Kenali Jenis Taenia Saginata pada Daging Sapi

Kenali Jenis Taenia Saginata pada Daging Sapi

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 18 Februari 2023

 

Taenia saginata adalah cacing pita yang dapat menyebabkan taeniasis atau sistiserkosis. Istilah taeniasis merupakan infeksi usus yang disebabkan karena cacing pita. Taeniasis sendiri dapat disebabkan karena tiga spesies cacing yaitu Taenia solium, Taenia saginata, dan Taenia asiatica.

Sapi merupakan perantara bagi Taenia saginata. Manusia dapat terinfeksi oleh larva Taenia saginata yang terdapat dalam daging sapi mentah atau setengah matang.

Infeksi akibat Taenia saginata sudah terjadi di seluruh dunia, tetapi pada umumnya terjadi di daerah peternakan pada daerah tropis dan subtropis di Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, Meksiko, dan Amerika Selatan.

Penyebab Infeksi Taeniasis

Taeniasis karena cacing Taenia saginata dapat disebabkan karena mengonsumsi daging sapi mentah atau setengah matang. Makanan yang terkontaminasi tersebut dapat mengandung telur atau larva cacing pita, yang dapat tumbuh dalam usus Anda saat dikonsumsi. Oleh karena itu, penting untuk mengolah daging sapi dengan dimasak sepenuhnya sampai matang agar larvanya hancur dan tidak hidup di tubuh Anda.

Cacing pita dapat tumbuh hingga 12 kaki panjangnya. Selain itu, cacing ini juga bisa hidup pada usus selama bertahun-tahun tanpa ditemukan. Cacing pita memiliki segmen di sepanjang tubuhnya. Masing-masing segmen ini dapat menghasilkan telur. Saat telur cacing pita matang, maka akan dikeluarkan dari tubuh melalui tinja.

Kebersihan yang buruk juga dapat menyebabkan penyebaran taeniasis. Jika ada larva cacing pita di tinja manusia, larva tersebut dapat menyebar melalui kontak dengan tinja. Oleh karena itu, Anda harus mencuci tangan dengan baik dan benar untuk membantu menekan  penyebaran infeksi akibat cacing pita ini.

Faktor Risiko Taeniasis

Taeniasis pada umumnya sering terjadi di daerah di mana daging sapi atau babi mentah dikonsumsi dan di mana sanitasi buruk. Area ini mungkin termasuk:

  • Eropa Timur dan Rusia
  • Afrika Timur
  • Sub-Sahara Afrika
  • Amerika Latin
  • Sebagian Asia, termasuk Cina, Indonesia, dan Korea Selatan

Tak hanya itu, taeniasis lebih mungkin menyerang orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan tidak mampu melawan infeksi. Sistem kekebalan Anda dapat melemah karena beberapa kondisi medis seperti:

  • HIV
  • AIDS
  • Mendapat transplantasi organ
  • Diabetes
  • Kemoterapi

Gejala Taeniasis

Kebanyakan orang yang mengalami taeniasis tidak memiliki gejala apapun. Namun, terkadang gejala dapat muncul berupa:

  • Rasa sakit
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Penyumbatan usus
  • Masalah pencernaan

Beberapa penderita taeniasis mungkin juga mengalami iritasi pada daerah perianal, yaitu daerah sekitar anus. Hal ini karena ada segmen cacing atau telur yang dikeluarkan dan ikut terbawa di dalam tinja, sehingga dapat menyebabkan iritasi. Pada umumnya, orang-orang sering menyadari bahwa mereka memiliki cacing pita di tubuhnya ketika mereka melihat segmen cacing atau telur di tinja mereka. Infeksi akibat cacing pita ini dapat memakan waktu antara 8 dan 14 minggu untuk berkembang.

Diagnosis Taeniasis

Segera temui dan berkonsultasi kepada dokter Anda jika Anda melihat segmen cacing atau telur di tinja Anda. Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan perjalanan baru-baru ini yang Anda lakukan. Selain itu, dokter akan membuat diagnosis taeniasis berdasarkan gejalanya.

Untuk memastikan diagnosis, dokter bisa meminta Anda untuk melakukan tes darah termasuk hitung darah lengkap (CBC). Dokter mungkin juga menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan tinja untuk melihat apakah ada telur atau segmen cacing.

Pengobatan Taeniasis

Taeniasis pada umumnya diobati dengan mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter. Obat yang digunakan untuk pengobatan taeniasis termasuk praziquantel (Biltricide) dan albendazole (Albenza).

Kedua obat tersebut bersifat antihelmintik, yang artinya membunuh cacing parasit dan telurnya. Pada umumnya, obat-obatan untuk mengatasi cacing pita ini diberikan dalam dosis tunggal. Mereka dapat memakan waktu beberapa minggu untuk sepenuhnya membersihkan infeksi. Cacing pita yang telah mati oleh obat tersebut akan dikeluarkan sebagai limbah. Efek samping umum yang terkait dengan obat ini termasuk pusing dan sakit perut. Sebagian besar kasus taeniasis bisa hilang dengan melakukan pengobatan. Obat yang diresepkan untuk mengobati taeniasis ini biasanya efektif dan dapat menyembuhkan infeksi.

Pencegahan Taeniasis

Cara paling efektif untuk mencegah terjangkit infeksi taeniasis adalah memasak makanan sampai matang. Hal ini berarti Anda harus memasak daging hingga suhu di atas 140° F (60° C) selama lima menit atau lebih. Ukur suhu daging dengan termometer memasak.

Setelah memasak daging, diamkan selama tiga menit sebelum dipotong. Hal tersebut dilakukan untuk membantu menghancurkan parasit yang mungkin ada di dalam daging.

Kebersihan tangan juga penting untuk mencegah penyebaran infeksi taeniasis. Selalu cuci tangan Anda setelah menggunakan kamar mandi dan ajari anak Anda untuk melakukan hal yang sama. Selain itu, lebih baik Anda minum air kemasan jika Anda tinggal di atau bepergian ke daerah di mana air harus diolah.

Baca Juga: Infeksi Helicobacter Pylori: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Sumber

CDC. (2020). Parasites-Taeniasis. www.cdc.gov

Healthline. (2018). Taeniasis. www.healthline.com

MSD Manual. Taenia Saginata (Beef Tapeworm) Infection. www.msdmanuals.com

WHO. Taeniasis/cysticercosis. www.who.int