Diclofenac Potassium untuk Meredakan Nyeri

Diclofenac Potassium untuk Meredakan Nyeri

Penulis: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 24 September 2022

 

Diclofenac potassium adalah jenis obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk menghilangkan rasa sakit. Cara kerjanya yaitu dengan mengurangi zat dalam tubuh yang menyebabkan nyeri dan peradangan. Obat ini dapat membantu menyembuhkan nyeri yang ringan maupun sedang.

Obat ini umumnya untuk mengobati sakit otot, sakit punggung, sakit gigi, kram menstruasi, dan cedera olahraga. Selain itu, obat ini juga dapat membantu meringankan nyeri dan bengkak pada radang sendi. Seorang yang mengalami migrain juga dapat mengonsumsi obat ini untuk meringankannya.

Baca Juga: Nyeri Punggung Tidak Kunjung Reda? Ketahui Cara Mengatasinya

Sebelum Penggunaan Diclofenac Potassium

Anda perlu mengetahui hal-hal mengenai obat ini sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya. Hal ini penting agar obat ini tidak menimbulkan efek negatif bagi peminumnya. Hal tersebut antara lain:

  • Pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap obat ini maupun bahan-bahan lain yang terkandung pada obat.
  • Beritahu dokter apabila Anda memiliki riwayat penyakit seperti asma, masalah pendarahan atau pembekuan pada darah, polip hidung, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, penyakit hati, masalah pada usus, lambung,dan stroke.
  • Konsultasikan pada dokter apabila Anda sedang atau berencana mengonsumsi obat-obatan lain. Hal ini termasuk vitamin, suplemen, dan obat herbal.
  • Obat ini dapat mempengaruhi ginjal, maka sebaiknya Anda mengonsumsi banyak air putih setelah meminumnya. Segera hubungi dokter apabila ada perubahan urin setelah mengonsumsi obat ini.
  • Obat ini dapat menyebabkan kantuk. Hindari melakukan aktifitas yang memerlukan konsentrasi tinggi setelah mengonsumsi obat ini.
  • Hindari paparan sinar matahari setelah mengonsumsinya. Obat ini membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.
  • Konsultasikan pada dokter apabila Anda berencana untuk hamil.
  • Hindari menggunakan obat ini selama trimester pertama dan terakhir kehamilan karena dapat membahayakan bayi yang belum lahir dan gangguan pada persalinan normal.
  • Obat ini dapat masuk ke dalam ASI, konsultasikan pada dokter apabila Anda sedang menyusui.
  • Jika Anda berencana menggunakan obat ini dalam jangka waktu lama, Anda perlu melakukan tes medis.

Baca Juga: Pundak Terasa Nyeri dan Kaku? Ketahui 10 Penyebabnya!

Cara Penggunaan

Berikut ini cara penggunaan obat yang perlu Anda ketahui, antara lain:

  • Minum obat dalam dosis yang sesuai dengan yang dokter anjurkan, atau sesuai dengan pentunjuk pada kemasan. Hindari menambah atau mengurangi dosis untuk menghindari overdosis atau obat tidak bekerja maksimal.
  • Obat ini tersedia dalam berbagai merek yang masing-masing memiliki jumlah diclofenac yang berbeda-beda. Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter atau apoteker agar Anda mendapat dosis yang sesuai.
  • Telan tablet secara utuh, hindari mengunyah atau menghancurkannya.
  • Konsumsi obat saat perut kosong. Anda dapat mengonsumsi obat ini setidaknya 1 atau 2 jam setelah makan.
  • Apabila obat berbentuk bubuk, Anda dapat melarutkannya dengan air. Hindari menggunakan cairan selain air putih.
  • Simpan obat pada suhu kamar, hindari tempat yang lembab dan panas.
  • Pastikan tutup obat secara rapat setelah membukanya.

Efek Samping

Seperti halnya obat-obatan lain obat ini juga dapat menimbulkan efek samping. Berikut ini merupakan efek samping yang umumnya muncul, antara lain:

  • Gangguan pada pencernaan seperti
  • Sakit perut atau mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sembelit
  • Sakit kepala atau pusing
  • Mengantuk
  • Hasil tes laboratorium yang abnormal
  • Gatal pada kulit
  • Berkeringat
  • Hidung tersumbat
  • Peningkatan tekanan darah
  • Bengkak atau nyeri pada lengan atau kaki

Berhenti menggunakan obat ini dan hubungi dokter Anda segera jika Anda mengalami gejala berikut:

  • Muncul ruam pada kulit
  • Gejala seperti flu
  • Serangan jantung atau stroke. Gejala yang muncul seperti nyeri dada yang menyebar ke rahang atau bahu, mati rasa atau kelemahan tiba-tiba pada satu sisi tubuh, bicara cadel, dan sesak napas.
  • Masalah jantung, dengan gejala seperti pembengkakan, penambahan berat badan yang cepat, sesak napas.
  • Masalah ginjal, gejalanya seperti nyeri atau sulit buang air kecil, sedikit atau tidak ada buang air kecil, bengkak pada lengan atau kaki, merasa lelah atau sesak napas.
  • Gangguan pada hati, dengan gelaja mual, diare, sakit perut (sisi kanan atas), kelelahan, gatal, air seni berwarna gelap, penyakit kuning (kulit atau mata menguning).
  • Tanda-tanda perut berdarah, dengan gejala tinja berdarah atau tinggal, batuk darah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.

Selain itu, ketahui juga gejala jika Anda mengalami reaksi alergi. Berikut ini gejala yang mungkin muncul, antara lain:

  • Muncul gatal-gatal pada kulit
  • Sulit bernapas
  • Bengkak pada bagian wajah atau tenggorokan
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Mata terasa seperti terbakar
  • Nyeri kulit
  • Ruam kulit merah atau ungu yang terasa panas dan mungkin mengelupas.

Reaksi yang muncul mungkin dapat berbeda-beda setiap orang. Segera hentikan minum obat dan hubungi dokter apabila Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut.

Baca Juga: Pilihan Obat Nyeri Sendi di Apotek

Sumber

Drugs.com. 2020. Diclofenac. www.drugs.com

Healthline. 2020. Diclofenac. www.healthline.com

Mayo Clinic. 2020. Diclofenac. www.mayoclinic.org

NHS. 2018. Diclofenac. www.nhs.uk

WebMD. Diclofenac Potassium. www.webmd.com