Chlordiazepoxide-Clidinium: Kegunaan, Dosis, dan Efek Sampingnya

Chlordiazepoxide-Clidinium: Kegunaan, Dosis, dan Efek Sampingnya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 22 Juni 2023

 

Seperti namanya, obat ini merupakan kombinasi dari 2 jenis obat yakni Clidinium dan Chlordiazepoxide. Chlordiazepoxide-Clidinium digunakan bersamaan dengan obat lain untuk mengobati gangguan usus, seperti bisul pada usus, sindrom iritasi usus, dan infeksi usus.

Clidinium bekerja dengan cara mengurangi gejala kram perut dan usus. Obat ini memperlambat gerakan alami usus dengan mengendurkan otot-otot di perut dan usus. Clidinium termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai antikolinergik atau antispasmodik.

Sementara itu, Chlordiazepoxide membantu mengurangi kecemasan. Obat ini bekerja pada otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan. Chlordiazepoxide termasuk ke dalam kelas obat yang dikenal benzodiazepine.

Baca Juga: Obat Bebas Terbatas: Jenis dan Cara Menggunakannya

Cara Penggunaan dan Dosis Chlordiazepoxide and Clidinium

Chlordiazepoxide-Clidinium hanya tersedia dengan resep dokter. Kombinasi Chlordiazepoxide and Clidinium biasanya berbentuk kapsul oral untuk diminum. Adapun dosis normalnya adalah 3-4 kali sehari, sebelum makan dan sebelum tidur.

Pastikan Anda hanya mengonsumsi obat ini sesuai petunjuk dokter. Jika Anda mengonsumsi antasida, minum Chlordiazepoxide-Clidinium sebelum makan, baru setelah makan Anda bisa minum antasida.

Dosis Chlordiazepoxide and Clidinium diberikan berdasarkan usia, kondisi medis, dan respons tubuh pasien terhadap pengobatan.

Dokter biasanya meresepkan Chlordiazepoxide-Clidinium dengan dosis lebih rendah pada lansia untuk mengurangi efek sampingnya.

Jangan menambah dosis obat ini lebih sering atau lebih banyak tanpa persetujuan dokter. Mengonsumsi dengan dosis yang lebih tidak akan membuat kondisi Anda lebih cepat membaik. Anda justru akan mengalami peningkatan risiko efek samping yang membahayakan.

Konsumsi Chlordiazepoxide-Clidinium dalam jangka panjang mungkin tidak akan optimal. Dokter mungkin perlu menaikkan dosis atau mengganti jenis obatnya.

Bicarakan dengan dokter jika Anda merasa obat ini tidak lagi berfungsi dalam mengatasi kondisi yang Anda alami.

Baca Juga: Berbagai Obat Alami Hepatitis yang Pantas Dicoba

Efek Samping Chlordiazepoxide-Clidinium

Jika Anda mengalami reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, dan tenggorokan, segera dapatkan bantuan medis darurat.

Perlu Anda ketahui bahwa obat ini bisa memperlambat atau menghentikan pernapasan, terutama jika Anda baru saja menggunakan obat opioid, mengonsumsi alkohol atau obat-obatan lain yang bisa memperlambat pernapasan.

Jika Anda mengalami gejala napas yang pendek, lemah, atau berhenti sama sekali, pastikan Anda meminta seseorang untuk membawa Anda ke pusat kesehatan terdekat.

Hubungi juga dokter jika Anda mengalami kondisi sebagai berikut:

  • Kantuk parah
  • Perasaan pusing, seperti akan pingsan
  • Masalah dengan keseimbangan atau koordinasi
  • Kebingungan, gelisah, atau perasaan lain yang berkaitan dengan gangguan suasana hati
  • Sembelit parah
  • Sulit atau nyeri saat buang air kecil
  • Demam, menggigil, dan sakit tenggorokan
  • Menguningnya kulit atau mata.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Chlordiazepoxide-Clidinium

Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak boleh mengonsumsi Chlordiazepoxide-Clidinium. Selain alergi terhadap obat ini, Anda tidak boleh menggunakan obat ini jika memiliki:

Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami beberapa kondisi sebagai berikut:

  • Gangguan pada mata
  • Masalah buang air kecil
  • Gangguan terkait koordinasi
  • Masalah perdarahan
  • Penyakit hati atau ginjal
  • Depresi, penyakit mental, pikiran atau perilaku kecenderungan untuk bunuh diri
  • Kecanduan narkoba atau alkohol (termasuk penggunaan opioid).

Pastikan juga Anda memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan. Konsumsi obat ini bisa berbahaya terhadap janin. Hindari mengonsumsi obat ini selama trimester pertama kehamilan.

Pada dasarnya, Chlordiazepoxide-Clidinium aman digunakan jika Anda mengikuti petunjuk dan dosis yang dijelaskan oleh dokter. Lakukan konsultasi secara berkala karena biasanya dokter akan memberikan tambahan dosis secara berkala.

Baca Juga: Obat Bisul, Pengobatan Rumahan Hingga Obat Dokter

Sumber

Drugs. (2021). Chlordiazepoxide and Clidinium. www.drugs.com

Medline Plus. (2021). Chlordiazepoxide and Clidinium. www.medlineplus.gov

Memorial Sloan Kettering Cancer Center. (2021). Clidinium and Chlordiazepoxide. www.mskcc.org

WebMD. (2021). Chlordiazepoxide and Clidinium-Uses, Side Effects, and More. www.webmd.com