Macam-Macam Depresi yang Wajib Anda Pahami

Macam-Macam Depresi yang Wajib Anda Pahami

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Siapa pun Anda, Anda pasti pernah sedih. Sementara perasaan sedih termasuk dalam depresi, ada perbedaan mencolok antara sedih dan depresi.

Depresi lebih dari sekadar suasana hati yang sedih. Gejalanya mencakup segala hal, mulai dari keputusasaan, kelelahan, hingga rasa sakit fisik. Gejalanya bervariasi dari orang ke orang, begitu pula dengan diagnosisnya.

Gangguan suasana hati yang serius ini menyebabkan gejala parah yang berdampak pada cara Anda berpikir, menjalani kehidupan sehari-hari, perasaan sedih yang terus-menerus, dan kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati. Depresi pun banyak macamnya. Berikut informasinya!

Baca Juga: Obat Depresi Fluoxetine: Cara Penggunaan dan Efek Sampingnya

Macam-Macam Depresi

Major depression (MDD) atau depresi berat adalah jenis depresi paling umum. Jika Anda mengalami depresi berat, Anda mungkin mengalami beberapa gejala seperti:

  • Kesedihan yang ekstrem
  • Keputusasaan
  • Anhedonia atau kehilangan minat dalam aktivitas yang menyenangkan
  • Kekurangan energi
  • Cepat marah
  • Sulit berkonsentrasi
  • Perubahan kebiasaan tidur atau makan
  • Perasaan bersalah
  • Gangguan fisik
  • Rasa sakit
  • Pikiran tentang kematian atau bunuh diri

Untuk diagnosis resmi, gejala Anda harus berlangsung lebih dari dua minggu. Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin hanya mengalami satu episode depresi berat, namun jenis depresi ini cenderung berulang sepanjang hidup seseorang.

Di bawah MDD, depresi selanjutnya dapat dipecah menjadi beberapa subtipe spesifik, yakni:

1. Seasonal Affective Disorder (SAD)

SAD muncul selama musim-musim tertentu dalam setahun, biasanya musim dengan udara yang dingin.

Jenis depresi ini disebabkan oleh berkurangnya sinar matahari alami. Meskipun banyak orang merasa melankolis selama musim dingin, SAD ditandai dengan gejala:

  • Kecemasan
  • Peningkatan iritabilitas
  • Kelelahan siang hari
  • Penambahan berat badan

2. Depresi Atipikal

Pembeda terbesar depresi atipikal dengan jenis depresi lain adalah reaktivitas suasana hati.

Orang dengan jenis depresi ini mengalami suasana hati yang membaik ketika sesuatu yang positif terjadi.

Tidak seperti depresi berat, tanda umum dari depresi atipikal adalah:

  • Rasa berat di lengan dan kaki seperti bentuk kelumpuhan
  • Tidur berlebihan
  • Makan berlebihan

3. Gangguan Bipolar

Jenis depresi yang dulu disebut manik depresi ini melibatkan pergantian antara episode depresi dan energi yang sangat tinggi.

Gejala gangguan bipolar termasuk:

  • Energi tinggi
  • Kegembiraan
  • Pikiran tanpa henti
  • Penilaian yang buruk

Gejala antara depresi dan mania mungkin bergonta-ganti beberapa kali per tahun atau jauh lebih cepat. Gangguan ini memiliki salah satu risiko tertinggi untuk bunuh diri.

Gangguan bipolar memiliki empat subtipe dasar:

  • Bipolar I yang ditandai dengan setidaknya satu episode manik
  • Bipolar II yang ditandai dengan episode hipomanik lebih ringan bersama depresi
  • Gangguan siklotimik
  • Bipolar tertentu lainnya dan gangguan terkait

Baca Juga: Ketahui Apa Itu Depresi: Gejala dan Penyebabnya

4. Depresi Psikotik

Jenis depresi satu ini terjadi ketika seseorang mengalami episode depresi yang begitu parah sehingga mereka mulai:

  • Memiliki keyakinan tetap yang salah (delusi)
  • Halusinasi atau kondisi mendengar dan melihat berbagai hal yang tidak dapat didengar atau dilihat orang lain

Orang dengan depresi psikotik juga dapat menjadi:

  • Katatonik
  • Tidak berbicara
  • Tidak meninggalkan tempat tidur

Perawatan mungkin memerlukan kombinasi obat antidepresan dan antipsikotik.

5. Postpartum Depression

Postpartum depression atau depresi pasca persalinan ditandai dengan:

  • Perasaan sedih yang ekstrem
  • Kecemasan
  • Kelelahan
  • Kesepian
  • Keputusasaan
  • Pikiran untuk bunuh diri
  • Ketakutan akan menyakiti bayi
  • Perasaan terputus dari anak

Jenis depresi ini dapat terjadi kapan saja setelah melahirkan dan jika terjadi hampir selalu berkembang dalam waktu satu tahun setelah melahirkan.

6. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)

Ini adalah jenis depresi berat yang muncul selama paruh kedua siklus menstruasi. Gejalanya meliputi:

  • Depresi
  • Kecemasan
  • Perubahan suasana hati

Tidak seperti sindrom pramenstruasi (PMS) yang memengaruhi hingga 85 persen wanita dan memiliki gejala yang lebih ringan, PMDD memengaruhi sekitar 5 persen wanita dan jauh lebih parah.

PMDD bisa cukup parah untuk merusak kemampuan seorang wanita untuk berfungsi secara normal ketika gejalanya aktif.

Perawatan untuk jenis depresi ini mungkin termasuk kombinasi obat depresi dan nutrisi.

7. Depresi Situasional

Dikenal juga sebagai gangguan penyesuaian, depresi situasional mengacu pada depresi yang dipicu oleh peristiwa signifikan yang mengubah hidup, seperti:

  • Kehilangan pekerjaan
  • Kematian orang yang dicintai
  • Trauma
  • Perpisahan yang buruk

Jenis depresi ini cenderung akan hilang dari waktu ke waktu setelah peristiwa yang menyebabkan depresi berakhir. Namun, bukan berarti jenis depresi ini boleh diabaikan.

Gejala depresi situasional mungkin termasuk:

  • Kesedihan
  • Kekhawatiran
  • Kegugupan yang berlebihan
  • Jika tidak hilang mungkin menjadi tanda peringatan depresi berat

8. Persistent Depressive Disorder

Sering disebut distimia, Persistent Depressive Disorder adalah bentuk depresi kronis (biasanya bergejala lebih ringan) di mana sebuah episode bertahan untuk jangka waktu yang lama, terkadang dua tahun atau lebih.

Anda yang mengalami gangguan ini bisa digambarkan seakan hidup dengan autopilot, tidak mampu mengontrol perasaan Anda sendiri.

Gejala gangguan depresi persisten, termasuk:

  • Hilangnya minat dalam melakukan aktivitas sehari-hari
  • Kesedihan, kekosongan atau perasaan sedih
  • Keputusasaan
  • Iritabilitas atau kemarahan yang berlebihan
  • Menurunnya aktivitas, efektivitas, dan produktivitas
  • Menghindari kegiatan sosial
  • Perasaan bersalah dan kekhawatiran atas masa lalu
  • Kelelahan dan kekurangan energi
  • Rendahnya harga diri, kritik diri, atau merasa tidak mampu melakukan semua hal
  • Kesulitan berkonsentrasi dan kesulitan membuat keputusan
  • Nafsu makan yang buruk atau makan berlebihan
  • Masalah tidur

Baca Juga: Pahami Depresi dan Cara Menanganinya

Sumber

WebMD. (2021). Types of Depression. www.webmd.com

Healthline. (2018). 9 Types of Depression and How to Recognize Them. www.healthline.com

Cleveland Clinic. (2020). Depression. my.clevelandclinic.org

Verywell Mind. (2021). 7 Common Types of Depression. www.verywellmind.com