Ketahui 5 Macam Gangguan Jiwa yang Umum Terjadi

Ketahui 5 Macam Gangguan Jiwa yang Umum Terjadi

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Belakangan, pembicaraan tentang gangguan jiwa atau gangguan mental cukup sering terdengar di kalangan masyarakat. Banyak orang yang sudah mulai terbuka dengan keberadaan gangguan jiwa ini.

Gangguan jiwa sendiri umumnya memengaruhi cara seseorang dalam berpikir, berperilaku, serta berinteraksi dengan orang lain. Masalah ini perlu mendapat perhatian yang lebih. Sebab, jika tidak segera diobati, orang yang mengalami gangguan jiwa akan kesulitan menjalani kehidupannya sehari-hari.

Padahal, memiliki kesehatan jiwa yang baik dapat membantu Anda menjalani hidup yang bahagia dan sehat serta mampu membantu dalam mengatasi berbagai kesulitan dalam hidup.

Baca Juga: Gangguan Makan: Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Seberapa Umumkah Gangguan Jiwa di Indonesia?

Kesehatan jiwa atau kesehatan mental dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya oleh masa lalu yaitu peristiwa yang terjadi dalam hidup Anda, atau bisa jadi melalui faktor genetika atau keturunan.

Di Indonesia sendiri, gangguan jiwa menjadi masalah yang cukup sering ditemui di kalangan masyarakat. Menurut data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar), ada lebih dari 19 juta penduduk usia di atas 15 tahun yang terkena gangguan mental emosional dan lebih dari 12 juta orang berusia di atas 15 tahun diperkirakan mengalami depresi.

Nah, di antara banyaknya gangguan jiwa, ada beberapa macamnya yang cukup umum terjadi. Apa saja ya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Bipolar

Bipolar merupakan salah satu jenis gangguan kejiwaan yang ditandai dengan perubahan suasana hati, serta perubahan tingkat aktivitas dan energi. Suasana hati yang berubah-ubah tersebut terbagi menjadi mania dan depresi.

Saat sedang mengalami episode mania, suasana hati penderita Bipolar akan meningkat. Mereka cenderung semangat dalam melakukan aktivitas secara terus-menerus tanpa henti, yang tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan dampak negatif. Mania ditandai dengan perasaan terganggu, mudah tersinggung, dan kepercayaan diri yang berlebihan.

Kebalikan dengan mania, depresi ditandai dengan perasaan tertekan dan sedih yang dibarengi dengan kurangnya minat dan semangat dalam beraktivitas yang biasanya disukai. Orang yang tengah mengalami episode mania juga kerap merasa kelelahan, mudah tersinggung, sulit tidur, bahkan yang paling parah bisa berpikir untuk bunuh diri.

Bagi orang yang mengalaminya, kedua episode yang bertolak belakangan ini sangat menakutkan karena bisa berdampak pada keluarga, teman, atau orang terkasih lainnya. Karena itu, dukungan dari orang terdekat menjadi salah satu hal yang paling penting dalam menangani orang dengan gangguan Bipolar.

Selain itu, perawatan dengan obat-obatan serta psikoterapi cukup efektif dalam membantu orang dengan gangguan bipolar dalam mengelola gejala mereka.

Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)

Gangguan kecemasan adalah masalah kejiwaan yang menyebabkan kegugupan, ketakutan, dan kekhawatiran yang berlebihan secara terus-menerus.

Gangguan ini mengubah cara seseorang dalam memproses emosi dan perilakunya. Gangguan kecemasan yang parah bisa sangat memengaruhi penderitanya dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Gangguan kecemasan ini terbagi manjadi beberapa jenis, di antaranya:

  • Gangguan Kecemasan Umum/Generalized Anxiety Disorder (GAD)

Stres dan kekhawatiran memang menjadi hal yang normal terjadi, tetapi orang dengan GAD akan mengalami kekhawatiran disertai dengan kegugupan yang terlalu berlebihan hingga mengganggu kehidupan sehari-harinya. Padahal, bisa saja tidak ada alasan yang perlu dikhawatirkan.

  • Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder)

Gangguan kecemasan sosial atau yang juga disebut dengan fobia sosial adalah gangguan jiwa yang menyebabkan penderitanya merasa diawasi atau dihakimi oleh orang lain. Gangguan kecemasan sosial dapat menyebabkan ketakutan secara ekstrim terhadap suatu situasi sosial.

Akibatnya, orang yang mengalami gangguan kecemasan seperti ini akan menjadi sangat gugup saat berada di tempat umum ataupun di sekitar orang lain sehingga akan membuatnya sulit bersosialisasi.

  • Gangguan Panik (Panic Disorder)

Gangguan panik adalah kondisi di mana seseorang secara tiba-tiba merasa ketakutan yang intens. Serangan ini dapat menyebabkan gemetar, kebingungan, pusing, mual, hingga kesulitan bernapas.

Gangguan panik cenderung terjadi dan meningkat dengan cepat, kemudian memuncak setelah 10 menit. Namun, serangan panik ini juga bisa berlangsung selama berjam-jam.

Biasanya, penderita mengalami gangguan ini setelah melalui pengalaman menakutkan atau stres berkepanjangan. Namun, tak menutup kemungkinan jika gangguan panik dapat terjadi tanpa pemicu.

Baca Juga: 8 Dampak Serius Bulimia Mengancam Kesehatan Fisik dan Mental

Skizofrenia

Skizofrenia adalah salah satu gangguan jiwa kronis yang memengaruhi pemikiran, perasaan, dan perilaku seseorang.

Skizofrenia ditandai dengan beberapa gejala, meliputi delusi dan halusinasi yang memungkinkan penderitanya mendengarkan suara-suara di sekelilingnya, ucapan dan perilaku yang tidak teratur, serta sulit berbicara, mengekspresikan emosi, ataupun merasakan kesenangan.

Jika tidak segera ditangani, gejala-gejala tersebut dapat berpotensi menempatkan penderitanya dalam situasi yang berbahaya. Skizofrenia biasanya mulai muncul pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa.

Selain obat-obatan, dukungan sosial dari lingkungan masyarakat sangat berpengaruh bagi penderita Skizofrenia agar tetap menjalani kehidupan yang produktif.

Gangguan kejiwaan yang telah dijelaskan di atas memang dapat ditangani dengan pengobatan. Namun, dukungan moral dari orang terdekat serta lingkungan sosial yang mendukung menjadi faktor penting dalam proses penanganan orang dengan gangguan kejiwaan.

Baca Juga: Memahami Lebih Jauh Apa Itu Empati?

Sumber

Healthline. (2018). Mental Health Basics: Types of Mental Illness, Diagnosis, Treatment, and More. www.healthline.com

Medical News Today. (2020). What to know about anxiety. www.medicalnewstoday.com

Verywell Mind. (2020). A List of Psychological Disorders. www.verywellmind.com

WHO. (2019). Mental disorders. who.int