Ketahui Penyebab Pipi Bengkak dan Cara Mengatasinya
By: Umi Gayasehatku
Categories:
Ketahui Penyebab Pipi Bengkak dan Cara Mengatasinya
Penulis: Heldania | Editor: Umi
Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida
Terakhir ditinjau: 8 Februari 2023
Pipi bengkak bisa terjadi karena beberapa alasan, mulai dari cedera wajah ringan, infeksi, hingga masalah kesehatan yang lebih serius. Banyak orang mengeluhkan kondisi ini karena mengganggu penampilan, serta memunculkan rasa nyeri dan tidak nyaman di area pipi.
Pembengkakan terjadi saat area tubuh tertentu membesar, sering kali disebabkan oleh peradangan atau penumpukan cairan. Pembengkakan bisa berkembang tanpa rasa sakit, atau bisa juga disertai dengan gejala, seperti nyeri, gatal, dan kesemutan.
Baca Juga: Pahami Gejala dan Komplikasi Gigi Bungsu
Penyebab Pipi Bengkak
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan pipi bengkak, mulai dari hal ringan hingga masalah kesehatan yang lebih serius, antara lain:
1. Cedera
Cedera merupakan penyebab pipi bengkak paling umum. Cedera akibat jatuh atau terbentur benda tumpul dapat merusak jaringan lunak dan tulang di wajah yang menyebabkan wajah bengkak dan nyeri.
Biasanya cedera ringan akan sembuh dengan sendirinya, tetapi jika cedera tidak kunjung sembuh dan lebih parah, pastikan Anda segera mendapatkan pertolongan medis.
2. Abses Gigi
Abses gigi adalah salah satu masalah gigi dan gusi berupa kantong nanah di mulut yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini ditandai dengan nyeri dan bengkak di sekitar pipi.
Jika tidak ditangani dengan baik, abses gigi dapat menyebabkan gigi tanggal atau penyebaran infeksi ke seluruh tubuh. Gejala abses gigi mencakup:
- Sakit gigi berdenyut yang parah
- Gigi sensitif terhadap panas dan dingin
- Demam
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Bau busuk di mulut.
Jangan tunda kunjungan ke dokter gigi jika Anda mengalami nyeri hebat di mulut.
3. Salivary Stone (Batu di Kelenjar Ludah/Sialolithiasis)
Salivary stone adalah endapan kalsium yang terbentuk di kelenjar ludah. Kondisi yang disebut juga dengan sialolithiasis ini paling sering menyerang orang berusia 30–60 tahun dan lebih sering terjadi pada pria.
Meskipun penyebab pasti sialolithiasis masih belum diketahui, kondisi ini bisa terbentuk saat bakteri dan partikel makanan memasuki kelenjar ludah.
Jika tidak menerima pengobatan, sialolithiasis dapat menyumbat saluran air liur dan menyebabkan infeksi. Gejala umum sialolithiasis adalah munculnya rasa nyeri yang tajam setelah makan.
4. Gondongan
Gondongan merupakan infeksi virus yang menular pada kelenjar ludah. Pembengkakan di rahang dan pipi yang merupakan gejala gondongan mungkin muncul 12–25 hari setelah infeksi awal.
Beberapa gejala gondongan lainnya meliputi sakit kepala, demam, kelelahan, nyeri otot, dan kehilangan nafsu makan.
5. Selulitis
Biasanya, infeksi kulit akibat bakteri ini menyerang kaki bagian bawah, tetapi bisa juga berkembang di wajah dan menyebabkan pipi bengkak.
Selulitis terjadi ketika bakteri masuk ke dalam kulit lewat luka. Meski tidak menular, kondisi ini bisa mengancam jiwa apabila infeksi menyebar ke aliran darah. Pastikan Anda menemui dokter jika infeksi kulit tidak membaik.
6. Sindrom Sjögren
Sindrom Sjogren adalah kondisi autoimun kronis di mana sel darah putih menyerang kelenjar ludah dan kelenjar air mata.
Gangguan sistem kekebalan tubuh ini ditandai dengan kondisi mata kering dan mulut kering. Orang dengan sindrom ini mungkin mengalami kondisi kelenjar ludah membengkak yang membuat pipinya tampak bengkak.
7. Sindrom Cushing
Sindrom Cushing disebabkan oleh kelenjar adrenal yang menghasilkan terlalu banyak kortisol.
Orang dengan sindrom ini mungkin mengalami penambahan berat badan dan bengkak di wajah. Kondisi ini bisa juga disebabkan oleh penggunaan obat steroid.
Baca Juga: Mengapa Steroid Dinyatakan Ilegal?
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Dokter mungkin meresepkan atau merekomendasikan berbagai perawatan untuk mengurangi pembengkakan pipi dan mengatasi penyebab yang mendasarinya. Mengonsumsi obat-obatan tertentu atau pembedahan mungkin diperlukan.
Untuk kondisi ringan, Anda hanya perlu beristirahat hingga nyeri dan bengkak hilang sendiri.
Perawatan Mandiri
Jika bengkak di pipi muncul akibat cedera ringan, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya:
- Gunakan kompres dingin untuk meredakan bengkak dan nyeri
- Angkat kepala untuk menstimulasi aliran darah dan mengurangi pembengkakan
- Pijat lembut pipi untuk merangsang aliran darah.
Namun, jika cedera tidak seringan yang Anda kira, jalan terbaik adalah mendapatkan perawatan profesional.
Berobat ke Dokter Gigi
Jika pipi bengkak disebabkan oleh abses gigi, Anda bisa berobat ke dokter gigi. Dokter gigi akan mengobati abses gigi dengan mengeringkannya dan menyingkirkan infeksinya.
Gigi Anda mungkin bisa diselamatkan dengan perawatan saluran akar, tapi dalam beberapa kasus, gigi mungkin perlu dicabut.
Dokter gigi mungkin juga akan meresepkan antibiotik. Anda tidak boleh membiarkan abses gigi tidak diobati karena dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan mengancam jiwa.
Istirahat yang Cukup
Seperti infeksi virus kebanyakan, tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit gondongan. Namun, Anda dapat mengatasi gejalanya dengan cukup beristirahat dan mengonsumsi cukup cairan.
Untuk menurunkan risiko penyakit gondongan, vaksinasi MMR bisa menjadi cara paling efektif untuk anak-anak berusia 1–12 tahun.
Obat Antiinflamasi dan Operasi
Perawatan untuk sialolithiasis yang tepat tergantung pada ukuran dan jumlah batu. Anda dapat memanfaatkan obat antiinflamasi yang dijual bebas untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri. Dokter mungkin mencoba mengeluarkan batu dengan cara memijat kelenjar ludah.
Jika diketahui ada infeksi, kemungkinan besar dokter akan meresepkan antibiotik. Jika satu atau lebih batu berukuran besar, Anda mungkin perlu melakukan operasi pengangkatan.
Obat-obatan dan Perubahan Gaya Hidup
Mengatasi sindrom Cushing bisa dengan cara mengonsumsi obat-obatan yang menurunkan produksi kortisol di kelenjar adrenal atau menurunkan produksi hormon adrenokortikotropik di kelenjar pituitari.
Sementara itu, berbagai pengobatan dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengelola gejala sindrom Sjogren, bergantung pada kombinasi gejala dan tingkat keparahannya. Contohnya, kortikosteroid dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan.
Baca Juga: Infeksi Ascariasis: Penyebab dan Pengobatannya
Sumber
Healthline. (2019). What’s Causing My Cheek to Swell and How do I Treat it?. www.healthline.com
Mayo Clinic. (2019). Tooth abscess. www.mayoclinic.org
Medical News Today. (2020). What causes swollen cheeks?. www.medicalnewstoday.com
Medline Plus. Salivary gland infections. medlineplus.gov