Pertolongan Pertama saat Anak Mengalami Kejang Demam

Pertolongan Pertama saat Anak Mengalami Kejang Demam

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 16 Maret 2023

 

Kesehatan anak menjadi prioritas utama bagi setiap orang tua. Namun, penyakit merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari. Salah satu penyakit yang kerap dialami anak ialah demam. Bahkan, ada beberapa anak yang sampai mengalami kejang demam.

Baca Juga: Ketahui Penyakit Epilepsi, Gejala, dan Pengobatannya

Apa itu Kejang Demam?

Kejang demam adalah kejang yang terjadi saat suhu tubuh mengalami kenaikan hingga mencapai 38 derajat Celsius atau lebih yang disebabkan proses di luar otak.

Kejang demam sering terjadi pada anak yang berusia antara 6 bulan sampai 5 tahun. Umumnya, kejang demam dialami oleh anak kecil yang sehat, yang memiliki perkembangan normal dan belum pernah mengalami gejala neurologis sebelumnya.

Bagi Anda yang baru pertama kali menghadapi kejang demam pada anak, pastinya peristiwa tersebut sangat menakutkan. Namun jangan khawatir, kejang demam tidak berbahaya. Kejang ini hanya berlangsung beberapa menit saja dan biasanya tidak menunjukkan masalah kesehatan yang serius.

Kejang demam disebabkan oleh demam yang terjadi secara mendadak. Penyebab demamnya bisa dari infeksi bakteri atau virus. Selain itu, ada dugaan bahwa faktor genetik juga berperan menyebabkan terjadinya kejang demam.

Perlu dicatat, setiap anak memiliki suhu ambang kejang yang berbeda-beda. Ada yang kejang pada suhu 38 derajat Celsius, ada pula yang mengalaminya pada suhu 40 derajat Celcius. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda selalu waspada jika si kecil tengah demam.

Adapun gejala yang dialami ketika kejang demam adalah sebagai berikut:

  • Demam lebih tinggi dari 38 derajat Celcius
  • Mata mendelik atau berkedip-kedip
  • Kedua tangan dan kaki kaku
  • Terkadang diikuti kelojotan
  • Kehilangan kesadaran.

Setelah kejang, anak akan sadar kembali. Umumnya kejang demam akan berhenti sendiri dalam waktu kurang dari 5 menit dan tidak berulang lebih dari satu kali dalam 24 jam.

Lantas, apa yang harus dilakukan oleh orang tua saat anaknya mengalami kejang demam?

Pertolongan Pertama saat Anak Mengalami Kejang Demam

Jika anak Anda kejang akibat demam tinggi, berusahalah untuk tetap tenang. Selanjutnya Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini:

  1. Letakkan anak di tempat yang aman, jauhkan dari benda-benda berbahaya, seperti barang pecah belah dan listrik.
  2. Baringkan anak dalam posisi miring. Ini dilakukan agar makanan, minuman, atau apa pun yang ada di dalam mulutnya keluar sehingga anak terhindar dari bahaya tersedak.
  3. Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulut anak selama kejang termasuk obat. Apalagi memasukkan sendok, kayu, bahkan jari Anda. Hal-hal tersebut berisiko dapat menyumbat jalan napas anak apabila ada luka.
  4. Usahakan untuk tidak menahan atau menghentikan kejang secara paksa karena dapat menyebabkan patah tulang.
  5. Amati apa saja yang terjadi saat anak kejang, jangan lupa untuk mencatat berapa lama kejang berlangsung. Informasi semacam itu dapat memudahkan dokter saat memeriksa anak Anda nantinya.
  6. Selanjutnya, tunggu sampai kejang berhenti, lalu segera bawa anak Anda ke unit gawat darurat terdekat.

Setelah melakukan langkah-langkah pertolongan pertama di atas, Anda dapat memberikan obat kejang sesuai instruksi dokter. Biasanya, jika anak sudah pernah mengalami kejang demam, dokter akan memberikan obat kejang yang digunakan melalui dubur.

Kejang demam memang merupakan hal yang sangat mungkin terjadi pada anak. Namun, Anda dapat melakukan upaya pencegahan kejang demam. Misalnya, menurunkan suhu tubuh saat anak demam dengan memberikan obat penurun panas.

Selain itu, sebaiknya orang tua memiliki termometer agar dapat mengetahui berapa tepatnya suhu tubuh anak. Pengukuran suhu ini berguna untuk menentukan apakah anak mengalami demam dan pada suhu berapa kejang demam timbul.

Perlu diingat, tidak semua kejang yang disertai demam adalah kejang demam. Jika sesudah kejang anak tidak segera sadar, banyak tidur, atau tidak bisa merespons dengan baik, umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari penyebab kejang sebenarnya.

Meskipun tampak menakutkan, umumnya kejang demam tidak berbahaya. Kondisi tersebut tidak merusak otak, tidak mengganggu kecerdasan anak, dan akan menghilang sendiri seiring dengan pertambahan usia. Maka dari itu, Anda tidak perlu terlalu takut apabila si kecil mengalami kejang demam. Cukup lakukan langkah-langkah pertolongan pertama yang telah dijelaskan di atas.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Obat Demam Anak (Medis) yang Dijual Bebas di Apotek

Sumber

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). (2014). Kejang Demam: Tidak Seseram yang Dibayangkan. idai.or.id

Mayo Clinic. (2021). Febrile Seizure: Symptomps & Causes. www.mayoclinic.org

National Health Service. (2019). Febrile seizures. www.nhs.uk