Waspadai Bahaya Infeksi Cacing Pita

Waspadai Bahaya Infeksi Cacing Pita

Penulis: Dea | Editor: Umi

Infeksi cacing pita merupakan penyakit yang diakibatkan oleh 3 spesies cacing pita, yaitu Taenia solium (cacing pita babi), Taenia saginata (cacing pita sapi), dan Taenia asiatica.

Dalam istilah medis infeksi ini dinamakan Taeniasis. Manusia bisa terkena infeksi T. saginata atau T. asiatica dari konsumsi daging sapi atau jaringan hati babi yang tidak dimasak dengan matang.

Infeksi cacing pita T. saginata atau T. asiatica tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan manusia. Namun, infeksi yang terjadi akibat T. solium dapat memicu sejumlah gejala klinis yang berbahaya, seperti sistiserkosis, infeksi akibat larva cacing pita T. solium.

Baca Juga: Mengenal Infeksi MRSA (Methicilin-Resistant Staphylococcus Aureus)

Gejala Infeksi Cacing Pita 

Mayoritas orang yang mengidap infeksi cacing pita umumnya tidak mengalami gejala. Bila gejala muncul, biasanya mencakup:

  • Nyeri perut
  • Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Tidak nafsu makan
  • Keinginan berlebihan pada makanan asin.

Penyebab Infeksi Cacing Pita 

Konsumsi daging sapi dan babi mentah atau setengah matang menjadi pemicu utama Anda mengalami infeksi cacing pita. Pasalnya, di dalam makanan tersebut terkandung telur atau larva cacing pita.

Oleh karena itu, penting untuk memasak daging sapi atau babi sampai matang sehingga larva pada daging bisa mati dan tidak bisa berkembang di dalam tubuh Anda.

Kebersihan yang buruk juga bisa menjadi pemicu persebaran infeksi cacing pita. Setelah larva cacing pita ada di dalam feses, larva bisa meluas lewat kontak dengan feses. Maka dari itu, Anda harus mencuci tangan dengan benar untuk menghindari transmisi infeksi.

Faktor Risiko Infeksi Cacing Pita

Selain akibat kebersihan yang buruk dan makan daging mentah atau setengah matang, faktor-faktor lain yang berpotensi besar menjadi pemicunya termasuk:

  • Paparan ternak: hal ini terjadi saat kotoran manusia dan hewan tidak dibuang dengan benar.
  • Bepergian ke negara berkembang: infeksi lebih sering muncul di daerah dengan praktik kebersihan yang buruk.
  • Tinggal di daerah endemik: kemungkinan besar paparan telur cacing pita terjadi di daerah Amerika Latin, Cina, Afrika sub-Sahara, atau Asia Tenggara di mana babi buras lebih umum di daerah ini.

Baca Juga: Manfaat Mengonsumsi Daging Sapi : Nutrisi dan Batasannya

Komplikasi Infeksi Cacing Pita

Biasanya infeksi cacing pita tidak menimbulkan komplikasi. Bila muncul komplikasi, mungkin termasuk:

  • Terhambatnya pencernaan: bila ukuran cacing pita semakin besar, mereka bisa menghambat usus buntu Anda dan memicu infeksi (penyakit usus buntu).
  • Gangguan otak dan sistem saraf pusat: neurocysticercosis merupakan komplikasi yang paling serius dari infeksi cacing pita yang bisa memicu sakit kepala, dan masalah penglihatan.
  • Gangguan fungsi organ: saat larva pindah ke organ lainnya, seperti hati, paru-paru, atau organ lainnya mereka bisa menjadi kista. Seiring berjalannya waktu, kista bisa tumbuh dan terkadang menjadi cukup besar untuk memenuhi organ, serta menurunkan pasokan darah.
  • Kista: kista yang meletus bisa memicu reaksi alergi yang mencakup gatal, bengkak, dan sulit untuk bernapas.

Pengobatan Infeksi Cacing Pita

Penanganan infeksi cacing pita umumnya berupa obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Obat tersebut mencakup praziquantel (Biltricide) dan albendazole (Albenza). Kedua obat ini mempunyai sifat antihelmintik yang berarti dapat mematikan cacing parasit dan telurnya.

Mayoritas obat-obatan tersebut diberikan dalam dosis tunggal. Kerja obat antihelmintik berlangsung beberapa minggu untuk memberantas infeksi seutuhnya. Cacing pita yang ada dalam tubuh Anda akan keluar dalam bentuk limbah. Efek samping yang sering berkaitan dengan obat-obatan tersebut berupa pusing dan sakit kepala.

Tindakan Pencegahan 

Cara paling ampuh untuk menghindari infeksi cacing pita adalah dengan memasak makanan dengan matang. Suhu memasak yang ideal adalah di atas 60℃ dalam waktu 5 menit atau lebih. Sebaiknya ukur suhu daging menggunakan termometer masak.

Sebelum memasak daging sebaiknya Anda membekukannya selama tujuh hingga 10 hari, dan ikan paling sedikit selama 24 jam di dalam freezer dengan suhu -35℃ untuk melenyapkan telur dan larva cacing pita.

Usai memasak daging, sebaiknya diamkan dalam waktu 3 menit sebelum Anda memotongnya. Cara ini berperan untuk membasmi parasit yang mungkin masih tertinggal di dalam daging.

Menjaga kebersihan tangan juga penting untuk menghindari persebaran infeksi ini. Selalu cuci tangan Anda setelah dari kamar mandi. Usahakan untuk minum air kemasan bila Anda tinggal atau pergi ke daerah di mana air harus diolah.

Baca Juga: Waspadai Bahaya Infeksi Cacing Tambang

Sumber

Centers for Disease Control and Prevention. (2013). Taeniasis Disease. www.cdc.gov

Healthline. (2018). Taeniasis. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2021). Tapeworm Infection. www.mayoclinic.org 

WHO. (2021). Taeniasis/Cysticercosis. www.who.int