Cara Mengobati Miom: Operasi dan Tanpa Operasi

Cara Mengobati Miom: Operasi dan Tanpa Operasi

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Memahami cara mengobati miom, baik dengan operasi atau tanpa operasi, merupakan hal penting. Tumor jinak yang muncul di rahim atau umum disebut miom dapat muncul pada wanita tanpa menimbulkan gejala yang berarti. Oleh karenanya, tidak jarang penderita tidak menyadari bahwa terdapat miom di dalam tubuhnya.

Meski tergolong gangguan kesehatan yang tidak berbahaya, tetapi pada beberapa kasus kondisi ini dapat mengganggu aktivitas penderitanya. Oleh karena itu, ketika mengalami gangguan miom sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar segera mendapatkan pengobatan dan tidak mengganggu aktivitas.

Berikut cara mengobati miom, baik dengan operasi ataupun tanpa operasi.

Mengobati miom dengan operasi

Salah satu cara mengatasi miom yaitu dengan tindakan operasi, hal ini bermanfaat untuk mengangkat miom. Adapun dokter akan memilih beberapa jenis tindakan sesuai dengan kondisi beberapa hal sepert ukuran miom, letak miom, dan kondisi kesehatan pasien.

Berikut jenis operasi yang dapat mengangkat miom, antara lain:

1. Miolisis

Tindakan operasi miolisis dapat menyusutkan ukuran miom menggunakan arus listrik atau laser. Nantinya, dokter akan memotong suplai darah ke mioma uteri melalui energi frekuensi radio, pemanasan atau pembekuan, sehingga ukuran mioma uteri dalam rahim menyusut dan mati.

Namun, miolisis memiliki kekurangan yang perlu Anda pertimbangkan, yaitu tindakan operasi ini dapat mengakibatkan infeksi di rahim atau jaringan parut, sehingga akan memengaruhi kesuburan Anda.

2. Miomektomi 

Miomektomi merupakan tindakan operasi dengan membuat sayatan besar di perut, untuk menjangkau rahim kemudian mengangkat miom.

Selain melalui sayatan, dokter juga bisa melakukan miomektomi tanpa penyayatan, yaitu menggunakan alat khusus berukuran kecil menyerupai selang yang berkamera (histeroskopi).

3. Laparoskopi

Laparoskopi atau familiar dengan operasi lubang kunci atau operasi invasif minimal merupakan operasi miom dengan melakukan sayatan kecil di perut. Kemudian dokter akan memasukkan alat bedah serta kamera, untuk memudahkan pengangkatan miom.

Tindakan ini menggunakan alat laparoskop, sehingga pasien dapat menghindari penyayatan besar sebagaimana pada operasi konvensional lain.

4. Ablasi endometrium

Dokter melakukan ablasi endometrium dengan memasukkan alat khusus ke dalam rahim dengan tujuan untuk menghancurkan lapisan rahim menggunakan sinar laser atau gelombang mikro.

Cara tersebut dilakukan untuk mengurangi perdarahan haid yang berlebih akibat miom.

5. Embolisasi arteri uterina

Embolisasi arteri uterina dilakukan dengan menyuntikkan partikel-partikel kecil ke dalam rahim dengan tujuan memotong pasokan darah miom. Dengan begitu, ukuran miom akan mengecil.

Umumnya, dokter akan menyarankan tindakan operasi ini ketika miom sudah berukuran besar.

6. Histerektomi

Histerektomi merupakan tindakan operasi dengan mengangkat rahim, sehingga Anda yang menjalani tindakan ini tidak dapat menjalani kehamilan di masa mendatang.

Dokter akan menyarankan operasi ini ketika tindakan operasi lain tidak berjalan efektif untuk mengobati miom pada penderita.

Selain itu, belum ada jaminan pasti bahwa Anda tidak akan memiliki miom lagi pasca operasi. Pasalnya, miom masih dapat muncul setelah pembedahan. Namun, ukuran miom cenderung menyusut saat memasuki menopause.

Baca Juga : Waspadai Ciri-ciri Penyakit Miom pada Rahim

Sebelum Anda memilih untuk tindakan operasi guna mengobati miom, Anda harus melakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Selain untuk mengetahui prosedurnya, Anda juga harus mengetahui manfaat, risiko, dan efek yang akan Anda alami pasca operasi.

Mengobati miom tanpa operasi

Jika Anda takut dengan operasi, mungkin Anda bisa mengobati miom dengan tindakan tanpa operasi. Pasalnya, pengobatan miom juga bisa Anda lakukan tanpa operasi, namun untuk meredakan gejala yang timbul serta mengurangi ukuran miom di rahim.

1. Mengonsumsi ibuprofen

Ibuprofen termasuk dalam kelompok obat antiinflamasi non steroid (NSAID) dapat konsumsi untuk meredakan gejala miom, terutama nyeri di area panggul.

Namun, perlu Anda ingat bahwa obat ini tidak dapat tumor mengecil, hanya untuk meredakan gejala yang ditimbulkan.

2. Mengonsumsi asam traneksamat

Durasi menstruasi lebih dari seminggu dan darah yang keluar cenderung deras serta menggumpal merupakan salah satu gejala yang muncul pada penderita miom.

Untuk meredakan dan menghentikannya, Anda dapat mengonsumsi asam traneksamat yang terbukti efektif meredakan pendarahan hebat.

3. Pemasangan IUD

Memasang KB Spiral atau IUD merupakan salah satu cara mengobati gejala miom tanpa operasi. Hal ini bermanfaat untuk meredakan pendarahan hebat dan nyeri perut bawah yang terjadi akibat mioma uteri.

Namun, perlu Anda ingat bahwa pemasangan IUD hanya meredakan gejala miom saja, tidak bisa menghilangkan mioma uteri di rahim.

4. Terapi GnRH angonis

Terapi GnRH (Gonadotropin-Releasing Hormone) angonis merupakan metode pemberian obat dengan kandungan GnRH ke dalam tubuh untuk menghambat produksi hormon estrogen dan progesteron, sehingga ukuran miom dapat menyusut.

Sebenarnya, GnRH sendiri merupakan hormon yang dapat diproduksi secara alami oleh tubuh. Namun, tidak ada salahnya Anda melakukan terapi GnRH angonis untuk mengobati miom.

Namun perlu Anda perhatikan, pengobatan GnRH sebaiknya dihindari jika Anda mengonsumsinya lebih dari enam bulan. Pasalnya, penggunaan obat jangka panjang dapat meningkatkan risiko mengalami osteoporosis.

Baca Juga : Perawatan Rahim Turun Tanpa Operasi

Itulah cara mengobati miom, baik dengan operasi maupun tanpa operasi. Konsultasikan kepada dokter terkait metode pengobatan miom yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi tubuh Anda.

Sumber

AAFP. (2017). Uterine Fibroids: Diagnosis and Treatment. www.aafp.org

Mayo Clinic. (2021). Uterine fibroids. www.mayoclinic.org

NHS. (2021). Fibroids. www.nhs.uk

WebMD. (2020). What Are the Treatments for Uterine Fibroids?. www.webmd.com