Ketahui Manfaat Depakote Tablet, Dosis, dan Efek Samping

Ketahui Manfaat Depakote Tablet, Dosis, dan Efek Samping

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 6 Juli 2023

 

Epilepsi merupakan salah satu gangguan sistem saraf pusat yang berdampak pada otak dan memicu kejang-kejang. Penderita epilepsi dapat mengatur dan mengurangi masalah kejang-kejang yang dialami dengan berbagai medikasi ataupun operasi.

Salah satu cara yang dapat membantu mengatasi epilepsi adalah dengan pemberian obat yang biasa dipakai untuk terapi epilepsi, yaitu Depakote tablet oleh dokter. Simak manfaat Depakote tablet beserta dosis dan efek sampingnya berikut!

Baca Juga: Ketahui Penyakit Epilepsi, Gejala, dan Pengobatannya

Manfaat Depakote Tablet

Gangguan epilepsi tentunya dapat membahayakan penderitanya, untungnya, manfaat dari Depakote tablet adalah untuk mencegah kemunculan kejang-kejang dan gejala epilepsi lainnya pada penderita epilepsi yang berusia lebih dari 10 tahun.

Depakote tablet termasuk dalam golongan obat antikonvulsan dan antipsikotik. Obat ini juga kerap kali digunakan dengan obat kejang lainnya.

Tak hanya menangani masalah epilepsi, manfaat lain dari Depakote tablet adalah untuk menanggulangi gangguan mental, seperti bipolar dan depresi, serta mencegah timbulnya migrain pada orang dewasa.

Obat Depakote tablet memiliki kandungan utama divalproex sodium yang dapat mengurangi kinerja saraf yang memicu kejang pada penderita epilepsi. Selain itu, zat divalproex sodium juga dapat menanggulangi fase mania pada penderita bipolar.

Dosis Depakote Tablet

Obat Depakote tablet tidak boleh Anda konsumsi secara serampangan. Anda perlu mengikuti anjuran dari dokter untuk mengetahui berapa dosis Depakote tablet yang perlu Anda konsumsi. Secara garis besar, dosis obat ini tergantung dari berat badan, usia, kondisi fisik, dan jangka waktu pemakaian.

Awalnya dosis yang dokter sarankan mungkin sebesar 15 mg per kilogram berat berat per harinya. Satu minggu setelahnya, dokter dapat menurunkan dosis Depakote tablet sebanyak 5-10 mg per kilogram berat badan per harinya.

Selalu ikuti petunjuk penggunaan dari dokter. Jangan berhenti, menambah dosis, atau mengurangi dosis Depakote tablet tanpa arahan dari dokter. Apabila gejala epilepsi tidak kunjung sembuh atau semakin parah, hentikan pemakaian dan kunjungi dokter.

Hindari mengonsumsi alkohol saat memakai obat ini karena alkohol dapat meningkatkan efek samping tertentu dari Depakote tablet.

Baca Juga: Kenali Penyebab, Gejala dan Pengobatan Epilepsi pada Anak

Efek Samping Depakote Tablet

Seperti obat pada umumnya, terdapat beberapa efek samping yang mungkin dapat Anda rasakan ketika menggunakan Depakote tablet, seperti:

  • Merasa ngantuk
  • Tremor
  • Sakit pada perut bagian atas yang dapat menjalar ke punggung
  • Pusing
  • Detak jantung melambat, bertambah cepat, atau tidak beraturan
  • Gatal-gatal
  • Kehilangan kesadaran
  • Pergerakan mata yang tidak bisa terkendali.
  • Nyeri dada
  • Tangan atau kaki membengkak
  • Menurunnya nafsu makan
  • Warna air seni menggelap
  • Adanya perubahan pada siklus haid
  • Masalah pada penglihatan
  • Rasa nyeri pada kulit
  • Sembelit
  • Ruam-ruam yang berwarna merah atau ungu pada kulit yang serta pengelupasan atau pelepuhan kulit.
  • Pembengkakan pada wajah
  • Demam
  • Muncul lebam-lebam pada kulit
  • Pembengkakan pada kelenjar limpa
  • Sensasi panas pada mata
  • Mual
  • Muntah
  • Kelelahan
  • Sakit tenggorokan
  • Kulit atau mata menguning
  • Nyeri otot
  • Gangguan di organ ginjal atau pankreas
  • Diare
  • Kesulitan tidur
  • Hiperaktif
  • Pendarahan yang tiba-tiba dari mulut, gusi, atau hidung.
  • Mudah cemas
  • Gangguan pada memori
  • Muncul luka pada mulut
  • Nyeri punggung
  • Batuk
  • Sesak napas
  • Hidung berair
  • Lebih sensitif atau agresif
  • Kebingungan
  • Merasa kedinginan
  • Kesulitan berjalan atau masalah pada koordinasi tubuh
  • Kejang-kejang makin parah
  • Munculnya pemikiran untuk menyakiti diri atau bunuh diri
  • Perubahan suasana hati
  • Suara berdenging di telinga
  • Perubahan berat bedan
  • Kerontokan rambut

Apabila Anda mengalami efek samping yang terdapat atau tidak dituliskan di atas, segera hentikan pemakaian Depakote tablet dan periksakan diri ke dokter.

Sebelum Mengonsumsi

Obat Depakote tablet berperan dalam mengurangi gejala epilepsi, sayangnya tidak semua orang bisa mengonsumsi obat ini.

Jika Anda sedang hamil atau menyusui, alergi dengan senyawa divalproex sodium atau sodium valproate, menderita gangguan mental tertentu, atau memiliki riwayat gangguan hati atau ginjal, sebaiknya diskusikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum memakai Depakote tablet.

Anak-anak berusia dua tahun, wanita yang mengonsumsi pil KB, serta penderita penyakit Alper, sindrom Alper-Huttenlocher, masalah pada otak, dan gangguan pada sistem pengolahan urea dalam tubuh juga perlu bertanya pada dokter sebelum mengonsumsi Depakote tablet.

Obat-obatan tertentu tidak boleh Anda gunakan bersamaan dengan Depakote tablet. Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan khusus, seperti:

  • Mefloquine
  • Irinotecan
  • Carbapenem
  • Fenelzina

Anda tetap perlu memberitahukan dokter jika Anda akan menjalani operasi, mengalami kondisi medis tertentu, atau mengonsumsi obat-obatan khusus sebelum memakai Depakote tablet.

Baca Juga: Ketahui Hal-Hal Seputar Konsultasi Penyakit Saraf

Sumber

CIMS. Depakote. www.mims.com

Drugs.com. Divalproex Sodium. www.drugs.com

Lifepack. Depakote Tablet 250 mg – 100 Tablet – Obat untuk Terapi Epilepsi. www.lifepack.id

Mayo Clinic. (2021). Epilepsy. www.mayoclinic.org

WebMD. Divalproex Sodium – Uses, Side Effects, and More. www.webmd.com