang ‘tinggi’ dan depresi.

Ketika berada di episode mania, seseorang akan merasa energi yang tinggi, sulit tidur, lekas marah, kepercayaan diri yang meningkat, muncul perilaku yang berisiko atau merusak diri sendiri, merasa teramat gembira atau euforia.

Namun, saat mood depresi terjadi mereka akan mengalami kesedihan, kehampaan, kehilangan energi, hingga keinginan untuk mati.

5. Depresi Pascapersalinan (Postpartum Depression/PPD)

Kehamilan dan melahirkan dapat memengaruhi hormon seorang wanita dan menyebabkan depresi.

Depresi perinatal dapat terjadi selama kehamilan dan hingga satu tahun setelah melahirkan.

Sedangkan secara khusus terjadi setelah persalinan disebut Postpartum Depression (PPD).

PPD memiliki gejala dan waktu yang lebih lama daripada ‘Baby blues’.

Berikut adalah gejala PPD:

  • Mood buruk, perasaan sedih
  • Menarik diri
  • Merasa tidak berharga
  • Cemas dan serangan panik
  • Masalah ikatan dengan bayi
  • Pikiran menyakiti diri sendiri atau bayi
  • Pikiran untuk bunuh diri

Depresi pascapersalinan dapat bertahan hingga satu tahun lebih. Namun, depresi ini dapat ditangani dengan penanganan yang cepat dan tepat.

6. Gangguan disforik pramenstruasi (Premenstrual Dysphoric Disorder)

Pernahkah Anda mengalami perubahan suasana hati selama periode menstruasi?

Berikut gejala PMDD yang kerap dialami wanita sebelum dan saat menstruasi tiba.

  • Kelelahan ekstrem
  • Merasa sedih tanpa sebab
  • Merasa putus asa atau mengkritisi diri
  • Kecemasan yang parah
  • Mood yang berubah-ubah, sering menangis
  • Lekas marah
  • Sulit konsentrasi
  • Mengidam makanan atau terus makan
  • Nyeri sendi, nyeri otot, nyeri payudara

PMDD seringkali dianggap sebagai PMS yang berat. Namun, PMDD terkadang bisa sangat parah hingga berpotensi bunuh diri.

7. Gangguan Afektif musiman (Seasonal Affective Disorder)

Pernahkah Anda merasa begitu muram di musim hujan? Depresi musiman adalah depresi yang terjadi di musim tertentu, misal musim dingin, atau musim hujan bila di daerah tropis.

Hujan yang terus turun, langit yang senantiasa mendung, dapat membuat seseorang merasa depresi selama musim itu datang.

Bagi mereka yang mengalami depresi ini di musim dingin, depresi mungkin terjadi selama berbulan-bulan.

Nah, itu tadi ketujuh jenis depresi. Segeralah berkonsultasi dengan ahli juga Anda merasakan gejala-gejala depresi.

Jika orang di sekitar Anda menunjukkan gejala depresi, dampingi mereka dan ajak untuk menemui psikolog atau psikiater terdekat.

Baca Juga: Ketahui Prosedur Pengobatan Depresi

Sumber

Clevel and Clinic. (2020). Depression.  my.clevelandclinic.org

WebMD. (2021). Types of Depression. www.webmd.com 

Healthline. (2021). Types of Depression and How to Recognize Them.  www.healthline.com 

Healthline. (2021). Everything You Need to Know About Bipolar Disorder www.healthline.com 

Verywell Mind. (2021). 7 Common Types of Depression www.verywellmind.com