Ketahui Penyebab Infeksi Nosokomial dan Pengobatannya

Ketahui Penyebab Infeksi Nosokomial dan Pengobatannya

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 2 Januari 2023

 

Rumah sakit selalu menjadi lambang harapan dan kesembuhan, tapi jika tidak berhati-hati, alih-alih sembuh, pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit justru bisa mengidap infeksi nosokomial!

Infeksi ini biasanya terjadi di ruang ICU dan untungnya cukup jarang terjadi. Namun, apa itu infeksi nosokomial dan apa yang membuatnya berbeda dengan penyakit lainnya? Untuk tahu lebih lanjut, simak penjelasannya di bawah!

Apa Itu Infeksi Nosokomial?

Infeksi ini merupakan infeksi yang terjadi saat Anda sedang menjalani rawat inap atau berkunjung ke rumah sakit, karenanya penyakit ini juga dikenal dengan istilah hospital-acquired infection (HAI) atau health-care associated infection.

Rumah sakit penuh dengan beragam bakteri dan virus dari pasien ataupun tenaga medis. Saat Anda sedang menjalani rawat inap atau operasi, sistem imun tubuh akan menurun dan membuat Anda lebih rentan terinfeksi bibit-bibit penyakit yang berada di dalam rumah sakit.

Anda akan lebih berisiko terkena infeksi ini apabila:

  • Mengonsumsi antibiotik tidak sesuai anjuran dokter.
  • Pemasangan alat bantu kesehatan yang tidak sesuai prosedur.
  • Penanganan masalah kesehatan atau pasca operasi yang tidak tepat.

Selain itu, semakin lama Anda menjalani rawat inap di rumah sakit, semakin tinggi juga kemungkinan Anda mengidap infeksi ini.

Biasanya infeksi terjadi 48 jam setelah Anda masuk ke rumah sakit, tiga hari setelah keluar dari rumah sakit, atau 30 hari seusai menjalani operasi. Jika tidak ditangani dengan benar, penderita bisa mengalami pneumonia, infeksi kandung kemih, sepsis, dan bahkan kematian.

Penyebab

Infeksi nosokomial dapat muncul karena virus, bakteri, atau jamur melalui kontak fisik ataupun pemakaian alat bantu kesehatan yang tercemar. Umumnya, infeksi ini akibat oleh bakteri dan diderita oleh pasien rawat inap yang memiliki imun tubuh yang lemah.

Bakteri yang sering menimbulkan infeksi ini adalah Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Enterococci. Selain bakteri, jamur Candida dan Aspergillus juga merupakan salah satu pemicu umum dari infeksi ini.

Sementara itu, virus yang sering mengakibatkannya adalah virus influenza dan virus lain yang menyerang sistem pernapasan.

Pada kasus yang parah, penderita bisa saja mengalaminya karena virus atau bakteri yang kebal dengan beragam obat-obatan, seperti methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

Penularan Infeksi Nosokomial

Biasanya, penularan bakteri, virus, atau jamur pemicunya adalah melalui alat bantu kesehatan yang tidak higienis atau tidak terpasang dengan baik, seperti kateter atau ventilator. Selain dari alat bantu kesehatan, infeksi nosokomial juga bisa muncul di luka sehabis operasi akibat prosedur bedah yang tidak sesuai aturan atau alat bedah yang tidak steril.

Gejala Infeksi Nosokomial

Tanda-tanda adanya infeksi ini beragam pada tiap orang dan tergantung dari penyebabnya. Biasanya, penderita infeksi ini bisa mengalami:

  • Demam
  • Berkeringat
  • Sakit kepala
  • Timbulnya sensasi panas atau ada kesulitan saat buang air kecil
  • Adanya rasa nyeri, nanah, atau kemerahan atau pada luka operasi atau bekas suntikan
  • Merasa sangat lelah
  • Nyeri otot
  • Mual, muntah, atau diare
  • Batuk atau sesak napas

Pengobatan

Penanganan infeksi nosokomial tergantung dari jenis bakteri, virus, atau jamur yang menginfeksi tubuh. Umumnya, dokter akan memberikan Anda antibiotik dan menyuruh Anda untuk beristirahat penuh serta meminum air secukupnya. Pada kasus yang parah, dokter akan memasukkan cairan ke dalam tubuh melalui bantuan infus.

Alat bantu kesehatan tertentu, seperti kateter, akan dilepaskan secepatnya jika penderita sudah tidak terlalu memerlukannya.

Pencegahan Infeksi Nosokomial

Dokter dan perawat perlu memastikan kebersihan dari alat bantu kesehatan atau alat bedah yang akan digunakan. Tapi, selain tenaga medis, Anda juga perlu turut serta dalam mencegah infeksi ini dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:

  • Selalu menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan menggunakan air dan sabun.
  • Melakukan vaksinasi rutin untuk melindungi Anda dari infeksi tertentu, seperti influenza.
  • Konsumsi antibiotik sesuai anjuran dokter, Anda tidak perlu minum antibiotik jika tidak diminta oleh dokter.
  • Jika Anda mengalami diare lebih dari tiga kali dalam waktu 24 jam setelah mengonsumsi antibiotik tertentu, segera beritahukan ke dokter.
  • Anda perlu peka dengan kondisi tubuh sendiri. Bila Anda mengalami tanda-tanda adanya infeksi, segera konsultasikan ke dokter agar tidak semakin parah dan dapat ditangani secepatnya.

Baca Juga:

Sumber

CDC. (2019). Patient Safety: What You Can Do to Be a Safe Patient. www.cdc.gov

Healthline. (2017). What Are Nosocomial Infections?. www.healthline.com

Osmosis. Nosocomial Infection. www.osmosis.org

WebMD. What is a Nosocomial Infection?. www.webmd.com