Waspadai Bahaya Infeksi Cacing Tambang

Waspadai Bahaya Infeksi Cacing Tambang

Penulis: Devita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 25 Maret 2023

 

Cacing tambang adalah salah satu cacing yang menginfeksi tubuh manusia terutama mempengaruhi kulit, usus kecil, dan paru-paru. Cacing tambang adalah salah satu jenis parasit yang perlu diwaspadai. Parasit ini menginfeksi tubuh manusia melalui makanan atau tangan yang menyentuh benda yang sudah terkontaminasi larva cacing tambang. Kondisi ini banyak ditemukan di negara-negara dengan sanitasi yang rendah yaitu negara-negara berkembang di daerah tropis dan subtropis seperti Indonesia.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), cacing tambang telah menginfeksi 576 dari 740 juta penduduk di seluruh dunia. Cacing tambang menggunakan tubuh manusia untuk tumbuh dan berkembangbiak. Untuk dapat mencegah infeksi cacing tambang, sebenarnya yang diperlukan hanyalah menjaga kebersihan. Simaklah penjelasan berikut supaya Anda mengetahui seberapa bahayanya infeksi cacing tambang.

Baca Juga: Ketahui Jenis-jenis Cacing Penyebab Cacingan pada Orang Dewasa

Gejala Terinfeksi Cacing Tambang

Gejala terinfeksi biasanya tidak akan muncul pada orang sehat dengan tingkat parasit rendah dan rutin makan makanan yang mengandung zat besi. Tanda-tanda terinfeksi cacing tambang dimulai dari ruam dan gatal pada kulit karena tubuh mengalami alergi setelah larva memasuki kulit. Gejala selanjutnya meliputi:

  • Sakit perut
  • Kram dan tangis berlebih pada bayi
  • Kram usus
  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Munculnya darah pada tinja
  • Nafsu makan hilang
  • Gatal-gatal pada kulit

Penyebab Infeksi

Infeksi cacing tambang disebabkan oleh dua jenis cacing yaitu Necator americanus dan Ancylostoma duodenale. Telur cacing ini biasanya menyebar di tanah dan setelah menetas dapat dengan mudah menembus kulit manusia.

Anda dapat terinfeksi cacing tambang bila tidak menjaga kebersihan, sebaiknya sebelum makan atau setelah bepergian selalu mencuci tangan dengan sabun supaya tidak mudah terinfeksi. Cacing tambang akan mudah menginfeksi jika sudah terkontaminasi dengan tanah, benda, atau makanan yang Anda makan. Larvanya akan memasuki kulit Anda dan menginfeksi tubuh melalui aliran darah hingga sampai ke paru-paru. Ketika Anda batuk, cacing tambang dari paru-paru akan keluar dari saluran pernapasan dan masuk ke saluran pencernaan. Mereka akan tumbuh dewasa di usus kecil Anda.

Anda juga dapat terinfeksi cacing tambang dari hewan peliharaan Anda terutama kucing dan anjing. Biasanya dalam kasus ini, Anda tidak akan terinfeksi cacing tambang dengan mengelus hewan peliharaan namun dari kotoran hewan. Larva cacing tambang akan terkontaminasi dalam kotoran hewan, kemudian saat Anda membersihkannya, cacing tersebut akan menginfeksi Anda. Untuk itu sebaiknya gunakanlah sarung tangan saat membersihkan kotoran hewan dan cuci tangan setelahnya.

Seberapa Berbahaya?

Infeksi cacing tambang yang tidak segera ditangani selama bertahun-tahun bisa menyebabkan anemia yang ditandai dengan rendahnya jumlah sel darah merah sehingga menyebabkan gagal jantung. Anemia akibat karena cacing tambang memakan darah Anda. Anemia yang Anda alami bisa makin berat jika tidak diiringi dengan makan makanan bergizi atau sedang dalam kondisi hamil dan menderita malaria. Infeksi cacing tambang selama bertahun-tahun bisa menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi atau yang disebut asites. Hal ini dikarenakan tubuh kehilangan protein sehingga terjadi penumpukan cairan di perut.

Infeksi cacing tambang pada anak menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan mental anak lambat karena kekurangan protein dan zat besi.

Orang yang Berisiko Terinfeksi Cacing Tambang

Sebenarnya segala usia dan gender berisiko terinfeksi cacing tambang, namun kondisi berikut ini paling rentan:

  • Anak kecil
  • Wanita pada masa subur
  • Ibu hamil dan menyusui
  • Orang dewasa yang bekerja di lingkungan kotor
  • Tinggal di daerah hangat, tropis, dan sub tropis.
  • Orang yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi rendah dan kotor, apalagi jika suka berjalan tanpa mengenakan alas kaki.
  • Pekerja yang kontak langsung dengan tanah atau pasir seperti tukang ledeng, tukang listrik, tukang bangunan, dan petani.
  • Orang yang suka berjemur di pantai tanpa alas.

Cara Mengobati Infeksi

Untuk mengobati cacing tambang, dokter biasanya akan meresepkan obat albendazole, mebendazole, atau pirantel pamoate yang harus diminum selama 3 hari. Obat-obatan tersebut dikenal sebagai obat antiparasit.

Bagi penderita anemia berat harus mengonsumsi zat besi dan suplemen penambah zat besi. Namun untuk pengobatan pada ibu hamil dan menyusui, dokter mungkin akan memberikan solusi lainnya yang tidak mempengaruhi bayi. Pada wilayah yang berisiko terinfeksi cacing tambang, penyedia pelayanan kesehatan biasanya akan memberikan obat untuk mencegah dan melindungi Anda dari infeksi. Jika Anda sudah mengalami anemia berat atau gagal jantung akibat infeksi cacing tambang, dokter akan meminta Anda menjalani rawat inap.

Cara Mencegah Infeksi

Anda dapat mengurangi risiko terinfeksi cacing tambang dengan melakukan hal berikut:

  • Mengenakan sepatu saat berada di luar ruangan terutama di area tanah yang kotor
  • Memastikan air minum Anda bersih
  • Mencuci tempat makan dengan bersih
  • Mencuci tangan dengan benar terutama sebelum makan dan setelah bepergian
  • Menggunakan alas seperti tikar saat duduk di tanah
  • Menghindari memakan makanan yang tidak dicuci karena dikhawatirkan terkontaminasi cacing tambang.
  • Tidak buang air besar di tanah atau di luar ruangan
  • Jangan memakai pupuk yang dibuat dari kotoran manusia
  • Menutup kotak pasir anak-anak
  • Memberikan perawatan pencegahan infeksi cacing tambang pada hewan peliharaan.

Baca Juga: Orang Dewasa Bisa Cacingan! Ini 5 Rekomendasi Obat Cacing untuk Dewasa

Sumber

Cleveland Clinic. Hookworms Disease. My.clevelandclinic.org

Healthline (2019). Hookworm Infection. www.healthline.com

Medical News Today (2018). What’s to know about hookworm infection?. www.medicalnewstoday.com

Medscape (2018). Hookworms Disease. www.emedicine.medscape.com

WebMD (2020). Hookworms. www.webmd.com