Keluar Cairan Saat Hamil, Apa Penyebabnya?

Keluar Cairan Saat Hamil, Apa Penyebabnya?

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 6 Juni 2023

 

Kehamilan merupakan fase yang menyenangkan namun penuh dengan pertanyaan.

Tubuh akan mengalami perubahan besar yang kerap diikuti dengan berbagai gejala yang tidak biasa.

Misalnya saja keluarnya cairan dari vagina yang bisa memicu kekhawatiran. Cairan keputihan ini yang bisa bervariasi baik dalam bentuk konsistensi atau ketebalan, frekuensi, dan jumlah selama kehamilan.

Baca Juga: Kenali Bahaya Keputihan Saat Hamil Berdasarkan Warnanya

Keluarnya Cairan dari Vagina saat Hamil

Keluarnya cairan dari vagina atau keputihan adalah salah satu perubahan yang dialami tubuh selama kehamilan.

Hal ini muncul di fase awal dan seringkali bertahan hingga menjelang melahirkan.

Keputihan bisa terjadi satu hingga dua minggu setelah pembuahan, atau bahkan sebelum Anda melewatkan menstruasi.

Kondisi ini biasanya bertahan dan cenderung menjadi lebih buruk di akhir kehamilan.

Keputihan terjadi berkaitan dengan siklus menstruasi wanita karena fluktuasi kadar hormon. Begitu pula ketika hamil saat hormon kewanitaan mengalami perubahan yang besar.

Perubahan pada leher rahim selama kehamilan juga memengaruhi keputihan.

Saat serviks dan dinding vagina melunak akibat kehamilan, tubuh memproduksi cairan berlebih untuk membantu mencegah infeksi.

Kepala bayi Anda mungkin juga menekan leher rahim saat Anda mendekati akhir kehamilan Anda. Hal ini juga sering menyebabkan keputihan meningkat.

Warna cairan saat hamil dan artinya

Keluarnya cairan dari vagina atau keputihan selama kehamilan adalah hal yang normal. Keputihan yang sehat, juga disebut keputihan, encer dan bening atau putih dan hanya memiliki bau yang ringan.

Jumlahnya seringkali meningkat selama kehamilan untuk mengurangi risiko infeksi vagina dan rahim.

Keputihan akan semakin banyak terjadi pada minggu-minggu terakhir kehamilan dan cenderung mengandung lendir merah muda.

Lendir ini biasanya bersifat lengket dan padat. Ini menandakan tubuh sedang mempersiapkan persalinan. Namun, ada kondisi tertentu yang menunjukkan keputihan cenderung tidak normal khususnya dalam segi warna.

Berikut adalah penjelasan mengenai warna yang keluar dari vagina ketika hamil:

1. Bening atau putih susu

Cairan dari area vagina yang berwarna bening atau putih susu menandakan keputihan yang sehat. Apalagi jika baunya cenderung ringan dan tidak menyengat. Namun perubahan dalam kuantitas atau konsistensinya mungkin menunjukkan masalah.

Karenanya, Andi dianjurkan untuk memastikannya kepada dokter guna mengetahui penyebabnya.

Terlebih lagi jika hal ini dialami ketika Anda masih dalam fase hamil muda.

Keputihan yang keluar terus menerus dengan konsistensi kental dan padat bisa menjadi tanda bahaya.

Salah satunya mengindikasikan adanya gangguan kesehatan yang berisiko pada persalinan prematur.

2. Putih dan kental

Keputihan yang putih dan kental, serupa keju, dapat menandakan adanya infeksi jamur.

Tentunya kondisi ini bisa berbahaya bagi kehamilan Anda jika tidak ditangani dengan tepat.

Gejala lain termasuk gatal, terbakar, dan nyeri ketika buang air kecil atau ketika berhubungan seksual.

Pastikan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk menghilangkan masalah ini.

3. Abu-abu

Cairan yang keluar dari vagina dengan abu-abu tidak boleh disepelekan, khususnya ketika Anda sedang hamil.

Kondisi ini bisa menjadi gejala infeksi vagina yang disebut bakterial vaginosis (BV). Apalagi jika ini dibarengi dengan aroma tidak sedap dan cenderung amis di waktu-waktu tertentu seperti ketika sesudah berhubungan seksual.

Kondisi ini dipicu ketidakseimbangan bakteri di vagina.

4. Cokelat

Keputihan berwarna cokelat selama kehamilan umumnya tidak perlu dikhawatirkan dan merupakan perubahan yang normal.

Namun, ibu hamil yang mengalami keputihan berwarna cokelat tua dan terus-menerus sebaiknya menghubungi dokter.

Umumnya, keputihan berwara cokelat dialami oleh wanita yang hamil muda atau masih di fase trimester awal.

5. Pink

Keputihan berwarna merah muda selama kehamilan adalah hal yang harus diwaspadai.

Biasanya ini terjadi di awal kehamilan atau bulan terakhir ketika tubuh mulai mempersiapkan diri untuk menjalani proses melahirkan.

Sayangnya, keputihan berwarna pink juga cenderung terjadi sebelum keguguran atau kehamilan ektopik.

Penyebab lain dari kondisi ini termasuk hubungan seksual dan infeksi vagina.

6. Merah

Keputihan berwarna merah yang Anda alami selama kehamilan adalah tanda bahaya dan butuh penanganan dokter sesegera mungkin. Khususnya jika hal ini dibarengi pendarahan yang cukup banyak, mengandung gumpalan, atau terjadi bersamaan dengan kram dan sakit perut.

Pasalnya, gejala ini bisa menunjukkan potensi keguguran, persalinan prematur atau kehamilan ektopik.

Penyebab lain dari keputihan merah selama trimester pertama adalah kemungkinan akibat dari implantasi atau infeksi.

Baca Juga: Hamil tapi Tidak Mual, Apakah itu Normal?

Sumber

Healthline. (2019). Vaginal Discharge During Pregnancy: What’s Normal?. www.healthline.com

Pregnancy Birth & Baby. Vaginal discharge during pregnancy. www.pregnancybirthbaby.org.au 

Medical News Today. (2020). What do different colors of discharge mean in pregnancy?. www.medicalnewstoday.com 

Baby Center. (2020). Vaginal discharge during pregnancy. www.babycenter.com