Pundak Terasa Nyeri dan Kaku? Ketahui 10 Penyebabnya!

Pundak Terasa Nyeri dan Kaku? Ketahui 10 Penyebabnya!

Penulis: Lady | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 30 Mei 2020

Bahu atau pundak merupakan sendi yang paling fleksibel dalam tubuh Anda karena memiliki rentang gerak yang luas dan serbaguna. Ketika ada sesuatu yang salah dengan bahu Anda, itu akan menghambat kemampuan Anda untuk bergerak bebas dan dapat menimbulkan rasa sakit serta ketidaknyamanan.

Ada sejumlah kemungkinan penyebab masalah pada pundak. Biasanya rasa nyeri dan kaku pada pundak bisa dialami siapa saja, terutama setelah usia 60 tahun. Ini karena jaringan lunak yang mengelilingi bahu cenderung memburuk seiring bertambahnya usia.

Bahkan kondisi tersebut dapat terjadi akibat melakukan pekerjaan berat, berolahraga berlebihan, atau bahkan mengidap penyakit tertentu yang menyebabkan rasa sakit merambat ke bahu Anda. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang penyebab pundak terasa nyeri dan kaku.

1. Peradangan

Jika Anda memiliki ketidakseimbangan hormon atau sistem kekebalan yang melemah, Anda mungkin rentan mengalami peradangan sendi. Peradangan ini mengakibatkan terbentuknya jaringan parut sehingga menyebabkan jaringan di sekitar sendi bahu atau pundak Anda menjadi kaku.

Baca Juga : 5 Cara Meningkatkan Imun Tubuh

2. Kerusakan pada Otot dan Urat di Sekitar Pundak

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kegiatan yang dapat menimbulkan cedera pada pundak Anda. Misalnya saja cedera ketika Anda melakukan olahraga yang membutuhkan gerakan berulang dan berlebihan di atas kepala, seperti angkat beban, renang, atau voli.

Cedera ini biasanya akan menyerang otot, ligamen, serta tendon Anda secara perlahan, kemudian akan berkembang serta menimbulkan sensasi nyeri dan kaku.

3. Keseleo

Ligamen adalah jaringan lunak yang dapat menghubungkan tulang ke tulang. Jika ligamen terluka atau terkilir, kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri dan kaku meskipun dalam jangka pendek. Umumnya keseleo terjadi akibat melakukan kegiatan olahraga, seperti sepak bola yang menerima pukulan keras dan terkena pundak Anda.

4. Robekan Rotator Cuff

Rotator cuff merupakan jaringan yang terdiri dari otot dan tendon yang menghubungkan lengan atas ke tulang belikat untuk menstabilkan gerakan sendi bahu Anda. Kerusakan pada rotator cuff ini seringkali terjadi akibat terjatuh, mengangkat benda yang terlalu berat, atau kecelakaan.

Selain itu, kondisi ini juga dapat terjadi karena faktor dari bertambahnya usia. Gejala kerusakan rotator cuff dapat menimbulkan pembengkakan dan rasa sakit di bahu yang bahkan bisa memburuk di malam hari. Anda juga mungkin mendengar bunyi berderak saat Anda mencoba memindahkan sebuah barang.

5. Mengidap Penyakit Tertentu

Beberapa masalah medis juga bisa menyebabkan pundak Anda terasa kaku dan nyeri. Misalnya saja pada penderita diabetes yang lebih sering mengalami kaku pada pundak. Selain itu, penyakit lainnya yang dapat memicu nyeri dan kaku pada pundak termasuk hipotiroidisme, penyakit parkinson, tumor, penyakit jantung, infeksi dan masalah yang berhubungan dengan saraf.

6. Bursitis

Kondisi ini terjadi ketika bursae mengalami peradangan sehingga menyebabkan rasa nyeri yang dapat membatasi pergerakan lengan dan membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit. Bursae adalah kantong kecil berisi cairan yang berperan sebagai bantalan sendi untuk mengurangi gesekan antar struktur, seperti tulang, otot, dan urat.

Peradangan pada bursae ini dapat terjadi jika Anda mengulangi gerakan yang sama secara berulang-ulang, terjatuh, ataupun cedera lainnya. Selain itu, adanya infeksi serta peradangan, seperti radang sendi dan asam urat juga dapat menyebabkan bursitis.

7. Masalah pada Leher

Rasa nyeri dan kaku pada pundak juga bisa berasal dari bagian tubuh lain yang mengalami masalah yaitu leher. Misalnya saja ketika terjadi ketegangan pada otot-otot antara leher dan pundak sehingga membuat tulang belikat atau lengan luar bagian atas terasa sakit.

Baca Juga : Pusing dan Kaku Leher karena Kerjaan Padat

8. Dislokasi (Pergeseran Tulang)

Dislokasi merupakan cedera yang terjadi ketika bagian atas tulang lengan terlepas dari skapula atau soket bahu. Kondisi ini bisa sangat menyakitkan hingga menyebabkan munculnya tonjolan di bawah kulit, di mana tulang telah keluar dari tempatnya.

Dislokasi bahu biasanya terjadi akibat cedera saat berolahraga. Dislokasi dapat merusak jaringan ikat dan sekitarnya sehingga membuat Anda lebih rentan mengalami dislokasi kembali di masa depan.

9. Osteoartritis

Osteoartritis adalah suatu kondisi degeneratif di mana tulang rawan dalam sendi berangsur-angsur rusak. Osteoartritis umumnya mengenai lutut, pinggul, dan tangan tetapi dapat memengaruhi sendi di tubuh, termasuk bahu.

Gejala osteoartritis biasanya cenderung memburuk seiring waktu, mulai dari pembengkakan, rasa sakit, kekakuan, dan berkurangnya pergerakan sendi. Kondisi ini umumnya terjadi akibat mengalami cedera sebelumnya atau keausan seiring bertambahnya usia.

10. Mengalami Trauma pada Lengan atau Bahu

Pundak terasa kaku dapat berkembang karena bahu telah diimobilisasi selama pemulihan untuk jangka waktu tertentu karena operasi, patah tulang, atau cedera lainnya. Imobilisasi sendiri merupakan kondisi di mana seseorang mengalami keterbatasan gerak fisik.

Keterbatasan rentang gerak yang cukup lama karena cedera, penyakit, atau operasi ini membuat Anda lebih rentan mengalami peradangan. Bahkan pada kasus yang serius, jaringan parut dapat terbentuk sehingga menyebabkan pundak terasa kaku dan nyeri.

Pada dasarnya, pundak yang kaku hanya dapat dicegah jika disebabkan oleh cedera yang membuat gerakan bahu menjadi sulit. Maka Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami cedera pada bahu. Dokter mungkin akan merekomendasikan latihan untuk menjaga mobilitas dan fleksibilitas sendi bahu Anda.

Baca Juga : Ketahui 7 Jenis Nyeri dan Obatnya

Sumber