Infeksi Kutu Kemaluan, Gejala dan Cara Mengatasinya

Infeksi Kutu Kemaluan, Gejala dan Cara Mengatasinya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Serangan kutu kemaluan atau yang dalam bahasa medis dikenal dengan sebutan Pediculosis pubis merupakan infeksi yang menyerang rambut yang berada di bawah pusar sampai ke area kemaluan. Tidak seperti kutu kepala, kutu jenis ini bisa tumbuh di bagian tubuh lainnya yang ditumbuhi rambut termasuk ketiak, kumis, jenggot, dada, alis, dan bulu mata.

Kutu kemaluan sebenarnya tidak membawa penyakit apa pun sehingga Anda tidak akan mengalami sakit karenanya. Kutu akan mengisap darah sehingga Anda mungkin akan merasakan perasaan gatal dan tidak nyaman di sekitar kemaluan. Kalaupun terjadi infeksi bakteri, ini umumnya terjadi ketika Anda menggaruk sampai kulit terluka. Selanjutnya, bakteri akan masuk melalui luka yang terbuka dan menyebabkan infeksi.

Banyak orang yang menganggap bahwa kutu kemaluan termasuk penyakit menular seksual. Ini karena banyak orang yang terserang kutu kemaluan setelah melakukan aktivitas seksual. Sebenarnya kutu kemaluan bukanlah penyakit menular seksual.

Selain lewat aktivitas seksual, kutu kemaluan juga bisa menular jika Anda menggunakan pakaian atau handuk yang sama dengan orang yang mengidap kutu kemaluan. Karena itu, jagalah selalu kebersihan pakaian termasuk sprei Anda agar terhindar dari penularan kutu kemaluan. Selama infeksi belum sembuh, hindari berbagi pakaian, handuk, dan tempat tidur dengan orang lain agar kutu tidak menular pada orang lain.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh tentang Kutil Kelamin

Gejala Kutu Kemaluan

Orang dengan kutu kemaluan akan mengalami gatal-gatal di daerah genital atau anus mereka sekitar 5 hari sejak penularan. Pada malam hari, rasa gatalnya akan semakin intens.

Beberapa gejala umum kutu kemaluan lainnya termasuk:

  • Demam ringan
  • Kurang bertenaga
  • Bintik-bintik kebiruan yang pucat di sekitar area yang digigit kutu.

Rasa gatal yang berlebihan bisa menyebabkan luka dan infeksi di daerah yang terkena serangan kutu. Anak-anak yang mengalami serangan kutu di area bulu mata juga berisiko mengalami konjungtivitis atau mata merah.

Untuk mengetahui apakah Anda terkena serangan kutu kemaluan bisa dilakukan dengan memeriksa langsung. Anda bisa menggunakan kaca pembesar untuk mencari kutu kemaluan jika mengalami salah satu dari gejala di atas.

Kutu ini biasanya berwarna abu-abu pucat, tetapi akan menjadi lebih gelap setelah mengisap darah. Kalau Anda melihat serangga kecil dengan bentuk menyerupai kepiting yang bergerak-gerak di rambut kemaluan Anda, Anda mungkin mengalami serangan kutu kemaluan.

Selain dengan melihat langsung kutunya, indikator serangan juga bisa dilihat dari adanya telur kutu. Telurnya kecil dan berwarna putih dan umumnya ditemukan di sekitar akar rambut kemaluan atau rambut bagian tubuh lainnya.

Cara Mengatasi Kutu Kemaluan

Untuk menyingkirkan kutunya, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan dekontaminasi atau menyingkirkan media yang mungkin jadi media penularan. Mulai dari pakaian, handuk, dan tempat tidur Anda.

Ada banyak produk sampo atau losion oles yang dijual bebas di apotek, yang bisa Anda gunakan untuk menghilangkan kutu kemaluan. Salah satunya adalah permethrin.

Permethrin merupakan obat oles yang bisa mengatasi berbagai macam infeksi kulit scabies akibat tungau. Jika Anda sedang dalam keadaan hamil atau menyusui, konsultasikan kepada dokter obat oles apa yang sebaiknya Anda gunakan untuk mengatasi masalah kutu kemaluan yang Anda alami.

Selain dengan menggunakan salep, Anda mungkin hanya perlu mencuci rambut kemaluan jika serangan kutunya ringan. Baca dengan baik instruksi yang tertera pada produk yang Anda pakai untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Jika setelah penggunaan obat topikal dan sampo kutu tidak juga hilang, Anda mungkin memerlukan obat resep untuk menyingkirkannya. Jika Anda mengalami gejala infeksi yang parah, hubungi pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Baca Juga: Ketahui Ciri-ciri Kondiloma Akuminata pada Kelamin dan Penyebabnya

Sumber

Science Direct (2015). Pubic Pediculosis. www.sciencedirect.com

CDC (2019). Pubic “Crab” Lice. www.cdc.gov

Planned Parenthood (2021). Pubic Lice (Crabs). www.plannedparenthood.com

Healthline (2017). Pubic Lice Infestation. www.healthline.com

Cleveland Clinic (2020). Pubic Lice (Crabs). www.my.clevelandclinic.org