Sering Tak Disadari, Kenali Glaukoma dan Gejalanya

Sering Tak Disadari, Kenali Glaukoma dan Gejalanya

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 10 Agustus 2020

 

Istilah glaukoma mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Penyakit yang dijuluki sebagai “Pencuri Penglihatan” ini menjadi penyebab kebutaan nomor dua terbesar di dunia setelah katarak. Karena gejalanya yang tidak disadari, banyak orang baru mengetahui tentang penyakit ini setelah kondisinya parah dan kerusakan permanen terjadi pada penglihatan mereka.

Lantas, apa sebenarnya glaukoma itu? Glaukoma adalah suatu kondisi yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik dan kondisinya bisa semakin memburuk dari waktu ke waktu. Terjadinya peningkatan tekanan pada mata dianggap sebagai penyebab terbesar munculnya gejala glaukoma.

Peningkatan tekanan yang disebut intraocular pressure bisa terjadi karena penumpukan cairan di depan mata. Cairan inilah yang kemudian menekan saraf mata dan merusaknya. Jika kerusakan terjadi terus menerus, glaukoma bisa menyebabkan kebutaan karena ketidakmampuan saraf mentransmisikan visual ke otak. Jika tidak dilakukan perawatan, dalam beberapa tahun penderitanya bisa kehilangan seluruh penglihatannya.

Baca Juga : 9 Cara Menjaga Kesehatan Mata Anak

Macam-macam Glaukoma dan Gejalanya

Ada beberapa macam glaukoma dan gejala yang menyertainya sebagai berikut:

1. Glaukoma Sudut Terbuka

Glaukoma sudut terbuka merupakan jenis yang paling banyak terjadi. Penderita biasanya tidak mengalami keluhan apapun karena gejalanya terjadi sangat lambat.

Namun Anda bisa saja merasa seperti ada titik yang yang menghalangi pandangan di bagian tepi atau tengah penglihatan. Kondisi ini biasanya disebut sebagai blind spot atau titik buta.

2. Glaukoma Sudut Tertutup

Glaukoma jenis ini terjadi ketika iris mata menonjol ke depan dan mempersempit atau menghalangi aliran cairan yang dibentuk oleh kornea dan iris. Akibatnya, cairan yang terhalang menekan saraf mata.

Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain penglihatan buram, sakit kepala parah, mual, muntah, mata merah dan ada lingkaran cahaya saat mata melihat ke lampu.

3. Glaukoma Kongenital

Glaukoma merupakan salah satu penyakit genetik yang bisa diturunkan. Glaukoma yang menyerang sejak lahir dikenal dengan nama glaukoma kongenital dan biasanya bisa dideteksi dalam setahun setelah kelahiran.

Jika Anda mencurigai adanya masalah pada penglihatan anak, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis secara teratur.

4. Glaukoma Sekunder

Glaukoma sekunder adalah jenis glaukoma yang muncul akibat penyakit mata yang lain seperti katarak, radang mata, tumor, pendarahan atau cedera. Pada orang yang menderita diabetes, pembuluh abnormal bisa terbentuk di dalam mata.

Inilah yang menyebabkan mata jadi lebih berisiko mengalami glaukoma neovaskuler. Glaukoma neovaskuler termasuk glaukoma sekunder yang berbahaya.

Secara umum, glaukoma tidak menimbulkan gejala apa-apa. Tanda pertama yang paling sering muncul adalah hilangnya penglihatan tepi. Hal ini sering luput dari perhatian sampai penyakit semakin parah. Karena itulah glaukoma dijuluki “Pencuri Penglihatan.”

Jika Anda berusia di atas 40 tahun dan memiliki keluarga dengan riwayat glaukoma, ada baiknya melakukan pemeriksaan mata setiap satu atau dua tahun. Penderita diabetes disarankan untuk memeriksakan diri lebih sering karena glaukoma sekunder bisa saja muncul.

Baca Juga : Dampak Bahaya Gadget pada Kesehatan Mata

Bagaimana Glaukoma Bisa Disembuhkan?

Glaukoma yang sudah sampai ke tahap kebutaan tidak bisa diobati lagi. Terapi hanya bisa dilakukan di fase-fase awal untuk mencegahnya menjadi semakin parah. Beberapa cara penyembuhan yang umum dilakukan adalah : 

Dengan menggunakan obat-obatan. Obat berupa pil atau tetes mata adalah yang paling sering diresepkan oleh dokter. Obat tetes biasanya akan mengurangi tekanan pada saraf mata sementara pil bisa membuat produksi cairan berkurang

Laser trabeculoplasty. Operasi laser ini akan membantu cairan yang tertahan keluar dari mata. Dokter bisa saja menyarankan Anda untuk melakukan prosedur ini kapan saja

Bedah Mikro. Dalam prosedur yang disebut trabeculectomy, dokter akan membuat saluran untuk mengalirkan cairan keluar dan mengurangi tekanan pada mata.

Dokter mungkin juga akan menanamkan tabung untuk mengeluarkan cairan yang ada. Operasi ini berisiko menyebabkan kehilangan penglihatan sementara hingga permanen serta pendarahan dan infeksi.

Glaukoma memang penyakit yang berbahaya. Bukan hanya karena gejalanya yang kadang tidak bisa dirasakan oleh penderitanya, tapi juga tidak ada obat yang bisa menyembuhkan.

Terutama jika glaukoma sudah sampai ke tahap kebutaan. Usaha yang bisa dilakukan adalah mendeteksi sejak dini untuk melakukan langkah-langkah kontrol dan mencegahnya semakin parah.

Baca Juga : Perbedaan Diabetes Mellitus dan Insipidus

Sumber

Glaucoma Research Foundation. What are the Symptoms of Glaucoma?. www.glaucoma.org
Webmd (2018). Glaucoma and Your Eyes. www.webmd.com
Mayo Clinic (2018). Glaucoma. www.mayoclinic.com
American Academy of Ophthalmology (2018). What is Glaucoma? www.aao.org