Pahami Penyebab Anak Kejang tanpa Demam

Pahami Penyebab Anak Kejang tanpa Demam

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Umumnya, kejang pada anak akan disertai dengan demam tinggi. Namun, si kecil juga bisa mengalami kejang tanpa demam.

Kejang tanpa demam biasa juga disebut sebagai kejang nonfebrile.Terjadinya gerakan otot atau perubahan perilaku yang tidak sengaja dan tidak terkendali ini tentu bisa membuat orang tua khawatir.

Lantas, apa yang menjadi penyabab anak kejang tanpa demam? Pahami juga cara mengatasinya berikut ini.

Gejala Kejang tanpa Demam pada Anak

Berikut ini beberapa gejala umum yang mungkin terjadi selama kejang tanpa demam.

  • Kehilangan kesadaran
  • Perubahan perilaku
  • Gerakan tubuh yang tidak terkontrol
  • Pengencangan otot terutama di bagian tubuh seperti tangan, kaki, atau wajah
  • Mata kosong atau gerakan mata yang tidak normal
  • Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus
  • Menggigit lidah atau cedera lain karena gerakan tubuh yang tidak terkendali.
  • Kelelahan setelah kejang

Penyebab Anak Kejang tanpa Demam

Selama kejang, seorang anak mungkin menjadi tidak sadarkan diri dan jatuh, mata mungkin berputar ke belakang, tubuh menjadi kaku, dan lengan serta kaki mungkin tersentak.

Kebanyakan kejang berlangsung kurang dari 5 menit. Kondisi kejang yang tidak disebabkan oleh demam terjadi pada 1 dari setiap 250 anak.

Jika kondisi ini berulang, anak Anda dapat terindikasi menderita epilepsi.

Penyebab umum kejang berulang tanpa demam adalah epilepsi, yaitu gangguan otak yang menyebabkan aktivitas listrik yang abnormal dan berulang di otak.

Gejala epilepsi pada anak dapat bervariasi tergantung pada daerah otak yang terlibat dan jenis kejang yang terjadi.

Untuk meyakinkan diagnosis epilepsi yang ditandai dengan kejang tanpa demam, anak Anda dapat melakukan pemeriksaan medis.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mewawancarai Anda tentang riwayat kejang anak, dan mungkin merujuk anak untuk tes diagnostik tambahan seperti EEG (elektroensefalogram) guna memantau aktivitas listrik otak.

Selain itu, dokter mungkin akan melakukan MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau CT-scan (Computed Tomography Scan) untuk mendapatkan gambaran detail struktur otak.

Kondisi kejang berulang yang terjadi tanpa demam ini biasanya dapat dikendalikan dengan obat khusus antiseizure (antikonvulsan).

Baca Juga : Jangan Panik! Begini Mengatasi Anak Demam di Malam Hari

Cara Mengatasi Anak Kejang tanpa Demam

Lantas, bagaimana cara mengatasi anak kejang tanpa demam? Anda sebagai orang tua sebaiknya tidak panik dan coba lakukan beberapa langkah di bawah ini.

  1. Bersikap tenang ketika anak mengalami kejang tanpa demam.
  2. Cobalah untuk menjaga keadaan seaman mungkin dengan menghilangkan benda-benda tajam atau keras di sekitar anak selama kejang.
  3. Pastikan anak dalam posisi yang aman dan nyaman selama kejang.
  4. Jangan mencoba menahan gerakan anak atau memasukkan benda ke mulutnya saat kejang. Ini dapat menyebabkan cedera pada anak.
  5. Catat durasi kejang. Jika kejang berlangsung lebih lama dari biasanya atau berulang kali, segera cari bantuan medis.
  6. Tidak perlu mencoba menghentikan kejang dengan metode apa pun. Biarkan kejang berhenti dengan sendirinya dan segera cari bantuan medis.
  7. Setelah kejang selesai, biarkan anak beristirahat dan tidur.

Namun jika kejang pada anak terjadi lebih dari 10 menit, segera bawa mereka menuju unit gawat darurat.

Dokter akan melakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab kejang dan memberikan langkah-langkah yang tepat dalam penanganan selanjutnya.

Jika anak terdiagnosis epilepsi dan sedang menjalani pengobatan, pastikan untuk mengikuti rencana pengobatan sesuai rekomendasi dokter.

Upaya Pencegahan Kejang tanpa Demam

Meskipun tidak ada metode yang dapat sepenuhnya mencegah kejang tanpa demam pada anak, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu mengurangi risiko terjadinya kejang, seperti:

  • Jika Anda mengetahui faktor pemicu yang dapat memicu kejang pada anak, seperti kurang tidur, stres, atau pencahayaan terang yang tiba-tiba, upayakan untuk menghindari faktor-faktor tersebut sebisa mungkin.
  • Jika anak telah didiagnosis dengan epilepsi dan sedang menjalani pengobatan, penting untuk mematuhi rencana pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter.
  • Membantu anak menjalani gaya hidup sehat dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi risiko kejang. Pastikan anak cukup tidur, mengonsumsi makanan bergizi, dan menjaga pola makan yang seimbang.

Baca Juga : Pertolongan Pertama saat Anak Mengalami Kejang Demam

“Sumber”

Pulse. (2020). Non-febrile seizures in a child or young person. pulsetoday.co.uk

Siena Pediatrics. (2007). Seizure Without Fever (Nonfebrile Seizures). sienapediatrics.com

Tufts Medical Center. Seizures without Fever. hhma.org